32. Keep It Yourself

Start from the beginning
                                    

Saat kita sampai di sana, aku melihat tempat ini lebih ramai dari saat terakhir aku kemarin. Mobil-mobil bahkan ada yang parkir paralel. Sepertinya pertarungan malam ini adalah pertarungan yang besar.

"Pink baby deer?" Ucap penjaga pintu.

"Only for psychopath" aku belajar dari beberapa kali kunjungan ku kemari kalau kode rahasia untuk memasuki tempat ini adalah hal-hal konyol.

Lalu kita masuk. Sama seperti sebelumnya, tempat ini sangat ramai, dipenuhi oleh sorak-sorai ramai mendukung jagoan para penonton. Kai langsung menuju ruang ganti dan membawa ku bersamanya. Ini akan menjadi saat pertama dia membawa ku ke ruang ganti, biasanya Kai akan meninggalkan ku bersama Ryan atau siapapun yang ia percaya di bagian luar dekat dengan ring. Tapi entah kenapa ia tidak melakukan itu saat ini, dan aku juga tidak akan bertanya mengapa.

Sesaat kita sudah di ruang ganti, Kai membanting pintu ruang ganti dan sesaat kemudian ia sudah melumat bibir ku. Well, memang rasanya tidak sama seperti saat Xander melakukannya, tapi sudah cukup dekat. Tidak tahu berapa lama waktu yang telah berlalu, tapi kita berpisah saat mendengar seseorang menggedor pintu ruang ganti. Aku yakin wajah ku saat ini merah, aku merasa malu.

"Kita akan lanjutkan itu nanti" ucap Kai serak "sekarang aku ada pertarungan untuk dimenangkan"

"Tak sabar sampai nanti" aku mengangguk lalu membuka pintu ruang gantinya

"Maaf mengganggu urusan kalian" siapapun dia berdeham "Kai giliran mu 5 menit lagi" aku melihat Kai mengangguk

"Aku akan menunggu di dekat ring" ucap ku pada Kai mengikuti siapapun tadi pergi

Tepat waktu seperti yang sudah di katakan, 5 menit kemudian nama Kai dipanggil naik ke ring. Sebelum ia mulai, ia mengirimkan ciuman untuk ku.

Aku menontonnya bertanding, lawannya kali ini lebih besar darinya, dan sepertinya juga lebih kuat, tapi untungnya, hal itu tidak membuat Kai mundur, aku yakin itu malah membuatnya tertantang untuk melawan kawannya itu.

35 menit kemudian, masih belum ada yang menyerah, pertarungan harus dihentikan karena kedua petarung sudah terlihat terlalu berantakan untuk melanjutkan. Dengan segera aku mendatangi sisi Kai dan bertanya apa dia bisa melanjutkan, tapi dia malah mentertawakan ku dan berkata, "aku bukanlah pria yang mudah menyerah, babe"

"Bagaimana kalau tinjunya membunuh mu?" Tanya ku menarik tangannya

"Percayalah pada ku, Chloe, selama ada kau disini, aku akan baik-baik saja" balasnya menyentuh tangan ku setelah darah di wajahnya bersih "wish me luck" ucapnya kembali memasang mengaman mulut, siap kembali bertarung.

Aku sungguh-sungguh tidak bisa tahan lagi melihat hal ini, pertarungan ini terlalu kasar dan tidak ada satupun dari mereka mau menyerah. Lalu tiba-tiba, secara absurd dan serentak, semua penonton berdiri, menghalangi pemandangan ku, apa ada yang mati di dalam ring? Lalu sorak-sorai lantang mulai mengisi kesunyian sebelumnya. Seseorang menang. Dan seseorang itu adalah Kai. Bagaimana bisa, aku juga tidak mengerti.

"Kau akan pulang dengan ku, sekarang"

"Jadi sekarang kau penguntit juga?" Balas ku menggenggam pergelangan tangannya yang melingkar di pinggang ku, tidak terkejut ia ada disini.

"Ku kira kau sudah tahu aku tidak pernah harus menguntit mu untuk tahu dimana kau berada" ucapnya tertawa "pulanglah dengan ku, aku memiliki janji untuk di penuhi"

"Aku datang dengan seseorang" balas ku berbalik untuk menatapnya.

"Apa kau pernah melihat aku peduli dengan hal semacam itu?" Ia menatap ku miring "kau pulang dengan ku, Chloe, sekarang juga" aku menggeleng "baiklah" ucapnya lalu mengangkat ku dari tanah. Aku tahu ia akan membawa ku pergi bersamanya walaupun aku menolak, apapun caranya, yang ia katakan terjadi, tidak ada cara untuk membantahnya.

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Where stories live. Discover now