Prolog

34.5K 975 11
                                    

Cantik, menjadi idaman semua pria. Bertubuh indah, dan selalu di puja banyak orang. Terlahir menjadi seorang artis papan atas, bukanlah keinginanku. Bukan pula cita - citaku. Aku adalah Jeselyn Afton. Aku putri pertama dari kedua pasangan yang selalu menggilai harta. Ayah dan ibuku rela mengeksploritas diriku menjadi seorang artis, dan menjadi tulang punggung keluarga. Adikku Titania kini tengah meraih impiannya menjadi seorang designer. Tentu saja uang yang ia gunakan untuk kuliah keluar negeri adalah uang jeri payahku, hasil keringatku.

Oh, percayalah aku bukanlah orang yang selalu perhitungan dalam masalah apapun termasuk dalam masalah keuangan. Tapi... mereka tak pernah menghargai semua yang telah aku perjuangkan. Ibu? Ehm dia bukanlah ibu kandungku. Ayahku menikah lagi sejak sepeninggalnya ibuku saat aku masih usia 8 tahun. Kini usiaku menginjak 24 tahun. Sudah 16 tahun ibu meninggalkanku.

Ibu meninggal, mengidap penyakit kanker otak yang sudah sangat ganas. Saat itu keluargaku masih kesusahan dalam ekonomi, membuat ibu bergeming tak menceritakan masalah penyakit yang ia derita. Dua tahun setelah ibu meninggal, ayaku akhirnya menikahi janda yang memiliki anak. Satu tahun pernikahan mereka, hidupku masih normal seperti anak pada umumnya

Namun saat usia pernikahan mereka menginjak dua tahun, di sanalah kehidupanku baru dimulai. Ibu tiriku yang tak ingin hidup susah, memanfaatkanku untuk menjadi seorang model remaja. Beruntung aku memiliki wajah dan tubuh yang begitu sempurna, jadi sangat muda bagiku menarik perhatian agency. Saat usiaku beranjak 12 tahun, aku mulai menggeluti dunia intertaiment. Dari model iklan, model majalah hingga pemain film telah aku cicipi.

Kehidupan gemerlap, kilatan blitz dan desakan para paparazzi sudah menjadi keseharianku. Sehingga nafasku adalah lahan mereka mengais nafkah untuk para keluarganya. Awalnya aku menikmati kehidupan glamorku. Tapi lama - kelamaan aku dibuat sangat tak nyaman dengan kehidupan yang aku jalani sekarang.

Bahkan ibuku yang seenaknya menerima kontrak tanpa persetujuan dariku, itu sangat membuatku muak. Menjadi model pakaian dalam wanita, uhm itu sangat menjijikan bagiku. Aku harus berpakaian sangat vulgar di depan photographer. Belum lagi ia menyentuhku, oke menyentuh hanya untuk membimbing pose yang baik saat ia mengambil sebuah gambar.

Tapi menurutku, para photographer itu tak hanya menyentuh untuk sekedar mengarahkan pose saja. Tapi mereka mencuri kesempatan yang tak akan datang dua kali. Tapi aku bukan wanitu semurah itu. Aku lebih memilih mereka mengarahkan melalui gerak gerik tangannya tanpa mereka harus menyentuh tubuhku.

************************************

11/12/2015

Maaf ya prolog dulu ^^

ketika lagi nggak ada ide update IJW, tiba - tiba muncul ide cerita ini. kritik dan sarannya ya bagaimana menurut kalian tentang Prolog ini.

Warning!! 21++ ya, ^^


The royal bridal (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang