tangung jawab yang memperkenalkan kita

13.5K 524 7
                                    

Outhor pov

Riuh piuh mahasiswa baru berjalan di pingir jalan menuju sebuah kampus, tahun penerimaan mahasiswa baru telah kembali di buka oleh sebuah universitas swasta di bandung, hari ini adalah hari pertama pengenalan kampus semua mahasiswa baru harus mengikuti serangkaian acara yang di buat senior untuk memperkenalkan kampus yang akan menjadi panutan mahasiswa baru mulai hari itu.

Kinal pov

"Bang bisa tolong cepatan dikit ga bang gue udah telat niih" ucapku memukul-mukul abang tukang ojek di depanku

"Gini nih yang buat gue males, segala ga boleh bawa kendaraan pribadi lagi bete kan gue jadinya" dumelku dalam hati

"Bang cepetan apa ya bang, kesiangan nih guee" ucapku lagi

"Keselamatan nomer satu neng sabar ya neng abang bisanya cuman bawa segini" jawab si abang ojek

"Ah ellah baang.. Nenek-nenek bawa motor aja kaga segini lambatnya bang, yaudah deh bang pinggir bang biar gue yang bawa!" ucapku dengan sedikit gemas

"Asli nih neng,?" tanya abang ojek lagi

"Ia abang sini dah buruan minggir" ucapku yang di turuti oleh abang ojek segera kulakukan tukar posisi

"Bang pegangan ya bang , gua ngebut nih ketimbang gue harus di hukum mening abang yang sport jantung yeh baang" ucapku saraya membawa motor melesat di jalanan pagi

Waktu menujukan pukul 05.50 sedangkan acara akan di mulai pukul 06.00, 10 menit menuju kampus baruku bukan hal rumit untukku, aku sampai di jalanan dekat kampus pukul 55.55 ku berhentikan motor di depan gerbang kampus ku bayar abang ojek itu dan berjalan meninggalkannya, kakak senior melihatku dengan tatapan sini, entah apa artinya aku kembali berjalan dan tiba-tiba langkahku terhenti oleh seseorang yang berdiri tegap di hadapanku

"Maba ekonomi kan?" tanyanya sambil melingkarkan tangan di atas perut

"Ia ka" jawabku santai

"Kamu tau ini jam berapa, dan tau kan aturan antar jemput sampai mana?" tanyanya lagi

"mampus gue lupa harusnya gue turun di depan belokan sana dan jalan kesini" ucapku dalam hati

"Maaf ka saya lupa" jawab ku

"Turun sepuluh" jawabnya enteng menyuruhku pushup

"Ta.ta.pi ka" jawabku terpotong

"Kenapa sih beb?" tanya seseorang di samping yang orang itu sebut beb

"Ini nih ve maba ini, oranglain kan jalan kesini dari ujung sono diamah enak-enakan naik motor sampe depan gerbang" jawab wanita di depan ku itu, aku belom berani menatap mereka karna yang aku tau ada aturan harus menjaga tatapan dengan senior

"Yaudah lah beeb dia mungkin lupa" seru wanita yang menengahiku dan senior yang galak itu

Aku mulai berani menongakan wajahku untuk menatap mereka karna aku mulai penasaran dengan sosok penyelamatku ini ku pandangi mulai dari kakaki miliknya, jenjang, tinggi, kecil memakai sepatu snekers berwarna putih, rok 2 jari di bawah lutut berwarna putih bercorak bungga-bungga, jas almamater yang menutupi baju kaos putih dibaliknya, rambut panjang di urai ke belakang dan wajah yang cantik bak bidadari kayangan yang sedang turun ke bumi membuatku sedikit tersontak kaget apakah ini benar manusia, atau bidadari yang turun ke bumi? Aku masih memandanginya yang mulai berdepat dengan teman yang ada di depannya ku lihat nametag miliknya "veranda devisi penangung jawab" dan ku segera melihat nametag teman sebelahnya verananda "beby devisi komdis" pantas saja dia berani memarahiku seperti tadi ternyata dia komdis komisi displin atau sering di ketahui sebagai devisi tergalak dalam perkenalan kampus ini

"Hey, hello ello" seru beby saraya melambai lambaikan tangan di depanku

"Eh ia ka?" jawabku saraya menundukan kepala

"Denger ga sih lo tadi?" tanya beby
"..." kugelengkan kepalaku tanpa bersuara

"Hmm baguss" jawabnya dengan nada sinis yang ku tau dia sekarang benar-benar marah

"Udah beeb udah, sekarang lo turun 5 yah sorry gue ga bisa bantu lebih ringan lagi ello terlalu bersalah" seru senior yang aku tau bernama veranda dan aku mulai menurutinya ku lakukan pushup di depan mereka 5 kali dan kembali berdiri

"Sekarang lo masuk ke barisan FE(Fakuktas Ekonomi) disana" tunjuk veranda kepadaku

"Baik ka makasih" ucapku pelan saraya berjalan menjauhi mereka menuju barisan di maba di depan gedung fakultasku

Veranda pov

Hari yang ku tunggu-tunggu akhirnya datang juga, hari dimana aku menjadi kakak senior bagi mahasiswa baru calon adik-adik tingkatku nanti, aku hari ini menjadi devisi yang menurutku sangat penting dimana aku harus membantu adik tingkat mendapatkan hukuman seminim mungkin, kenapa aku harus melakukan itu? Karna aku devisi penangung jawab dimana aku harus bertangung jawab terhadap maba-maba calon adik tingkatku itu yang lumayan cukup banyak, aku beridiri di belakang barisan maba saat waktu menunjukan pukul 7 pagi yang berarti acara akan segera di mulai, kuperhatikan semua maba yang terduduk di dalam sebuah tenda yang sengaja di peruntuhkan untuk mereka mendapatkan materi atau informasi segala kampus ini ku tatap satu-satu mereka lucu memang mereka semua lucu tapi aku terhenti saat mataku melihat sosok yang tadi pagi aku mencoba meringankan hukuman nya, tapi sayang aku lupa melihat nametag miliknya, aku masih mengingatnya dia sanggat lucu, cantik dengan gingsulnya yang aku lihat saat diam-diam dia memperhatikanku dengan senyum manisnya tadi, dia duduk di tengah maba sekarang memperhatikan pemateri di depan dengan sanggat aktif sesekali dia berani menjawab dan berani bertanya, emmm ini sih calon bibit unggul seruku dalam hati sambil memperhatikannya
Jam mulai menunjukan pukuk 12 siang matahari hari ini benar-benar terik acara di depan sana mulai berganti dengan games untuk mencairkan suasana yang mulai terasa membosankan ku melihat anak-anak devisi acara sedang menjelaskan permainan apa yang akan di mainkan, dan mereka mulai mencaru angota untuk ikut bermain dan kembali ku lihat anak itu kembali menawarkan dirinya sebagai pemain dan beberapa orang lain juga ikut menawarkan diri dia mulai memperkenalkan dirinya

"Ini anak dari tadi di liat-liat aktif bener sih kamu de, energic banget sumpah, oh ia nama kamu siapa? " tanya ayana devisi acara

"Nama saya devi kinal putri ka" jawabnya sambil tersenyuum

"Eemmm senyumnya itu.." ucapku dalam hati saraya merasa ada kupu-kupu terbang di hatiku yang mampu membuatku senyum sendiri

"Kenapa kamu senyum senyum ve?" tanya beby yang ada di sampingku

Skip yaa...
Hehe hallo makasih untuk kalian yang sudah sempat membaca cerita ini,
Jangan lupa vote dan komen yah aku tunggu 😉😊

My Bidadari Senior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang