PROLOG

644 11 0
                                    

"Itu pasti aku" seorang gadis sangat bersemangat menunggu hasil pengumuman.

"teruslah bermimpi kalian, sudah pasti itulah aku" seorang gadis lainnya dengan percaya dirinya akan terpilih.

"pasti aku"

"aku"

Dua orang lainnya beradu mulut siapakah yang akan menjadi pemenang.

Sementara siswanya tidak seperti siswi kebanyakan, mereka menunggu dengan sabar.

Matanya terpejam, mulutnya tidak berhenti bekomat-kamit, tangannya mengepal di depan dada.

"kumohon, kumohon, kumohon" matanya masih terpejam dengan kedua alis tebalnya yang menyatu, dia pun seperti yang lainnya berharap dan memohon kepada tuhan agar dia yang terpilih.

"baiklah harap tenang semuannya, pengumumannya akan diberitahukan sekarang, jadi harap tenang" begitu suara dari ketua OSIS SMA 1 jakarta bergema di seluruh aula dan seketika suasana menjadi hening.

"baiklah dengan bangga saya selaku kepala sekolah akan membacakan hasil pengumuman pertukaran pelajar SMA 1 jakarta dengan senior high school Lincoln di washigton" tutur pak kepala sekolah. Ya saat ini sekolah SMA 1 Jakarta akan mengumumkan 2 orang siswa/siswi yang beruntung akan bertukar dengan 2 orang murid dari senior high school Lincoln.

"yang pertama ini adalah siswi yang beruntung karena hasil tes yang memuaskan untuk bisa bersekolah di SHS Lincoln, dia adalah..." pak kepala sekolah mengambil kertas yang diberikan kepada Alfin sang ketua osis.

"Dakota Wiley" begitulah nama itu terdengar dari microfon pak kepala sekolah membuat seisi aula terlihat kecewa karena bukan nama mereka yang dsebut, dia adalah siswi terkenal paling pintar di sekolah ini, parasnya tidak seperti kebanyakan orang pintar lainnya. Yang pasti kau bayangkan adalah gadis berambut kepang dua, berkaca mata tebal dan penampilan yang tidak modis. Kurasa jika tebakanmu seperti itu mungkin salah besar. Dakota adalah cewek pintar yang cantik dan modis tapi sayangnya sifatnya itu sangat pendiam hingga dia tidak terlalu populer disekolah ini.

Dakota naik ke atas panggung aula untuk mengambil kehormatan tersebut, disertai tepuk tangan yang meriah dari semua siswa dan siswi.

"tunggu jangan panik teman-teman, masih ada satu suara lagi yang akan jadi pemenang jadi berdo'alah dan terus berharap bahwa itu kalian" begitu kata alfin, kebanyakan yang kulihat siswi yang berada disini hanya ingin melihat sang ketua OSIS yang terkenal tampan itu.

Hell, lebih baik kalian keluar dari sini saja dari pada harus mengganggu yang lainnya karena suara lengkingan teriak kalian. Sudahlah dan fokus kepada pengumumannya, hiraukan mereka yang mengganggu.

Ngiiiiiiingg...

Suara microfon terdengar diambil alih kembali oleh pak kepala sekolah.

"untuk mempersingkat waktu, baiklah saya akan membacakan pengumuman pemenang kedua" bapak kepala sekolah mengambil selembaran kertas kembai dari tangan alfin.

"pertukaran pelajar yang kedua adalah, hmm kuharap ini adalah siswa karena jika ini siswi lagi maka sekolah kita akan kekurangan siswi pintar lagi, haha" begitu gurauan pak kepala sekolah.

Hening..

Hayolah bapak botak, ups!

Maaf jika aku menggerutu, hell kenapa dia masih saja sempat bergurau disaat genting seperti ini.

"ok, ok, baiklah aku tahu kalia sudah tidak sabar mendengarnya baiklah ini pemenangnya sepertinya dia seorang siswi lagi"

"Danielle.... " suaranya terhenti.

DEG

Apakah itu aku?

"Danielle Colins" seru pak kepala sekolah kembali, terlihat kekecewaan di raut wajah gadis yang mempunyai nama depan yang sama, apakah memang ia tidak di takdirkan untuk sekolah di SHS Lincoln impiannya sejak smp, dan apakah ia juga tidak di takdirkan bertemu dengan obsesinya.

Hening..

Hening..

Hening..

"Danielle Colins" panggil kembali pak kepala sekolah.

Kami semua saling tengok ke kanan dan kekiri mencari si empunya nama, tapi tidak kunjung juga si empunya nama naik ke atas panggung aula.

"apakah siswi yang bernama danielle colins hari ini masuk sekolah" tanya kepala sekolah kepada seluruh siswa dan siswi yang hadir disini, dan tidak ada seorang pun yang menjawab.

"............" alfin sang ketua osis sepertinya membisikan sesuatu kepada pak kepala sekolah.

"baiklah tenang, tenang, sepertinya ada kesalahan disini" seketika semua ruangan menjadi hening

"Danielle Maria Joana"

DEG

Matanya masih terpejam, kini ia hanya terfokus kepada suara pak kepala sekolah. Ia sangat berharap kali ini, tunggu! Apa tadi yang dia katakan?

"Danielle Marie Joana, apakah nama ini juga tidak ada?" kepala sekolah bertanya kembali.

"tunggu, tunggu, itu aku, iya itu aku" batin dani, ia pun membuka kedua matanya dan mengankat tanganya tnggi-tinggi.

"saya pak" seketika itu juga gadis yang diketahui bernama danielle itu menjadi pusat perhatian seluruh siswa/siswi di aula ini.

Saat ia berjalan ke panggung aula, ia mendengar dari beberapa orang yang tidak suka "kenapa harus dia", "memang dia sepintar apa, cih" suara-suara bisik-bisik siswa-siswi yang lainnya tidak ia hiraukan, toh hatinya kini sudah sangat senang sekali.

Kemudian pak kepala sekolahpun memberikan surat-surat pertukaran pelajar kepadanya yang bertuliskan SENIOR HIGH SCHOOL LINCOLN, garis bawahi SHS Lincoln.

Semua siswa-siswi pun bertepuk tangan dengan meriah.

---------------------------------------------------------oo00oo------------------------------------------------------------------

Hai..

Salam kenal, ini adalah story pertama gue di wattpad

Hmm sebenernya si ragu yah buat bikin cerita, karena terakhir bikin cerita itu di notepad facebook.

Haha..

Tapi setelah baca beberapa story, keinginan gue nulis lagi begitu membara *halah bahasa apa ini -,-"

Ok, gue harap kalian suka..

Mohon bantu dukungan suaranya untuk ngelanjutin cerita ini.


ObsessedWhere stories live. Discover now