Book 1, Prologue

56.3K 2.4K 157
                                    

- 25 Desember 2432-

Perang Dunia ke-3 masih berlangsung, korban yang berjatuhan sudah tidak terhitung jumlahnya karena penggunaan senjata penghancur massal tidak dihentikan. Malam itu sangat kelam seakan bulan dan bintang bersembunyi, semesta seperti ketakutan melihat perilaku manusia, malam itu menjadi lebih gelap dari malam-malam sebelumnya. Hanya dalam kurun waktu 10 bulan dunia berubah, berubah kearah yang sangat buruk dengan sangat cepat, negara-negara yang bertikai sibuk melakukan peperangan dan melupakan virus yang telah menginfeksi seluruh daratan Korea Utara.

- Di kedalaman Hutan Gunung Sunan, Korea Utara -

Darah! Darah membasahi bebatuan curang digunung tertinggi di Korea Utara, ya tempat ini pernah dikenal sebagai gunung tertinggi di Korea Utara. Pepohanan tumbang dan bekas sayatan ditemukan hampir di seluruh pepohonan di gunung tersebut, terlihat seperti telah terjadi petarungan.

Genangan darah mengalir di daratan gunung Sunan, diatas tumpukkan rusa yang telihat jelas baru saja mati terlihat bayangan mahluk besar. Tubuhnya bercorak seperti leopard dan taringnya menjulur keluar hingga sepanjang 1 meter. Bila para arkeolog melihatnya mereka pasti akan mengira bahwa mahluk tersebut adalah si taring pedang (Sabertooth) seekor mahluk purbakala, namun bukan. Mahluk itu memiliki tinggi 2 meter dan panjang hingga 4 meter. Mahluk itu adalah Leopard yang dikatakan telah punah di Korea Utara 'Macan Tutul Amur'. Hewan-hewan telah mengalami evolusi, dan mereka membutuhkan makanan dalam jumlah besar untuk berhasil ber-evolusi.

Perubahan setiap sel membutuhkan energi, dan energi itu didapat dari makanan yang mereka makan, oleh sebab itu ribuan binatang keluar hutan untuk mencari makanan dan yang menjadi sasaran adalah manusia. Lebih dari ratusan ribu pengungsi tewas setiap harinya, dan mayoritas bukan mati karena infeksi virus melainkan serangan mahluk mutan.

Korea Utara bukan lagi menjadi sebuah negara mandiri, hulu ledak merusak sebagian besar dari negara kecil itu. Pemerintah China menolak seluruh pengungsi dari Korea Selatan, Virus telah menyebar keseluruh Korea Utara dan mencemari Air bahkan telah menyebar ke China, Korea Selatan dan berbagai belahan dunia. Hal yang menakutkan adalah Virus ini telah berevolusi karena paparan radiasi nuklir, virus ini memaksa sel dari inangnya untuk berevolusi sama seperti virus itu sendiri bervolusi, namun inangnya membutuhkan energi yang besar untuk berevolusi dan mayoritas penderita memiliki metabolisme tubuh yang lemah hingga virus menggunakan seluruh energi yang ada pada tubuh dan membuat sang penderita mati.

Para peneliti juga melakukan percobaan terhadap binatang dan tumbuhan dan hasil yang mereka temukan mengejutkan mereka. Hewan-hewan yang terinfeksi berhasil mengalami evolusi, menjadi lebih kuat dan lebih pintar dari sebelumnya.

Seorang ilmuan muda tengah sibuk menggunakan miksropskop untuk meneliti sesuatu, matanya fokus memandang perubahan yang terjadi di preparat. 

"Apa ini?"

"Virus ini mempengaruhi jumlah benang-benang kromosom pada sel manusia?"

"Ia memaksa sel inangnya untuk terus membelah, setiap pembelahan menghasilkan mutasi!" 

"Tidak mungkin!"

"25 pasang"

"35 pasang!"

"Oh tuhan! Virus ini memaksa inti sel terus berevolusi, dengan melakukan duplikasi dan replikasi kromosom!"

"Tidak, bila terus begini manusia akan kehilangan ke unikan DNA-nya, dan menjadi seperti DNA yang dibawa penularnya!"

Ilmuan muda itu menghapus keringat di dahinya, tubuhnya bergetar. Kemudian ia keluar dari laboratorium miliknya, kemudian bergegas mencari pemimpin penelitian.

"Dokter Jack! Ini gawat!" Ilmuan muda berlari kearah ruangan seorang yang bernama jack.

"BRAKK!" Suara pintu dipaksa untuk dibuka.

"Dokter!" Pria muda itu mengetuk pintu dari dokter yang memimpin proyek penelitian, namun tidak ada jawaban. Curiga, dia lalu mendobrak pintu ruangan Dokter Jack.

"BRAKK!" Pintunya berhasil didobrak tapi apa yang ada dihadapannya mengejutkan dia. Dokter jack tidak ditemukan dimanapun, hanya jas putih berlumuran darah yang ditemukan.

"Tsk.. Tsk." Sesuatu bergerak didalam lemari file yang terbuat dari besi.

"Tsk..Tsk..Tsk." Suara itu semakin keras

"Rrrrrr!! Roar!!

Tikus besar yang menyerupai seekor anjing meloncat dari dalam. Tikus itu adalah tikus percobaan yang berada di ruangan profesor, tikut itu telah bervolusi hingga menjadi sebesar anjing dewasa dan gerakkannya sangat cepat.

"Oh Sial!!" Pemuda itu berlari dengan sangat tergesa-gesa, berkali-kali ia menabrak barang untuk menyelamatkan nyawanya!

"Tidak!!!" Tikus besar itu berhasil mengigit kakinya dan langsung memutuskannya, taringnya lebih tajam dari pedang, dan memotong kaki manusia semudah memotong tahu. Ratusan tikus dalam kandang kaca di ruangan tersebut pun berhasil memecahkan kaca kandang dan ikut memakan pemuda itu.

The Terror of Evolution (Book 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang