Just, What if

8.9K 530 126
                                    


Taehyung dan Jimin sudah bersama sejak kecil. Banyak yang mengira mereka kembar flatternal atau kembar dizygotik yang kedua orangtuanya berpisah. Padahal tidak sama sekali.

Jimin yang bermarga Park dan Taehyung yang bermarga Kim memiliki keluarga mereka masing-masing yang jauh dari kata perceraian. Jenis keluarga yang hangat dan tanpa masalah.

Orang tua mereka bersahabat, dan rumah mereka bersebelahan. Mereka lahir di rumah sakit yang sama. Orang tua Taehyung ikut menunggui saat Jimin lahir, begitu pula sebaliknya.

Di mana ada Jimin, maka akan ada Taehyung yang menggandeng tangannya disampingnya. Kini gandengan tangan itu berubah menjadi rangkulan, namun tak ada yang berubah dari persahabatan mereka.

Jimin dan Taehyung memiliki sifat yang mirip bahkan bisa disebut sama persis. Hanya, Jimin yang lebih tua 2 bulan kadang bersikap lebih dewasa seperti kakak. Dan Taehyung menerimanya tanpa banyak omong. Ia anak tunggal dan senang rasanya memiliki seorang sahabat yang rasanya seperti saudaranya sendiri. Tak aneh lagi kalau kalian melihat Taehyung bermanja pada Jimin.

Mereka pergi ke TK dan SD yang sama. Begitu pula SMP dan SMA. Selalu sekelas dan duduk bersebelahan tak membuat mereka jadi kutu pergaulan yang hanya memiliki satu sama lain, malah keduanya menjadi siswa terpopuler di sekolah. Tak lepas dari wajah dan kepribadian mereka yang menyenangkan. Ditambah skill mereka masing masing.

Mereka tahu impian satu sama lain.

Jimin suka menari, dan Taehyung sangat suka akting. Saat Jimin memutuskan untuk mengikuti audisi, Taehyung ikut mengantarnya. Awalnya ia tak berminat sama sekali ikut audisi, namun karena Jimin memaksa ia ikut. Dan mereka menjadi Trainee bersama sama sejak itu.

Dan akhirnya mereka di debutkan dalam boygrup yang sama.

Bangtan Sonyeondan, atau Bulletproof ScoutBoy. Disingkat BTS, adalah tajuk dari Boyband tersebut. Beranggotakan 7 orang pemuda berbakat di korea, mereka dengan cepat meraih kesuksesan.

Tak pernah ada hubungan yang berjalan benar benar lurus, selalu ada halangan disana.

Saat ini misalnya.

"JIMIN-AH! JANGAN SEENAK JIDATMU MAKAN PUDINGKU!" teriak Taehyung marah.

"YAH BODOH! INI PUDINGKU!" Balas Jimjn tak kalah keras.

"HYEONGDEUL JEBAAAL AKU HARUS BELAJAR!" Jungkook, maknae grup mereka menyahut dari dalam kamar. Murid kelas 3 SMA tentu harus mempersiapkan ujiannya kan?

"Kalian berisik sekali! Lagipula Taehyung-ah, puding cokelatmu ada disini. Kau yang menyimpannya di dalam freezer agar beku." Seru Jin dari dapur.

Jimin memandang Taehyung tajam. Kemudian berbalik memunggungi sahabatnya itu. Taehyung yang kini tersipu malu hanya menunduk. Ia punya firasat Jimin sangat marah padanya.

"Jimin-ah, mian." Ucap Taehyung sambil duduk di samping Jimin dengan puding di tangan.

Jimin hanya mengangguk sekali tanpa menjawab permintaan maaf Taehyung.

Taehyung sadar Jimin benar-benar sangat marah padanya. Jadi ia beranjak ke kamarnya.

Mengganggu Jungkook sepertinya lebih menyenangkan.

***

Jimin beranjak dari sofa dan mendekati kulkas. Ia butuh sesuatu yang dingin.

Saat membuka kulkas, matanya menangkap puding dengan post it kuning bertuliskan :

"Jimin-ah Mian,"

Jimin tersenyum kecil. Menjahili Taehyung adalah salah satu hobinya.

"Jungkook-ah, mana Taehyung?" Tanyanya pada Jungkook yang datang ke dapur untuk mencari cemilan.

[BTS FF] VerstandWhere stories live. Discover now