1.Bantuan

149K 3.1K 47
                                    

Liburan semester genap adalah liburan terlama di masa perkuliahan. Saat kampus sibuk dalam mengurusi calon mahasiswa baru sehingga perkuliahan diistirahatkan selama tiga bulan.

Tanpa ke kampus, tanpa tugas, tanpa belajar dan bebas mau kemana saja. Seharusnya saat ini dimanfaatkan untuk  pergi jalan-jalan bersama keluarga, teman atau pacar. Namun tidak berlaku bagi dirinya.

Liburan bagi Rachel adalah di rumah saja tanpa kemana-mana. Tidur, makan dan nonton. Kadang bersih-bersih kalau orang tuanya mengabari akan pulang. Se-simple itu liburan ala anak.

Tapi bohong.

Rachel sebenarnya sudah mencoba membujuk kedua orangtuanya untuk pergi liburan. Tapi, ya gitu mereka sibuk kerja.

Ajak teman? Udah bosan ketemu di kampus masa liburan ketemuan lagi.

Pacar? Nembak aja kena tolak. Rachel menghela nafas.

"Cel, tolongin kakak dong" Dengan tampang malas ia menoleh kearah seorang pria yang berada di sampingnya siapa lagi kalau bukan Raxel-kakak kandungnya.

Malas. Malas meladeni sang kakak yang pasti ujung-ujungnya membuat dirinya repot sendiri. Mentang-mentang lagi free malah direcoki setiap hari.

Terakhir kali sang kakak laki-lakinya itu, meminta bantuan untuk memberi makan anak anjing tetangga depan rumahnya. Memang mudah.

Tapi, besoknya lagi ia malah kelabakan sendiri. Anak-anak anjing itu malah menggonggong meminta makanan kepadanya, lagi.  Alhasil setiap keluar rumah ia terpaksa membawa makanan kecil untuk berjaga-jaga saat anak anjing itu menangih jatah padanya.

Bukankah itu sangat merepotkan?

"Aish apaan sih Kak! Jangan aneh-aneh deh. Ntar malah gue yang jadi rempong sendiri"

Mendengar balasan dari Rachel membuat seorang Bayu Raxel Mikaeylo memasang wajah memelas. "Satu kali ini aja, Cel. Kakak janji deh gak pernah minta bantuan lagi. Ayolah Acel..." Bujuk Raxel mengiba.

"Gak Mau ah,  ntar Acel malah rugi gara-gara bantuin Kak Axel lagi. Tuh si pompom sama si pimpim minta ma'am mulu sama Acel" Sungut Rachel menunjuk ke depan rumah mereka. Lebih tepatnya anak anjing yang sedang berlari di depan rumahnya.

Raxel hanya terkekeh mendengar jawaban sang adik. Tentu saja ia masih ingat tentang itu. Ia bahkan pernah bernasib sama dengan adik perempuannya ini. Tapi sekarang berkat bantuan dari Rachel dirinya sudah terbebas dari dua ekor anjing tukang malak itu.

"Tuh kan Kak Axel malah ngakak. Ish, ngeselin banget lo"

"Hehe. Sorry dong Cel. Kan bagus Kakak nyuruh kamu kasih makan mereka dari pada mereka gigitin Kakak terus. Iyakan?" Balas Raxel santai bergidik ngeri saat membayangkan kejadian na'as yang menimpanya.

Saat ia lupa membawa makanan anjing dan bisa ditebak sendiri ia malah dikejar oleh kedua anak anjing tersebut. Berakhir dengan celananya yang bolong di bagian pantat. Benar-benar kelakuan anj*ng.

"Pokoknya Acel gak mau bantuin Kak Axel lagi. Udah kapok jadi orang baik!"

"Yaah gak boleh gitu dong Cel, masa iya kamu milih jadi orang gak bener. Gak mau bantuan kakakmu yang ganteng gak nahan ini? Dosa tau " Sedikit bernarsis ria Raxel menatap sang adik penuh harap.

Sedangkan Rachel, malah santai dengan keripik singkongnya sambil menatap layar datar yang menayangkan film drama korea favoritnya.

Kemudian mendengus. "Pede banget lo Kak. Lupa, udah ditolak berapa kali sama kak Kayana?"

Sindiran itu tepat menancap di lubuk hati seorang putra sulung keluarga Mikail, membuat Raxel kesal. Tentu saja sang adik polosnya malah berani meledek kegagalan cinta dirinya.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang