- 01 -

6.5K 465 18
                                    

"Soonyoung-ah, apa kau sudah mengerjakan PR bahasa inggris?"

Jang Yoora, gadis bersurai lurus sepunggung itu menolehkan kepalanya kesumber suara begitu mendengar teriakan seorang gadis dari pojok kelas.

Ia kemudian tanpa sadar mendecak kesal begitu iris kecoklatannya melihat sosok gadis bersurai sebahu tengah menghampiri seorang lelaki bermata sipit yang duduk di kursi paling belakang pojok ruang kelasnya.

"PR bahasa inggris?" si lelaki bertanya, lalu mengambil tasnya sebelum kemudian meraba-raba isi tasnya, bermaksud mencari buku tulis bahasa inggris miliknya.

Gadis disebelahnya hanya mengangguk antusias.

"Yang ini?" lelaki itu kembali bertanya setelah berhasil mendapatkan buku tulis yang ia inginkan serta PR yang dimaksud si gadis.

Si gadis menganggguk. "Bisakah kau ajari aku bagaimana cara mengerjakannya?" ia bertanya dengan nada manja. "Aku benar-benar tak mengerti maksudnya," kemudian memajukan bibirnya.

"Tak masalah," lelaki itu tersenyum senang hingga membuat matanya tak terlihat. "Duduklah."

"Ah, gomawo Soonyoung-ah!" seru gadis itu senang, lalu ia mengambil tempat di sebelah lelaki itu.

Sementara itu, Yoora yang melihat adegan itu merasakan hatinya mulai terasa memanas. Melihat wajah gadis yang kini duduk di samping lelaki itu membuat tangannya terkepal.

Ia benar-benar ingin menampar gadis itu sekarang juga.

Gadis itu kini tengah menatap Yoora dengan tatapan mengejek dan seringai meremehkan. Seolah berkata bahwa Yoora tidak akan bisa berbuat apa-apa sekarang. Seolah Yoora tak berhak cemburu dengan kedekatan gadis itu dan si lelaki.

Tapi gadis itu memang benar. Yoora sekarang memang tak bisa berbuat apa-apa karena nyatanya Kwon Soonyoung, lelaki bermata sipit yang duduk di sebelah gadis itu adalah mantan kekasih Yoora.

Lelaki yang memiliki wajah tampan dan imut sekaligus, populer, altetis, pintar, ramah kepada semua orang, bisa menyanyi, dan juga pintar dalam membuat koreografi serta dance.

Lelaki yang dulunya selalu berada disisi Yoora. Menemaninya disaat sedih, senang, semuanya. Namun beberapa hari lalu, keduanya dilanda masalah hingga akhirnya Yoora meminta Soonyoung untuk mengakhiri hubungan mereka.

Awalnya Soonyoung menolak, namun kegigihan Yoora yang meminta untuk mengakhiri hubungan mereka membuat Soonyoung menyerah dan akhirnya menuruti permintaan gadis itu.

Menyesal? Pasti.

Jujur, Yoora masih sangat menyayangi Soonyoung. Andai waktu bisa diputar, ia ingin kembali pada lelaki itu, kembali membina hubungan romantis seperti dulu.

Namun sayangnya, Jang Yoora terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa ia ingin kembali pada Soonyong.

Lagipula, Soonyoung nampaknya sama sekali tak mempermasalahkan putusnya hubungan mereka. Lelaki itu terlihat biasa-biasa saja tanpa kehadiran Yoora.

"Kalau kau masih menyayangi Kwon Soonyoung, katakan saja padanya. Kau mulai terlihat seperti orang yang kehilangan harapan sekarang,"

Bisikan ditelinganya membuat Yoora tersadar dari lamunannya. Ia menolehkan kepalanya. Dan disampingnya sudah berdiri Yoon Jungyeon, sahabatnya.

Yoora mendecih. "Masih menyayangi Kwon Soonyoung? Huh, yang benar saja."

Bohong.

Lagi-lagi Yoora berdusta. Melontarkan perkataan bahwa ia tak lagi mencintai Soonyoung. Yoora kembali merutuk dalam hati. Gengsi yang ada pada dirinya sungguh menyiksanya.

We are Still in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang