Changed.

1.7K 125 1
                                    

Clara langsung menghampiri Steve. Saat mendekat, ia samar samar mendengar percakapan mereka.

"Bodoh kau Steve!!" pria berbadan besar itu langsung memukul Steve tanpa ampun.

Clara yang merasa iba pun langsung berteriak. "Steve!!!" teriakan Clara membuat orang yang memukuli Steve kabur.

Tersisa Steve yang terkulai lemah di tanah. Clara pun langsung menghampiri Steve. "Are you okay?"

Steve menatap Clara tak percaya. Kenapa gadis ini ada disini? Apa ia mendengar semuanya?" ujarnya dalam hati.

"Buat apa kau disini?" ucap Steve dingin.

Clara yang tadinya khawatir setengah mati pun menatap Steve sinis, dan kekhawatiran itu hilang seketika bagai ditiup angin.

"Apa kau bilang? Kalau tau begini, Seharusnya aku tak usah menolongmu tadi. Seharusnya aku membiarkanmu mati saja dipukuli pria tadi." balas Clara jengkel.

"Aku tak meminta pertolonganmu. Lebih baik aku mati daripada harus melihatmu bersama Jacob." ujar Steve cepat dan dibalas tatapan tak percaya oleh Clara.

"Bisa ulangi?"

"Tak ada pengulangan." Steve langsung bangkit sambil menyentuh ujung bibirnya yang memar.

Clara menatap punggung Steve yang mulai menjauh. Ia masih mengingat ingat apa yang dikatakan Steve tadi. Namun memori nya seperti diam saja tak mau mengulang kata kata Steve tadi.

Apa dia bilang cemburu pada Jacob? Clara lansung berlari mengejar Steve.

×××

"Bagaimana, apa kalian menemukan barang bukti lainnya?" suara Steve membuat seluruh anggota menatapnya.

"Apa yang terjadi?" ujar Alex saat melihat memar di wajah Steve.

"Tadi Steve di pu-- hmpff" belum selesai Clara memberitahu. Mulutnya langsung dibekap oleh Steve.

"Hanya terpentok ujung meja. Itu saja." ucap Steve santai dan melepaskan bekapannya.

Clara menatap Steve sebal dan tak percaya. Apa apaan pria ini? Kenapa ia tidak jujur saja? Mengapa mesti bohong?

Steve tersenyum pada Clara dan meninggalkan Clara yang masih mematung.

Clara tersadar lalu segera membantu teman temannya mencari barang bukti lainnya.

×××

"Steve.." Clara duduk disamping Steve yang sedang meneguk sekaleng soda.

Steve hanya berdehem menjawab panggilan Clara. Dan hal itu membuat Clara jengkel.

"You have a problem?" ucap Clara hati hati.

Steve terdiam sejenak "emangnya kenapa?"

"Enggak. Semakin kesini kau makin aneh." lanjut Clara.

Steve tertawa mendengarnya. "Bukannya kau yang makin aneh? Kenapa kau sangat peduli padaku? Bukankah kau mengataiku berengsek saat itu?"

Clara terdiam. Ia baru menyadari bahwa ia terlalu memperhatikan Steve. Hingga ia melupakan kebenciannya terdahulu pada Steve.

"Bukankah semua orang bisa berubah?" Clara menutupi rasa gugupnya.

"Sama sepertiku. Aku juga bisa berubah Clara Black." Steve bangkit dan meninggalkan Clara.

Clara terpaku atas kalimat Steve tadi. Entah mengapa hatinya sedikit sakit mendengar kata kata Steve.

Ini terlalu cepat. Dan apakah aku termakan omonganku terdahulu?

×××

"Pencarian kita berakhir sampai sini." ujar Steve sambil membawa ranselnya.

"Apa yang kita dapat?" tanya Clara polos.

Semua memandangnya tak percaya kecuali Steve yang asik sendiri dengan kegiatannya.

"Kau terlalu banyak melamun setelah bercengkrama dengan Steve. Apa kalian bertengkar?" ucapan Grace membuat Clara terdiam.

Clara terlalu sibuk dengan pikirannya, hingga ia lupa soal pengamatannya. Pikirannya sudah dipenuhi oleh Steve. Steve yang akan berubah. Menjadi sosok makhluk es yang dingin. Dan Clara tak ingin hal itu terjadi.

"Tidak ada yang terjadi diantara kami." ujar Steve yang keluar terlebih dahulu.

Perkataan Steve menohok hati Clara.

Aku gak suka sama dia. Aku gak suka. Mungkin hanya nyaman? Yakin Clara dalam hati.

×××

Hello.. It's me~~

Hai.. Maaf jarang update..
Sebelumnya mau minta maaf, kalo ceritanya aneh atau gimana gimana. Soal percakapan, disini emang agak baku karena ini di luar negeri. Jadi aku bikinnya pake 'aku dan kau'.

Jadi untuk yang agak kurang suka karena terlalu baku, mungkin kalian bisa imajinasiin sendiri.

Soal cast atau karakter, terserah kalian aja deh ya. Seimajinasi kalian aja. Hehe^^

Btw thanks yang udah baca ceritaku.

Semua karangan aku cuma tempat aku menuangkan kreatifitas. Soal disukai atau enggak nya tergantung pembaca.

Kalo suka syukur, kalo engga it's okay.

Don't forget to vomments°°

Xoxo^^

Love Starts With A MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang