[new] Chapter 1

17K 967 20
                                    

"Prilly, selesai ujian kamu mau ngapain? Udah punya rencana apa buat isi waktu liburan kamu?" tanya seorang pria yang hampir berumur setengah abad itu pada anak gadis satu-satunya, Prilly Faazahra.

"Mungkin bunda bakal ajak aku ke Bali, soalnya bunda udah janji penuhi keinginan aku," jawab Prilly seadanya.

Ayahnya, Hildan, tersenyum kecil menatap anak gadisnya. "Keinginan kamu yang mana? Apa ada yang belum ayah penuhi keinginan kamu?"

"Ada. Ayah selalu larang aku untuk ikut konser idola aku, jangankan ikut konser, acara gathering bareng teman-teman yang suka sama idola aku aja juga ayah nggak izinin" balas Prilly cepat, lalu kembali melahap sarapannya.

"Bukan begitu maksud ayah, alasan ayah nggak izinin kamu itu baik. Ayah nggak mau kamu kenapa-kenapa, terlebih kesehatan kamu yang mulai menurun" Prilly menatap ayahnya sendu. Ayahnya selalu begitu, selalu memberi alasan yang sama bila Prilly ingin pergi jauh ataupun sendirian tanpa ditemani salah satu dari orang tuanya.

"Ayah jangan terus khawatir sama aku, penyakit ini jangan dianggap sakit. Aku nggak suka kalau ayah selalu anggap aku ini penyakitan, padahal aku anak biasa kayak teman aku yang lainnya" ujar Prilly menunjukkan wajah kesalnya. "Sebenarnya aku kurang suka sama alasan ayah pas minta aku tinggal disini bareng ayah, pasti itu karena penyakit aku ini, kan? Kalau aja ayah nggak tau tentang itu, pasti aku tetap tinggal sama bunda" lanjutnya dengan suara kecil.

"Ayah cuma mau kamu ada disamping ayah, bukan karena kesehatan kamu. Ayah memang sedih pas tau kamu sakit, tapi alasan ayah mau kamu tinggal disini karena ayah kangen sama kamu" ucap Hildan, mata pria itu berkaca-kaca.

"Lebih baik ayah fokus buat pernikahan ayah itu, nggak perlu khawatir berlebihan sama aku. Aku baik-baik aja, masih ada bunda yang bisa jaga aku" Prilly berlalu kekamarnya meninggalkan sarapan yang belum sempat habis karena obrolan tadi.

Hildan menghapus air matanya yang hampir jatuh ke pipinya cepat-cepat. Sudah hampir 5 bulan anak gadisnya itu tinggal bersamanya, Hildan mencoba sabar dan memaklumi sikap dingin Prilly padanya. Pria itu tahu, Prilly tak mau tinggal bersamanya sejak gadis itu mengetahui jika orang tuanya sudah berpisah. Bila bukan karena Sasa, mantan istrinya, itu memohon pada Prilly. Dapat dipastikan anak gadisnya itu takkan mau tinggal dirumah besarnya ini.

***

Prilly menarik kopernya kemudian turun kebawah untuk menghampiri bundanya, Sasa, yang menunggu di ruang tamu rumah ayahnya.

"Assalamualaikum bunda, maaf ya Prilly lama" ucap Prilly sambil tersenyum manis kearah bundanya.

"Waalaikumsalam, nggak apa-apa anak manis. Kamu udah pamitan sama ayah kamu?" Sasa mengelus rambut putrinya lembut.

"Udah, sebelum ayah kerja aku udah pamitan" balas Prilly membuat bundanya mengangguk.

Sasa segera mengajak Prilly masuk kedalam mobilnya yang dikendarai oleh supir pribadi wanita itu. Selama perjalanan menuju bandara Prilly tak henti-hentinya bercerita tentang beberapa hal yang belum gadis itu ceritakan pada Sasa, entah itu kejadian lucu atau sedih.

Sasa Ummirum Adlaya, janda berumur 38 tahun ini hidup sendiri dalam rumah mewahnya. Sasa sukses dalam bidang masak - memasak, dia mempunyai restoran yang cukup sukses dan dikenal diberbagai kalangan. Restoran yang ia bangun saat 10 tahun lalu, berkembang pesat hingga sekarang memiliki cabang diberbagai kota. Jakarta, Bogor, Jogja, Surabaya, Makassar, Kalimantan, dan Bali menjadi pilihan Sasa untuk membuka cabang disana.

"Bun," panggil Prilly tiba-tiba menatap bundanya sedih.

"Kenapa, nak?"

"Aku nggak mau ayah nikah lagi, aku juga nggak mau punya ibu tiri. Kalau nanti ayah udah nikah, aku tinggal sama bunda lagi ya?" ujar gadis itu sembari menundukkan kepalanya.

"Sini sayang," Sasa menarik Prilly dalam pelukannya. "Kamu harus ikhlas kalau nanti kamu punya ibu tiri, kalau masalah kamu tinggal sama siapa... Kamu harus izini dulu sama ayah kamu. Sebenarnya bunda juga ngerasa sepi nggak ada kamu dirumah, obat semangat bunda itukan kamu" ucap Sasa sembari mengusap punggung putri sematawayangnya.

"Kalau gitu aku mau minta ayah buat tinggal dirumah bunda lagi,"

***

"Kamu mau ikut bunda meeting atau dihotel?" tawar Sasa sembari membenarkan kain yang menutupi kepalanya didepan cermin.

"Meeting juga di Bali?"

"Oh iya, kamu belum tau ya, konser idola kamu itu pakai jasa restoran bunda cabang Bali. Kali aja kamu disana ketemu artis idola kamu, rezeki-kan nggak kemana"

"Aku disini aja bun, males banget keluar panas." tolak Prilly pada tawaran bundanya.

"Liburan cuma dihotel kayaknya kamu doang, Prilly-Prilly" cibir Sasa sembari terkekeh kecil.

Prilly merengut, "Habis panas,"

Setelah berpamitan pada putrinya, Sasa segera pergi menuju tempat meeting untuk acara besok. Sedangkan Prilly menghabiskan pagi harinya dengan bermain ponsel.

Ketika Prilly sibuk men-scroll home instagramnya, gadis itu menemukan foto Zetta, teman dekatnya diperkumpulan fans idolanya, sedang berada dibali dengan caption 'for Aliando, Bali!'. Dengan cekatan Prilly langsung keluar dari aplikasi instagram dan beralih ke aplikasi whatsApp untuk men-chat Zetta.

Zetta Caca alc
Hari ini

Lo di Bali, ta?
Nonton konser?

Oiiii..
Iya di Bali, kenapa?
Iya nonton konser
ya x nggak kuy!

Gue di Bali juga,
kita meet yuk

Serius?!! Kangenn, 5 bulan lo
nggak muncul di gath bikin
kangen tau! Ayo meet!

Dimana?

Eh, alc Bali hari ini ngadain
gath. Ikut yuk, ada kak Viva
juga

Kak Viva ikut ke Bali juga?

Iya, ada Arcel, Nina, Achi
juga

Jam berapa?
Jemput gue dong dihotel
tempat bang Ali adain konser

Yaudah siap-siap
gue otw dari bandara nih
bareng Achi

Hati-hati. Gue izin
dulu ke bunda

Prilly cepat-cepat menghubungi bundanya untuk meminta izin pergi bersama Zetta. Setelah diizinkan, Prilly bergegas bersiap sebelum Zetta dan Achi datang menjemputnya.

Prilly tesenyum senang mengingat hari ini ia akan bertemu dengan teman-temannya. Betapa bahagianya Prilly, setelah 5 bulan tak bergabung dalam suasana gath, sekarang ia merasakannya lagi.

#Bersambung...
P/n:: hai, ini new chapternya.. Banyak banget yang nanya kenapa chapter lama dihapus, alasannya karena... cerita itu jauh banget dari konsep awal dan takutnya ending nggak nyambung dengan alurnya. Harap maklum ya.. Thanks yang masih mau lanjut baca, walau dari awal.. 🐣😘

salam, te

FANS TERSAYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang