Part 12 - And I need you most

3.5K 91 2
                                    

-Cloudy POV-

"Hoaaam"

Sekarang aku sudah bisa merentangkan tanganku lebar-lebar. Saat ini sudah lewat tengah malam, jadi wajar saja kalau keadaan hotel sesunyi ini. Aku berjalan dengan tergesa-gesa, rasanya ingin cepat-cepat membuka dress ketatku ini dan kembali mengenakan kaus kebesaran seperti biasanya. Ditambah lagi.. ugh! Sepatuku ini menyiksa sekali, padahal hanya 9 sentimeter tapi rasanya seperti menggunakan enggrang. Beauty is pain!

Sesampainya di kamar, ku dapati Aubrey sedang mengeringkan rambutnya sambil bernyanyi tidak jelas seperti biasa, ia sangat percaya diri dengan suaranya, meskipun orang-orang berkata kalau lebih baik ia diam daripada bernyanyi seperti itu.

Aubrey berbeda sekali denganku, ia bisa tetap ceria dan semangat walaupun sedang lelah, sedangkan aku? Aku sangat uring-uringan jika sedang lelah.

"Lo abis mandi, Brey?"

Aku membuka sepatu yang sejak tadi menyiksaku ini.

"Iya, biar besok nggak usah mandi lagi! Hahaha"

Ckckck cantik-cantik kelakuannya minus banget.

"Eh Dy, besok pesawat kita jam ber-- Astaga Cloudy!!"

Aku hanya menatap Aubrey datar sambil kembali melanjutkan aktivitasku.

"Lo telanjang depan gue! Astaga astaga. Ya Tuhan, mataku ternodai"

Kenapa sih anak ini selalu berlebihan? Kita kan sama-sama perempuan. Fiuh.

Aku melenggangkan kakiku dengan santai menuju kamar mandi. Dengan segera aku menyalakan shower, kucuran air hangat yang jatuh seketika membuat tubuhku lebih rileks. Sebenarnya mandi di jam seperti ini sangat tidak sehat, tapi aku terpaksa mandi karena tubuhku sedikit lengket akibat terkena tumpahan minuman tadi.

Selang 15 menit kemudian, aku sudah keluar kamar mandi dengan mengenakan bathrobe.

Ku lihat Aubrey sedang bersiap-siap. "Mau kemana, Brey?"

"Gue laper! Temenin gue makan yuk, Dy."

Astaga anak ini. bukannya tadi dia sudah makan banyak di pesta ulang tahun Adrian?

"Gak mau ah males! Gue capek!" tolakku mentah-mentah.

"Ah Ody mah gituuu. Ayolah Dy, temenin gue. Lo tega ngeliat temen lo jadi busung lapar gini? Gue janji bakal makan secepatnya. 30 detik! Ya, gue bisa makan dalam waktu 30 detik. Jadi temenin gue dong Dy, please?"

Aubrey menggunakan jurus 'mata-kucing-memelas-abis-kecebur-got'-nya. Jika sudah begini, maka aku terpaksa mengikuti kemauannya. Daripada ia semakin rewel.

Aku menghela nafas. "Kalo sampe lewat dari 30 detik, gue sembelih lo, Brey!"

"Asiiikk!!" Aubrey melompat kegirangan. "Nah gitu dong! Gue doain semoga lo gak jones lagi. Amin!"

Huuhh.. Kaya sendirinya gak jones aja sih. Padahal yang kebelet punya pacar kan dia. Dasar cabe gorengan!

Aku berjalan ke arah lemari kecil, tempat dimana aku menaruh semua baju-bajuku. Dengan santai, aku melepas bathrobe yang sedang ku kenakan, kemudian menggunakan pakaian casual seperti biasanya. Aubrey pun kembali menjerit tidak jelas.

Saat hendak menutup lemari, aku melihat sebuah paperbag yang terletak di paling pojok.

Astaga! Kado ulang tahun Adrian belum aku berikan sampai sekarang.

"Brey, temenin gue kasih ini dulu ya?" tanyaku sambil menunjukkan paperbag berwarna biru dongker itu.

"Itu apaan?"

Only One [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang