B' T X - Penantian dalan Sepi

109 8 21
                                    

Base : Anime B'T X karya Kurumada Masami

Central Character : Midori (Original Character)

Time Line : B'T X Neo

BGM : IWAO JUNKO - SCARLET kalau tidak Hakuru (B'T X no 16)

BGM : IWAO JUNKO - SCARLET kalau tidak Hakuru (B'T X no 16)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasakan perasaan menyayat di jantungku saat ini. Perih. Rasanya membakar dada hingga meleburkan tulang yang seharusnya menyangga. Kuikatkan pita putih itu perlahan di kepala. Aku gemetar tatkala melakukan ikatan terakhir. Aku sudah berjanji tak akan menangis. Dan akan kutepati janjiku. Meski harusnya aku tak menjanjikan hal itu padamu.

Kimono putih yang kukenakan terlihat begitu dominan. Entahlah, seolah semua warna di ruangan ini memutih dan melebur menjadi satu di mataku. Ya, meski aku dulu menyukai warna hijau. Seperti aku menyukai mata indahmu.

Kini semuanya akan berubah. Putih yang suci akan menenggelamkan semuanya. Perasaanku, cintaku, juga dirimu.

Aku tertunduk lemah.

Malam begitu gelap meski jendela sudah kubuka lebar. Ah, tidak, ini bukan malam. Memang sudah beberapa hari matahari tak menampakkan sinarnya. Ditutup bayang gelap yang tak tahu dari mana asalnya dan kapan akan menghilang.

Cahaya lilin kecil yang temaram menerangi ruangan kecil tempat aku bersimpuh dalam hampa. Fotonya berhiaskan pita hitam terpampang di sana. Wajahnya yang masih tersenyum memandangku dengan lembut. Kuulurkan tangan  untuk meraihnya. Kubelai bingkainya perlahan.

 Kubelai bingkainya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku akan pergi Midori. Jaga dirimu baik-baik!"

"Tapi...."

"Sstt...." Ia meletakkan jarinya di bibirku perlahan untuk menghentikan semua suara. "Aku yakin tak akan bisa kembali. Kau pun tahu itu!" Ia tersenyum.

Aku tak kuasa menahan air mataku kala itu. Aku hanya diam dan menatap mata hijaunya yang teduh. Aku terisak tak berdaya.

"Jangan menangis. Bukankah aku sudah berjanji akan melindungimu sampai aku mati? Jangan teteskan air mata itu, terlebih demi aku!" Ia menyapu pipiku lembut. Entah bagaimana ia masih bisa tersenyum menghadapi kematiannya. Ya, meskipun ia tidak gugur dalam pertempuran melawan B'T Rafaelo, ia akan meninggal digerogoti penyakit masa kecilnya tiga atau empat bulan lagi. Aku makin terisak.

Unseen Heart x Derita Fandom PinggiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang