Sudah hampir satu tahun syani menjalin persahabat nya dengan Lita, cewek yg menjadi teman sekelas nya di sekolah. Hari-hari mereka lewati bersama dengan ceria. Begitu juga dengan Rey, hari-hari nya terasa lebih berwarna dengan adanya syani yg selalu menghibur dan menemaninya dikala ia sedih mengingat sahabat kecilnya yg belum ia temukan keberadaannya.
" kantin yuk, laper nih gue!" Syani menarik tangan lita dan beranjak ke kantin. "Mba, mi ayam sama es teh manis dua!" ucap Syani ke mba kantin lalu mereka duduk di bangku yg kosong.
" lu kenapa lit? sakit? diem aja dari tadi?" tanya syani sambil memegang kening Lita. "engaa kok? aku gapapa." jawab lita yg hanya di balas anggukan oleh Syani, lalu mereka memakan mi yg telah di pesan tadi.
"setelah ambil rapot kenaikan kelas aku mau pindah Syan." ucap lita yg membuat syani hampir tersedak minumannya. "pindah? bukannya lu baru pindah kesini dua tahun lalu?" tanya syani. "orangtua ku pindah kerja ke Singapura jadi mau ga mau aku harus ikut mereka syan." lita terlihat sedih menjawab pertanyaan itu. "aku mau kita tetap bersahabat walaupun aku pindah sekolah, dan aku janji aku akan pulang ke indonesia buat nemuin kamu. itu janji ku." mereka saling berpelukan lalu kembali ke kelas karna bel masuk berbunyi tanda waktu istirahat selesai.
wali kelas mereka masuk dan mengumumkan bahwa senin depan akan diadakan ujian kenaikan kelas dan setelah itu pembagian rapot, syani dan lita saling menatap mendengar pengumuman itu. "secepat itukah lu akan ninggalin gue? pengambilan rapot dua minggu lagi dan itu artinya dua minggu lagi lu akan ninggalin gue lit?" syani menatap lita dengan tatapan sedih. "kan tadi udah aku bilang aku akan balik lagi dan nemuin kamu, jadi gausah sedih gitu kali." lita tersenyum kemudian mereka berpelukan.
"sebelum aku pergi, aku mau kita jalan bareng dan kamu nginep di rumah aku. mau kan?" tanya lita "oke, gue mau kok." jawabnya mengakhiri obrolan mereka di kelas.
"bun senin depan aku ujian." ucap syani ke bundanya yg sedang menonton tv. "terus?" tanya bunda. "ya bunda ga mau nyemangatin aku gitu atau apalah?" jawab syani sedikit kesal. "ohh jadi harus bunda semangatin dulu ya? iya sayang, kamu yg rajin belajar ya biar bisa jawab soal-soal ujian dengan benar dan bisa dapet nilai yg memuaskan, inget ya tapi kamu ga boleh NYONTEK!" ucap bunda yg menekankan kata terakhirnya. nyontek! gamungkin lah aku ngelakuin itu. huh
"gamungkin dong bun anak mu yg pinter ini nyontek, paling kalo kepepet sih liat dikit." syani tertawa lalu di lembar bantal oleh abangnya. "dasar bodoh, itu sih berarti sama aja nyontek" kata abangnya sambil memgambil bantal yg dilemparnya tadi. syani tertawa lalu kabur pergi ke kamarnya.
* * * * *
hari-hari ujian telah berlalu dan kini syani sedang bersantai di kamarnya, tinggal menunggu hasil pikirnya. ia berencana akan menginap dirumah lita nanti malam.
tok.... tok.... tok...
"masuk!" ucap syani dari dalam kamar. "kenapa bang?" syani bangun lalu duduk di pinggir tempat tidurnya. "minjem laptop dong, punya gue rusak." ucapnya sambil berjalan ke arah laptop syani yg berada di meja belajar. "nanti sore anter gue ke rumah lita ya, gue mau nginep." ucap syani. "nginep di rumah lita apa mau malem mingguan?" tanyanya sambil duduk di pinggir tempat tidur.
"ihh apaan sih lu, nginep di rumah lita lah. pokonya nanti anter gue titik." syani mendorong abangnya ke luar kamar.
* * * * *
"sore tante" sapa syani ketika berada di halaman rumah lita. "sore cantik, lita ada di dalam tuh, masuk aja." ucap tante Mira ibu Lita. "makasih tante, aku masuk dulu." syani mencium tangan tante mira lalu masuk menemui lita.
"rapih banget neng, mau kemana?" ucap syani berdiri di ambang pintu kamar lita. "tumben tepat waktu? kan kita mau jalan, lupa?" lita masih sibuk merapikan rambutnya di depan cermin. syani tersenyum menghampiri lita. "cepet! nanti keburu malam." ucap syani. "sudah kok, yuk jalan." kemudian mereka berpamitan ke tante mira dan mencari taksi.
"Lit emang kita mau ngapain sih?" tanya syani. "aku mau ngajak kamu ke mall buat temenin aku belanja." jawab lita. "oke, gue juga sekalian beliin ya." ucap syani, mereka turun dari taksi lalu masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan mulai memilih-milih pakaian.
"kita beli baju samaan yuk lit, lu yg bayar tapi." ajak syani. "iya deh, sekali-kali aku bayarin." syani lalu memilih baju yg sama untuk mereka berdua. Pilihan mereka jatuh pada baju lengan panjang berwarna biru muda yg terlihat sangat pas untuk mereka.
setelah puas membeli pakaian dan berkeliling, akhirnya mereka memutuskan pulang agar tidak terlalu malam sampai ke rumah.
"Assalamualaikum" ucap lita dan syani ketika memasuki rumah.
"waalaikumsalam " ucap tante Mira yg sedang menyiapkan makanan di ruang makan. "taruh belanjaan kalian, terus makan. ibu sudah siapkan makanannya." ucap tante Mira masih menyiapkan makanan. "iya bu." "oke tan." jawab mereka berdua berbarengan.
* * * * *
"Selamat pagi syani.. " ucap lita ketika melihat sahabatnya sudah duduk di pinggir tempat tidurnya. "pagi sahabat ku lita.lu udah mandi?" syani bangun dan beranjak pergi ke kamar mandi. "udah dong, jangan lama-lama mandinya, ibu sudah tunggu di ruang makan, kita sarapan bareng." lita meneriaki syani yg berada di kamar mandi dan pergi meninggalkan kamar.
* * * * *
Syani dan lita duduk di ayunan taman belakang rumah lita sambil menikmati sejuknya udara pagi.
"aku pernah bikin perjanjian sama sahabat kecil ku dulu, perjanjian dua anak kecil yg mungkin ga akan bisa terpenuhi." ucap lita. "perjanjian apa?" tanya syani penasaran. "sebelum sahabat ku pindah dan ninggalin aku, kita masing-masing bikin suatu perjanjian di atas kertas lalu kertas itu kita masukan kedalam botol dan botol itu aku kubur di bawah pohon itu." lita bangun lalu menunjuk ke arah pohon mangga yg berada di halaman belakang rumahnya.
"Bukannya lu baru pindah kesini dua tahun lalu?" syani bangun mengikuti lita. "iya, tapi ketika aku pindah botol itu selalu aku bawa pindah tapi sampai sekarang belum aku buka dan baca isi botol itu." jelas lita. "kenapa belum dibaca?" syani semakin penasaran. "kami berjanji akan membuka dan memacanya bersama setelah 13 tahun sejak kami menulis perjanjian itu. tapi sampai sekarang aku belum bertemu lagi dengan dia." Lita menundukan kepalanya karna dia sedih mengingat sahabat nya.
"sekarang aku mau kita bikin janji kalau kita akan bertemu dan bersama lagi." ucap lita sambil mengacungkan jari kelingking nya. "aku janji kita akan bersama lagi" ucap Syani mengaitkan kelingking nya. "aku janji akan kembali dan bersama kamu lagi." ucap lita dan mereka berpelukan.
