"Dokter moon daebak. Kau bahkan ememarahinya seperti itu dan di alangsung terdiam" ujar perawat jung sambil mendekatkan wajahnya ka padaku.

"Dokter mon kau membungkamnya sekali skak woohooo." Ujar perawat lee kemudian.

Beberapa suster lain juga mengatakan hal yang sama.

Sunbae seo kemudian merangkulku. Ia berdecak sambil menggelengkan kepalanya " ckc ck ck moon chae won tak kusangka kau begitu daebak" ujarny ayang kemudian bertepuk tangan.

"Sunbae, kau menyerahkan dia kepadaku karena kau tidak beani ya." sunbae terbelalak.

"Yaa! Mana mungkin begitu. Aku memberimu pengalaman untuk menangani berbagai macam pasien" ujarnya berkilah. Ia pun menyuruh para perawat untuk kembali bekerja.

~~~
huft akhirnya. Aduh kenapa kau malah membentak pasien seperti itu moon chae won? Bagaimana jika dia melaporkan ku atas tindakan tidak menyenangkan sbg dokter yang mendorong dan membentak pasien seperti itu. bagaimana jika dia melaporkan pada pihak rumah sakit. Ahh karier ku bisa terancam.

Chae won ov end

Author pov

Joong ki melamun di tempat duduknya. Ia hanya terdiam. Entah apa yang ia fikirkan saat ini. namun setelah mendapat cermahan chae won tadi ia hanya diam.

Selama sehari dia juga diam. Dia juga tidak memarahi dokter yang datang walaupun itu bukan dokter seung gi. Ia hanya menampakkan dirinya dengan mata kosong yang terlihat seperti sedang melamun.

"Nak, apa kau mau makan?" uajr ibu joong ki yang berada di sampingnya.

"Ne eomma." Jawabnya sambil tersenyum

Ibunya kaget. "Soong joong ki, kau menjawab ibumu?" ujar ibunya smbil berlonjak kaget menghampiri anaknya itu dan memeluknya. Joong ki membalas pelukan ibunya dan meneteskan air mata.

Memang setelah kematian ji hyo dia hanya di kamar. Ibunya bahkan baru tahu setelah dikabari bahwa ia di rumah sakit. Pasalnya kalau di telfon sama ibunya, dia selalu biang sedang bekerja. Padahal dia hanya menangis dan melamun sambil mabuk-mabukan di kamarnya. Ia yang tidak merokok bahkan tiba-tiba menjadi perokok akut setelah ji hyo meninggal.

Setelah di rawat di rumah sakit, ia meruntuki orang yang menyelamatannya. Ia sangat selalu marah kepada orang yang memeriksanya. Hanya seung gi yang dapat menakhlukannya. Jika ditanyai dia hanya diam saja. Dia hanya menerima makanan jika ibunya yang menyuapinya. Dan itu pun hanya beberpa sendok bubur. Pernah suatu hari dia menangis kepada ibunya dan meminta ingin mati.

Namun hari ini dia menjawab ibunya dan bahkan tersenyum.

Author pov end

Joong ki pov

Beberapa hari ini kurasa fikiranku pergi entah kemana. Yang ada di benakku hanya ji hyo noona. Aku pacarnya sendiri yang mengaku sangat mencintainya, tapi tidak tahu bahwa kekasihku memeiliki penyakit parah seperti itu dan akhirnya pergi meninggalkanku. Kekasih macam apa aku ini. rasanya aku ingin ikut menyusulnya. Hingga aku merusak tubuhku selama 3 hari setelah kematiannaya. Namun kemudian seorang wanita datang ke apartemenku dan memberikan surat dari ji hyo noona ku.

"joong ki ah, apa kau baik-baik saja sekarang? Mungkin jika kau menerima ini aku sedang di ruang operasi atau mungkin sudah mati. Kau jangan sedih, aku tidak mau melihatmu menangis. Jangan meratapi kepergianku, dan jangan lupa untuk makan teratur. Ahhh jangan juga kau ikut mengakhiri hidupmu karena aku. Kau harus emneruskan hidupmu dan membahagiakan ibumu. maafkan aku meninggalkanmu seperti ini. aku tidak mau kau ikut sedih jika aku beritahu penyakitku padamu. Joong ki ah, aku sangat mencintaimu. Aku sangat senang menikmati waktu-waktu terakhir kita. Dan kenangan kita selama ini. Aku mencintaimu."

Please Move OnWhere stories live. Discover now