Tengah Malam, Kain Lusuh, dan Sepotong Pai

5.5K 438 12
                                    

Tangan Mia berusaha menggapai nakas untuk meraih ponselnya yang dari tadi berbunyi nyaring. Setelah berkali-kali meraih udara kosong, akhirnya benda pipih itu mendarat di telinganya. Ia menjawab panggilan dengan gumaman pelan.

"Halo, siapa?" ia mengerjapkan matanya. Berusaha melawan rasa kantuk. Ada jeda lima detik sebelum seseorang yang menelfonnya di seberang bersuara. Mia hampir saja mematikan ponselnya jika si penelfon belum juga bersuara. Kembali melanjutkan tidurnya. Lagian siapa juga sih yang menelfonnya di tengah malam buta seperti ini.

"Halo, Mia!" Demi apapun yang ada di bumi ini, Mia langsung terlonjak begitu mendengar suara si penelfon. Hilang sudah rasa ngantuknya demi mendengar suara renyah di seberang sana.

"Arka? Ngapain nelfon tengah malam gini?"

Di seberang sana, Arka terkekeh. Ia sudah menebak akan mendapat respon seperti ini dari Mia. "Aku kangen" jawabnya asal-asalan. Tidak tahu kalau disana, Mia sudah terjaga sepenuhnya dari tidur. Meskipun sedikit kesal karena telfon dari Arka yang menggangu tidurnya, tapi ia tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya begitu mendengar suara Arka. Sekarang ia berjalan keluar menuju balkon di kamar hotelnya. Menatap gedung-gedung tinggi pencakar langit yang bekerlip memamerkan cahaya di tengah malam kota Seoul.

"Gak bermutu banget jawabannya. Ada perlu apa? Buruan jawab aku ngantuk nih"

"Aku kangen kamu, Mia. Serius! Lagian aku mau tahu kabar kamu di negara orang sana."

Mia berdecih. "Aku kesini kan cuma buat urusan kerja, jadi jangan nganggap aku kaya TKW. Paling kamu nelfon kamu tengah malam gini buat nagih oleh-oleh kan?"

"Yaaa, bener banget, Mi!" sahut Arka riang. "Aku minta dibawain DJ Soda ya, buat koleksi di rumah biar rame. Hehe"

"Kamu kira DJ Soda souvenir apa gampang dibeli" cibir Mia. "Lagian tahunya si Soda doang!"

"Biarin, dia kan seksi, keren, apalagi kalo udah lompat-lompat sambil nge-Dj, huh berasa lihat pacar."

"Dasar cowok, otaknya gak jauh-jauh dari yang seksi. Pasti sebelum tidur kamu nonton bokep ya?" tuduh Mia. Arka hanya ber-hehe ria.

"Kamu ngapain aja di Korea? Ketemu Boyband gak? Ketemu Kim Jong Un gak?"

"Maunya sih gitu, tapi kan aku disini buat urusan kerja, jadi mana sempat jadi groupie. Lagian Kim Jong Un itu presiennya Korea Utara, aku itu di Seoul, Arka. Belajar Geografi dong!"

"Tapi serius nih, Mi, kalau ketemu DJ Soda sampein salam aku ya. Bawa pulang kalau bisa. Dapet yang kw-annya juga boleh"

"Kalau kamu cuma mau ngomongin si Soda aku matiin ini" ancam Mia. Arka langsung berteriak, membuat Mia terpaksa menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kamu lagi ngapain?"

"Nelfon"

"Sebelumnya?"

"Tidur, lagi mimpi indah tiba-tiba kamu ganggu."

"Aku kan pengen denger cerita kamu di sana. Mama heboh banget nanyain kapan kamu pulang. Katanya bawain oleh-oleh"

"Dua hari lagi, Ka. Bilang sama Mama pasti aku bawain. Cuma kalo untuk kamu aku gak jamin."

"Yah, Mia!" Arka mendesah lesu. "Disana makannya enak, gak? Kamu gak makan babi kan?"

Mia tertawa. "Ya enggak lah. Emang aku kamu apa aja dimakan"

"Kamu makan apa? Pake nasi gak? Enak gak? Lebih enakan mana sama makanan disini?" tanya Arka penasaran. Membuat Mia tak bisa menahan tawanya.

"Tadi aku makan di restoran, nama makanannya apa gitu aku lupa. Pake daging gitu, dan ada nasinya juga kok" jelas Mia menjawab pertanyaan Arka. "Awalnya sih enak, tapi udah dua hari disini makan yang kaya gitu mulu, lama-lama aku bosan. Kangen masakan Mama. Untung aku bawa sambel terasi sasetan. Jadi bisa aku makan pake nasi sama telor ceplok. Hehe"

A.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang