Prolog

1.6K 50 3
                                        

"Aku mohon jangan bunuh aku" ucap wanita cantik itu sambil menangis. Air matanya jatuh dengan deras seiring permohonan ampunnya.

"Menangislah,percuma tak akan ada yang akan mendengarmu" ucap lelaki bertopeng itu.

"Kenapa kau ingin membunuhku?"

"Pertanyaan yang selalu sama ku dengar. Aku bosan!" Lelaki itu meletakkan ujung pisaunya di pipi putih mulus wanita itu hingga menggoresnya sedikit membuat luka panjang berwarna merah.

"Aku mohon lepaskan aku Sir" wanita itu memohon sekali lagi. Dia terisak dan sangat ketakutan melihat ujung pisau itu tepat di garis nadinya.

"Memohonlah dengan baik. Mungkin aku akan melepaskanmu"

Lelaki itu pun tersenyum. Tapi tentu saja bukan jenis senyuman yang menyenangkan.

"Ma-af-kan a-ku Sir" ucap wanita itu terbata melakukannya. Dia tahu mungkin ini saat terakhirnya saat merasakan pisau itu seakan semakin menusuk di lehernya.

"Permintaan maaf tak di terima" ujung pisau itu pun mengiris tepat di garis nadi leher wanita itu. Seketika wanita itu pun jatuh tersungkur dan tak bernyawa.

Tanpa di sangka ternyata kejadian barusan di lihat oleh  seseorang yang tak seharusnya melihat adegan ini. Lelaki itu pun mulai memeriksa sekitar ruangan dengan senyum mematikannya. Karena mendengar suara gerakan barusan.

"Tuan Chris cepatlah" ucap salah seorang lelaki dari luar pintu.

"Sudah kubilang jangan panggil aku Chris!"bentak lelaki itu membuat orang yang memanggilnya sedikit bergetar karena takut.

"Ma-maafkan saya Sir" Chris mendesah pelan kemudian mengambil black rose dan meletakkan setangkai bunga mawar hitam itu pada mayat perempuan kini di depannya. Dia menatap wanita yang kini tergeletak tak bernyawa dengan wajah datarnya. Chris mulai menuruni jalan setapak demi setapak tangga menuju ke bawah. Di sana berdirilah seorang pria paruh baya yang menungguinya menggunakan mobil audi hitam yang terparkir di sampingnnya. Langit malam dan angin yang sedikit berhembus membuat malam kian mencekam. Bangunan tua yang bergaya klasik tempat gadis itu tinggal di lihatnya untuk terakhir kalinya sebelum masuk ke dalam mobilnya.

"Kent,bakar rumah itu dan hilangkan jejak" ucap Chris pada lelaki muda yang dibentaknya tadi. Seseoramg yang di panggil Kent itu pun kembali masuk. Tak lama rumah itu pun mulai memperlihatkan api yang besar. Diiringi seringai dari bibir tipis Chris.

Magic In The DarkDonde viven las historias. Descúbrelo ahora