ASMA BINTI ABU BAKAR

3.7K 96 4
                                    


Diskripsi : “Aku membuat makanan untuk Rasulullah SAW dan ayahku ketika mereka hendak bertolak ke Madinah untuk berhijrah. Aku berkata kepada Ayah, ‘aku tidak membawa sesuatu untuk mengikat makanan kecuali selendang pinggangku ini.’ Ayahku berkata, ‘Belahlah selendangmu menjadi dua,’ Aku mengikuti perkataannya, sehingga aku dijuluki dzaatun nithaaqain” (tutur Asma binti Abu Bakar di sebuah Hadist Riwayat Bukhari).

Asma binti Abu Bakar adalah seorang wanita muhajirin yang mulia dan tokoh yang besar karena akal dan kemuliaan jiwa serta kemauannya yang kuat. Karena pengorbanan, keberanian dan kepahlawanannya di medan dakwah maka beliau terkenal dengan julukan wanita pemilik dua selendang (dzaatun nithaaqain).

Asma Pada permulaan Islam
Nama lengkapnya adalah Asma binti Abdullah bin Utsman Abi Bakar As-Sidik. Lahir pada tahun 27 sebelum Hijriyah, dan termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam (Assabiqun Awwalum). Ia adalah putri Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan Qatilah binti Abdul Uzza. Adik kandungnya bernama Abdullah bin Abu Bakar.

Setelah Abu Bakar memeluk Islam, Abu Bakar bercerai dengan Qatilah karena Qatilah tidak mau memeluk agama Islam dan masih berkubang pada kekafiran. Kemudian Abu Bakar menikah lagi dan lahirlah Aisyah binti Abu Bakar yang kelak menjadi istri Rasulullah SAW. Usia Asma dan Aisyah terpaut 10 tahun.
Asma terdidik dalam asuhan Abu Bakar Ash-siddiq yang mulia sehingga mencontoh kelakuan dan akhlaq ayahnya. Hal ini tercermin dalam peristiwa-peristiwa dalam hidupnya baik sebagai anak shalihah, istri yang taat maupun sebagai ibu teladan yang harus dicontoh oleh wanita seluruh dunia.

Asma adalah salah satu wanita terhormat yang menonjol dalam kecerdasannya, kemuliaan diri dan kemauannya yang kuat. Ia merupakan salah satu golongan wanita di Kota Mekkah yang pertama-tama masuk Islam. Setelah 17 sahabat mengucap dua kalimah syahadat, Asma pun kemudian membaiat Rasulullah SAW serta beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan iman yang kuat.

Asma Binti Abu Bakar menikah dengan Zubair bin Awwam yang dikenal sebagai salah satu dari orang-orang yang telah dijanjikan masuk surga. Zubair bin Awwam adalah salah seorang putra dari Shafiyyah binti Abdul Muthalib, wanita muslim yang pertama membunuh penghianat Yahudi. Bersama Zubair, Asma mempunyai putra-putri yang diberi nama Abdullah, Urwah, Mundzar, Ashim, Muhajir, Khadijah Ummul Hasan dan Aisyah. Salah seorang dari putranya tersebut yakni Abdullah bin Zubair dikenal sebagai salah satu dari ke empat orang-orang terkemuka dalam bidang Hadits (al Ibadalah al Arbaah).

Peran Penting Asma Saat Rasulullah SAW Hijrah
Pengabdian dan pengorbanan Asma membela agama Allah SWT begitu besar, sehingga oleh Rasulullah SAW memberi gelar atau julukan "dzaatun nithaaqain" (wanita pemilik dua selendang).

Julukan tersebut beliau dapat karena peran pentingnya saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar ayahnya.

Alkisah, ketika kaum muslimin Kota Mekkah sebagian besar sudah berhijrah ke Madinah untuk menyelamatkan Aqidah mereka, tibalah saatnya bagi Rasulullah SAW dan Abu Bakar untuk bersiap-siap hijrah ke kota Madinah.

Pada suatu malam saat Rasulullah SAW sudah lolos dari kepungan para suruhan Kaum Quraisy yang ingin membunuhnya, Rasulullah SAW bergegas kerumah Abu Bakar untuk bersama-sama pergi hijrah ke kota Madinah.
Asma menyiapkan bekal perbekalan makanan dan minuman untuk Rasulullah SAW dan ayahnya. Saat itu Asma tidak menemukan sesuatu untuk mengikat makanan yang dibawanya, maka dengan penuh kecintaan terhadap Islam dan Rasul-nya, Asma menyobek selendangnya menjadi dua helai. Helai pertama digunakannya untuk mengikat tempat makan atau bekal Rasulullah SAW dan sisanya dipakainya lagi. Rasulullah SAW yang mengetahui hal tersebut kemudian berdoa kepada Allah SWT agar mengganti selendang tersebut dengan selendang dari surga. Karena hal inilah kemudian Asma dikenal dengan julukan pemilik dua selendang.

HIKAYAT MUSLIMAH TELADANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang