FYI #2

6.6K 433 28
                                    

Bermula dari salah satu hobbyku yang suka baca dan menghayal, serta gabungan dari sifatku yang memang sedikit aneh, maka lahirlah cerita BuB ini.

Cerita ini seratus persen murni fiksi. Sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Jadi, tolong jangan samakan cerita fiksi ini dengan kehidupan yang asli dalam kurung cerita nyata. Karena aku menulis kehidupan tokoh yang aku ciptakan, bukan menulis kehidupan yang kalian (yg merasa memiliki kesamaan nasib) rasakan.

Apapun yang dirasakan tokoh ceritaku baik itu senang, sedih, marah, kecewa, hancur, lebay, whatever ... semuanya murni "FIKSI" jadi harap disikapi dengan bijak, ya ^_^

Buat reader yang kali-kali aja nyasar (jiah nyasar!) di cerita ini, perlu kuberitahu cerita ini adalah cerita kedua dari cerita sebelumnya yang berjudul "Bulan untuk Bintang (Morning)", jadi sebelum memasuki cerita ini, ada baiknya kalian mampir dulu di cerita pertama. Karena jika kalian langsung membaca cerita ini, kemungkinan besar (dan aku jamin seratus satu persen) kalian tidak akan mengerti jalan ceritanya. Lagipula siang tidak akan muncul tanpa adanya pagi, bukan? (Halah -_-)

Berhubung cerita kedua ini juga sudah selesai, aku cuma mau bilang, sama seperti pemberitahuan di cerita sebelumnya, "Jika kalian menemukan sesuatu yang bersifat lebay, atau menemukan sesuatu atau adegan yang bersifat gila! Maka tolong, tolong ya kalau bisa digaris bawah, 'DIMAKLUMI'. Karena sifat penulisnya sampai sekarang masih sama" wuahahahaha ....

Satu lagi! Aku mau ngucapin terima kasih banyak buat kalian, siapapun yang sudah mampir di sini. Tanpa kalian, cerita ini tetap tidak ada artinya. Dan juga, cerita ini masih perlu dukungan dari kalian, jadi jangan lupa tinggalin jejak ya teman-teman ^_^

ILC

Bulan untuk Bintang (Daylight) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang