3. Tirtan Putra Bimawangsa

26.2K 891 21
                                    

            Tirtan menengok cepat kearah jam dinding di yang ada tepat di dinding hadapannya. Sedikit dicepatkan kinerjanya setelah melihat hanya sedikit waktu tersisa sebelum meeting dimulai. Erisa masuk kedalam ruangan Tirtan setelah mengetuk terlebih dahulu.

"Pak Tirtan," sebuah suara menyadarkannya dari konsentrasinya menatap layar ipadnya.

"Ada apa?" Tirtan mendongak merasa terganggu dengan interupsi Erisa.

"Lagi ngapain, lunch yuk?" Ajak Erisa dengan manja sembari berjalan kesisi Tirtan di balik meja kerjanya.

"Bukannya saya sudah bilang, kalau dikantor hubungan kita adalah bos dan sekertaris, tidak lebih dan tidak kurang." Jelas Tirtan tegas dan kaku menguarkan aura tak ingin didekati.

"Serius amat sih," Erisa manyun, menghentikan langkah. "Kamu harusnya bisa santai aja kalau hanya ada kita berdua." Erisa berusaha mencairkan suasana kaku diruangan Tirtan. Namun sayangnya Tirtan hanya memandangnya dingin dan angkuh, mengabaikan ucapannya barusan.

Dengan nada otoriter, Tirtan menghentikan usaha Erisa untuk melanjutkan rayuannya. "Laporannya?" Tandasnya langsung.

Erisa mendelik memandang tak suka ke Tirtan. "Ada rapat dengan programmer muda yang baru di rekrut, jam 2 siang, sekitar 45 menit lagi. Bahannya sudah saya print dan sudah siap di ruang rapat." Erisa menyelesaikan laporannya dengan cepat. Merasa jengkel.

"Oke. Tolong kirim fax ke kantor pearsoft corp data-data proyek yang ditangani bulan ini." Tirtan kembali sibuk di depan laptopnya.

Erisa akhirnya pergi dengan bibir manyun setelah melihat Tirtan kembali sibuk tanpa mengindahkan dirinya. Bingung dengan sikap Tirtan yang sudah sebulan belakangan ini seakan menjaga jarak darinya. Tidak akan semudah itu bila Tirtan ingin putus darinya. Setelah semua usaha yang dikerahkannya untuk membuat Tirtan berkencan dengannya ia takkan rela melihat Tirtan lepas dengan mudahnya. Takkan semudah itu!

            Tirtan hanya menatap sekilas mendengar pintu ruangan yang dengan kasar ditutup oleh Erisa. Ia tak peduli. Sikap Erisa yang kadang membuatnya tak nyaman serta ke profesionalitas pekerjaan Erisa yang kadang dibuang oleh wanita itu tanpa ragu membuat Tirtan tak suka. Lagipula semua rayuan, desahan dan godaan dari Erisa kini sudah tak mempan lagi padanya. Ia bosan.

            Erisa memang cantik. Wajah putih merona full make up, bibir merah menggoda yang disapu lipstik dengan keahlian profesional, bahkan Tirtan yakin bibir merah tersebut sudah merasakan sapuan teknik sulam bibir yang sedang marak saat ini. Wajah tirus dengan tulang pipi tinggi serta rambut kecoklatan dengan highlight entah warna apa, Tirtan tak peduli, membuat siapapun tak dapat memungkiri kecantikan Erisa. Dan semua itu didukung dengan package sempurna dimulai dari leher jenjang, badan ramping namun berisi di tempat tertentu, dan terisi dengan sangat pas, bokong kecil bulat yang semakin diperjelas tampilannya dengan rok mini yang sangat disukai Erisa serta kaki mulus panjang yang dengan murah hati sering diperlihatkan Erisa pada siapa saja yang punya mata.

            Erisa adalah salah satu dari banyak wanita yang singgah dihidupnya, yang menawarkan hubungan jangka pendek tanpa melibatkan perasaan. Walaupun dengan enggan diakuinya Erisa hanya menginginkan uangnya. Tirtan tidak peduli, selama Erisa bisa memberikan kenikmatan yang dibutuhkannya, maka ia siap mengucurkan dana untuk membiayai Erisa.

            Jangan salah sangka, bukan berarti Tirtan adalah playboy yang menerapkan prinsip habis manis sepah dibuang. Tirtan selalu menghargai siapapun pasangannya saat itu dengan memilih setia dan bila akhirnya tiba, Tirtan akan berpisah sebisa mungkin dengan cara baik-baik. Dan mungkin kali inilah akhirnya bagi Tirtan dan Erisa karena belakangan ini Tirtan jenuh dengan hubungan yang hanya melibatkan nafsu dan materi. Dan hal ini menjadi salah satu alasan akhirnya ia menuruti ide gila ayahnya untuk menjodohkannya, walau tanpa sedikitpun niat untuk melanjutkan pertunangannya ini ke jenjang yang lebih lanjut.

It's a Life Disaster!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang