BAB [5]

12.9K 754 26
                                    

"Sir," Andrew bergerak gelisah di atas tumpuan kakinya, dia gelisah saat melihat wajah Adam yang biasanya terlihat kasar dan keras, maka saat ini wajah itu telihat mengerikan, Adam terus menunjukan tatapan menusuk dengan tubuh sekaku batu. Demi Tuhan, Andrew tidak suka berada di dekat Adam jika suasana hati pria itu sedang tidak baik.

"Aku akan menemui langsung semua wanita tidak tahu diri itu!" Andrew hanya bisa mendesah pasrah, dia membukakan pintu dan mengekor di belakang Adam saat atasannya itu menuju lantai utama. Andrew masih menumpuk empat wanita yang berani menghina Judith di dalam bagasi yang terbuka, tangan dan kaki mereka terikat, sementara kain yang dia temukan dari mobil anak buahnya digunakan untuk menyumpal mulut mereka.

Andrew berharap kalau para wanita sialan itu tidak mati karena mencium bau busuk dari kain tersebut, hanya Tuhan dan anak buahnya yang tahu bekas apa saja kain-kain tersebut. "Mereka masih ada di depan loby, Sir."

Andrew memberitahu posisi tahanannya, Adam melangkah dengan sorot mata tajam. Begitu pintu lift terbuka semua orang langsung menundukan kepala, semua orang tahu akan sangat mengerikan kalau menyapa Adam di saat pria itu sedang marah.

Sesampainya mereka di bagian luar gedung, Adam melihat dua honda Accord dengan cup bagasi yang terbuka, dua mobil itu diparkir dengan bagian belakang menghadap ke dalam gedung, sehingga Adam sudah bisa melihat beberapa wanita yang menggeliat di dalam bagasinya.

Adam berjalan mendekat, sementara semua wanita yang ada di dalam bagasi meronta sambil menunjukan tatapan ngeri. "Buka penutup mulut mereka," perintah Adam dengan suara dingin, beberapa anak buahnya bergerak cepat untuk melaksanakan perintah. Adam mencondongkan tubuh sambil menunjukan tatapan menusuk, tatapan yang biasa dia gunakan untuk memarahi anak buahnya jika tidak bekerja dengan benar.

Bahkan seorang pria bisa gemetar jika ditatap seperti itu, dan sekarang entah perasaan seperti apa yang sedang semua wanita itu rasakan. "Apa benar kalian berani menghina calon Istriku?" Adam menatap semua wanita itu satu persatu. "Jawab!" Lalu dia membentak saat mereka hanya diam dengan tubuh gemetar.

Andrew bahkan meringis saat mendengar Michael—si pemilik mobil—mengumpat pelan ketika melihat air yang merembes keluar dari mobilnya. Well, sepertinya sebentar lagi para wanita itu akan membuat bagasi menjadi basah dengan air seni mereka.

"Jawab atau aku akan menembak kalian!" Adam sudah meletakan tangannya di pinggang dan meyentuh gagang pistol yang menyembul dari balik jasnya yang tersingkap.

"Aku... kami... kami tidak tahu kalau wanita itu adalah calon Istri anda, Sir," wanita yang berambut pirang stoberi menjawab dengan terbata-bata.

"Tapi dia calon Istriku, sialan!" Adam tidak memperdulikan tubuh-tubuh yang mengerut karena tatapannya tersebut, "Berani sekali kalian menghina miliku."

"Kami kira dia benar-benar akan menikah dengan Ian Buchanan," wanita yang berambut coklat dengan wajah berbintik berusaha membela diri dan teman-temannya.

"Apa?" Adam menatap wanita itu dengan penuh minat, minat untuk melepaskan salah satu pelurunya jika mereka sedang membual. "Darimana kau mendapatkan omong kosong seperti itu?" Adam mulai ingin membuang pelurunya ke tubuh seseorang.

"Kami... kami membacanya di majalah, bahkan Joana Lindsey sudah dicampakan oleh Ian," mata wanita itu dipenuhi dengan teror, tatapan terus mengarah pada tangan Adam yang tidak mau lepas dari pistolnya. "Ian mengatakan pada publik kalau dia akan menikah dengan Judith Sullivan, dia juga memamerkan photo calon tunangannya pada media."

"Brengsek!" Adam menendang salah satu mobil hingga membuat wanita yang ada di bagasinya memekik ketakutan. "Andrew di mana Judith?" Adam bertanya pada Andrew tanpa memperdulikan teriakan takut dari wanita yang ada di hadapannya.

Wedding Conspiracy [Conspiracy Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang