DUNIA INI HANYALAH PERUMPAMAAN AKHIRAT

11.9K 70 0
                                    

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh

Bismillahirrohmanirrohim

"Sesungguhnya Allah telah menjadikan negeri akhirat itu sebagai tempat pembalasan hamba-hambaNya yang beriman. Karena sesungguhnya dunia ini tidak memuat apa yang Allah menghendaki untuk membalas mereka. Karena pemberianNya terlalu tinggi bila dibalas di dunia yang fana ini"

Wahai saudaraku, pernahkah kita berdoa kepada Allah, dengan segala sesuatu yang kita ingini dalam hati. Terkadang kita menginginkan doa tersebut disegerakan untuk dikabulkan. Namun kita lupa bahwa Allah lebih mengetahui apa yang sesungguhnya terbaik untuk kita. Bukankah akan lebih mulia jika doa kita tadi dikabulkan oleh Allah diakhirat ??. Ketahuilah, bahwa Allah tidak akan menetapkan segala sesuatu bagi hambaNya kecuali dengan kebaikan bagi kita, dan Allah lebih mengetahui sedangkan kita tidak mengetahui. Dan Firman Allah dalam surat Al Baqoroh ayat 216 yang isinya "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Wahai saudaraku, dunia ini memiliki dua sisi yang bertolak belakang yaitu sisi yang menyenangkan dan sisi yang menyedihkan. Sesuatu yang menyenangkan adalah ketika kita mendapatkan kenikmatan, segala keinginan tercapai, jalan-jalan di taman yang kita lalui menjadi indah bagaikan menjadi raja dalam sekejap. Sedangkan kesedihan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat pikiran gelisah, rasa bersalah, terhimpit kekurangan pangan, terancam kenyamanan dan keamanan diri, melihat sesuatu yang tidak disukai dan sebagainya. Namun sebesar apa pun nikmat yang diberikan Allah kepada kita, nikmat itu tidak akan pernah terasa jikalau hati kita tidak diliputi rasa syukur kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Bukan karena sedikitnya nikmat yang kita peroleh, akan tetapi lantaran begitu besarnya nikmat itu sehingga tak ada satu pun dari apa yang kita usahakan yang terlepas darinya. Ibarat seekor kutu di atas punggung seekor gajah.

Tidak sedikit orang yang dikaruniakan kekayaan, kesehatan, kelapangan riski yang merasa sempit hati lantaran dengki melihat tetangganya mendapatkan nikmat. Ada pula yang orang-orang sengaja mendramatisasi kehidupannya sehingga hidupnya tampak sangat menderita, padahal semua yang ditangisinya hanyalah tak lebih dari fantasi yang tidak pernah terjadi. Ketahuilah bahwa Allah tidak pernah mendzolimi hambanya, tetapi merekalah yang mendzolimi diri mereka sendiri.

Ada sebuah cerita seorang ibu yang mempunyai dua orang anak. Anak pertama mencari riski dengan menyewakan payung kepada pejalan kaki ketika hujan. Sedangkan anak yang kedua mencari riski dengan menjual es ketika panas terik matahari menyengat. Dua anak ini adalah tulang punggung keluarga bagi sang ibu. Namun sepanjang tahun sang ibu terlihat murung. Kesedihan selalu meliputinya seakan tanpa henti. Seseorang bertanya kepada ibu tadi perihal kesedihannya. Sang ibu menjawab, "Pada saat hujan, aku sedih lantaran dagangan es anak keduaku tidak laku sedangkan ketika panas terik akupun sedih lantaran usaha anak pertamaku menyewakan payung tidak laku.lalu dari mana kami bisa mencukupi kebutuhan keluarga". Alangkah arif jika sang ibu tadi bersyukur ketika hujan lantaran payung yang disewakan anak pertamanya laku, dan bersyukur ketika panas lantaran es yang dijual anak keduanya laku. Tidak akan ada kesedihan, yang ada hanyalah rasa syukur terhadap pemberian Allah SWT. Dan Allah berjanji akan menambahkan nikmat yang diberikanNya.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S. Ibrahim : 7)

Saudaraku ketahuilah, kenyataan di dunia yang kita lihat dan rasakan itu merupakan sebagian kecil perumpamaan keadaan di negeri akhirat kelak. Jauh bandingannya dengan keadaan di sana. Jika kita silau terhadap keindahan-keindahan dunia, ketahuilah kelak keindahan dunia ini akan sirna dari ingatan kita ketika kita masuk ke dalam negeri akhirat. Seindah-indah wajah dunia, tak akan dapat menyamai keindahan surga di negeri akhirat. Dunia yang fana ini serba terbatas. Dunia hanyalah tempat singgah. Ibarat kita dalam perjalanan yang sangat jauh, singgah di bawah pohon satu atau dua jam hanya sekedar untuk minum dan melepaskan lelah.

Khazanah Islam™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang