Part 1 - Olin dan Arjuna

298K 10.7K 197
                                    

Vote and comment :D

---------


Olin segera berlari ke dalam rumahnya saat mobil yang dikendarainya sudah sampai di parkiran rumahnya. Perempuan itu berlari tergesa-gesa saat sang Mama meneleponnya dan mengatakan padanya ada hal penting yang akan dibicarakan dengannya. Tapi setelah hampir satu jam berada di rumahnya, Mamanya belum juga mengutarakan tujuannya dan malah hanya membicarakan hal-hal yang membuatnya memutar kedua bola matanya malas.

"Ma, jadi sebenernya ada apa? Aku langsung ninggalin kantor, waktu Mama telepon dan bilang kalau ada hal penting yang mau Mama bilang ke aku."

Olin melihat sang Mama tersenyum kikuk, tapi kemudian menjawab pertanyaannya dengan sebuah pertanyaan juga, "Kamu kenal dengan Arjuna Prasetya?" tanya Mamanya jelas dengan nada sedikit ragu di dalamnya.

Olin mengangguk. Jelas saja dia kenal dengan penyanyi yang sedang naik daun itu. Hanya orang yang tinggal di luar angkasa-lah yang tidak mengetahui pria itu dan dirinya tidak jelas tidak termasuk di dalamnya. "Kenal, Ma. Dia itu idolanya si Jean." Olin menyebut nama salah satu sahabatnya yang sangat mengidolakan penyanyi bernama Arjuna Prasetya itu.

"Oh ya?"

Olin mengangguk lagi. "Emang kenapa, Ma?"

Mamanya tersenyum riang. "Dia itu anaknya temen Papa loh."

Olin mengerutkan keningnya. Lalu kenapa kalau pria itu anak dari teman Papanya? "Jadi?"

"Lin..." Panggil sang Mama.

Olin mendongak menatap wajah Mamanya yang terlihat sangat ingin mengatakan sesuatu. "Yes, Mom. What's wrong?"

"Papa dan Mama punya rencana untuk menjodohkan kamu dengan Arjuna."

Olin mengerjapkan matanya sekali... dua kali... tiga ka- apa tadi kata Mamanya? Menjodohkan?! Dengan siapa?!

"Are you kidding me?" tanya Olin dengan mata yang sudah hampir lepas dari tempatnya.

"Dia anak yang baik loh, Lin. Ganteng dan mapan. Dua hal yang bisa dipertimbangkan untuk dijadikan calon suami," jawab Mamanya pelan. "Lagian umurmu udah cocok buat berumah tangga."

Olin memijit-mijit pelipisnya pelan. Tiba-tiba kepalanya terasa sangat berat sekarang. "Jadi Mama nyuruh aku pulang hanya untuk bicara omong kosong kayak gini?"

Mamanya mulai melotot. "Ini bukan omong kosong, Lin. Ini buat kebaikan kamu."

"Umurku bahkan baru dua puluh lima tahun, Ma. Dan aku akan pastikan bisa mencari calon suami sendiri."

Kali ini Mamanya menghela napas. "Sahabat-sahabat kamu bahkan udah mempunyai keluarga kecil sekarang. Jean sama Vio udah bahagia dengan pasangannya masing-masing. Apa kamu nggak mau merasakan hal seperti mereka?"

"Aku mau, Ma. Cuma perempuan nggak normal yang nggak mau merasakan hal seperti itu. Tapi nggak sekarang dan juga nggak dengan cara seperti ini."

"Dia nggak akan kembali untuk kamu."

Perkataan tiba-tiba dari Mamanya itu membuatnya terguncang hebat. Membicarakan orang itu adalah hal terlarang di depannya, tapi sekarang Mamanya mengatakan itu seolah-olah hanya sedang mengatakan tentang makanan kesukaannya.

Olin mencoba untuk menahan emosinya. "Aku tau."

"Karena itu nggak ada salahnya untuk mencoba kan?" baru saja Olin ingin menjawab pertanyaan itu, suara Mamanya kembali terdengar, "Papamu sangat menyukai Arjuna untuk jadi menantunya, Lin. Setelah bertemu tiga hari yang lalu saat ada pesta di rumah mereka, Papa nggak pernah berhenti membicarakan Arjuna. Mama bisa lihat kalau Papa sangat menginginkan Arjuna untuk menjadi pendamping kamu. Mama tau kamu udah dewasa, udah bisa menentukan pilihanmu sendiri. Mama dan Papa pernah mengalah saat kamu lebih memutuskan untuk jadi arsitek daripada pengacara, tapi sekali ini saja tolong penuhi permintaan kami, Lin."

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang