Grave 13

14.2K 1.8K 415
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bertaruh, kamu tidak akan pernah bisa tidur nyenyak setelah mengetahui kalau jodohmu adalah orang yang paling kamu benci di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bertaruh, kamu tidak akan pernah bisa tidur nyenyak setelah mengetahui kalau jodohmu adalah orang yang paling kamu benci di dunia ini. Mengetahui spoiler kehidupan yang dinilai merugikan memang menyebalkan. Tetapi siapa yang dapat menjamin bahwa hidupmu hanya berkutat di tangan peramal?

Arabella dilanda kegalauan berlebih. Dia tidur dengan gelisah, makan tidak nikmat, dan tidak mampu mengalihkan pikirannya dari Elliot--laki-laki yang ditakdirkan akan terikat olehnya. Berjuta cara dia lakukan agar bayangan Elliot yang menyebalkan itu menghilang dari kepalanya. Namun semakin dia mengabaikannya, semakin besar pula rasa penasaran yang dia dapatkan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Setelah mendengar ramalan yang tidak terduga itu, Arabella segera memohon kepada Emily agar meralat ucapannya. Emily sudah pasti salah besar. Pangeran berkuda yang akan menjadi cinta sejatinya adalah Darwin, bukan maniak tarantula seperti Elliot. Hanya Darwin Johanson yang layak bersanding dengannya di masa depan. Bahkan dia pun telah mempersiapkan beberapa nama untuk anak-anak mereka nantinya; seperti Beatrice, Tracy, Ashley, dan yang terakhir Jonathan.

Keesokan harinya kegalauan Arabella semakin bertambah. Bagaimana bisa Elliot bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa? Sedangkan dirinya sedikit pun tidak mampu mengalihkan pandangan dari cowok itu. Seolah ada perangkat lunak yang menempel pada bola matanya, yang mengikuti ke mana pun Elliot pergi.

Puncak rasa ingin tahunya terjadi ketika jam pelajaran Biologi berlangsung. Keberadaan Elliot yang duduk di sampingnya menjadi kesempatan langka. Lagi-lagi matanya tidak berpaling secuil pun dari Elliot. Dia mengamatinya begitu lekat seakan cowok itu adalah barang langka yang berasal dari zaman megalitikum.

Di sisi yang bertentangan, Elliot yang menyadari perubahan sikap Arabella merasa agak gugup. Namun kegugupannya mampu ditutupi akan sikapnya yang dingin dan cuek. "Hentikan itu!" gertaknya tanpa menoleh.

"Ini tidak mungkin, sangat tidak mungkin."

Mendadak Arabella mencondongkan tubuhnya agar lebih mendekat kepada Elliot, mencermati setiap inci permukaan tubuh cowok itu. Aroma khas cologne laki-laki yang menyegarkan membuatnya mabuk kepayang. Sempat terbesit perkataan Nigel si pendongeng yang mengatakan bahwa anak-anak keluarga Waterhouse bukan merupakan manusia sungguhan. Hal itu menimbulkan berjuta pertanyaan yang menggantung dibenaknya.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang