"Yah, seperti yang bisa kau baca sendiri."

"Tuan Emitt dan putranya yang melaporkanmu." Sambung Jaehyun.

"Iyaaa...," balas Taeyong mulai jengkel dan lelah.

"Kenapa kau memberi Yeosang kutukan?"

"Dia berniat membunuhku. Meskipun itu nyaris mustahil karena perbedaan level sihir kami, aku hanya membela diri dan sedikit memberinya pelajaran."

"Jika dia berniat menyerangmu apa kutukan itu akan memberinya pelajaran?"

Taeyong mengangguk pelan. "Ya. Aku mungkin terlalu berlebihan."

"Kau harus jujur nanti dan jangan ragu mengatakan bahwa tindakanmu hanya sebagai bentuk pembelaan diri."

"Selama ini aku yakin tidak pernah melakukan kejahatan besar, kenapa aku terus didatangi masalah. Mulai Evander dan sekarang Emitt. Ini melelahkan. Apa aku seharusnya memang hanya diam saja, menuruti setiap keinginan orang lain?"

"Tentu saja tidak. Kau tidak boleh berdiam diri, tapi saat kau mulai melawan arus, mulai bersuara, saat itulah ada banyak hal yang mencoba membungkammu. Kau pasti bisa melewati ini."

"Emitt menginginkan hukuman maksimal." Taeyong menatap Jaehyun sedih. "Pengasingan. Aku membenci kalimat itu. Mendengarnya saja sudah membuatku mual. Bagaimana jika aku diasingkan lagi?" Taeyong menyuarakan kecemasannya kepada Jaehyun. "Admirabilis tidak masalah, tapi di Pulau lain yang mengerikan. Aku tidak mau mengalaminya lagi."

"Semuanya akan baik-baik saja." Hibur Jaehyun.

"Kau tidak perlu membantuku." Tegas Taeyong. "Jangan terlibat, biarkan aku mengatasi masalahku sendiri. Kau adalah calon Pangeran Utama Kerajaan, jangan membuat reputasimu berubah buruk."

"Jika orang-orang terus mengincarmu dengan alasan tidak masuk akal mereka, aku pikir dengan pernikahan kita mereka akan berpikir ulang untuk menyerangmu."

"Menikah?"

"Ya."

"Hmm..., tidak. Aku belum siap untuk itu. Lagipula apa kau sudah siap menikah dengan pembuat onar sepertiku?" Kekeh Taeyong.

"Aku selalu siap untukmu." Jawab Jaehyun yakin.

Taeyong tertawa pelan. "Jangan, jangan tergesa-gesa. Aku takut kau akan menyesal."

"Aku tidak akan menyesal, aku sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk dari pernikahan kita." Jaehyun menatap Taeyong tulus sambil berjalan mendekati Taeyong. "Aku ingin melindungimu sekuat tenaga. Menjauhkanmu dari orang-orang yang ingin melihatmu jatuh dan hancur." Ucap Jaehyun pelan.

"Tapi aku tidak bisa melibatkanmu ke dalam bahaya. Mereka yang membenciku juga akan membencimu jika kita menikah."

Jaehyun tersenyum. "Aku bisa melindungi diriku sendiri, jangan terlalu cemas. Kenapa kita harus hidup berdasarkan opini orang lain? Jika mereka ingin membenci biarkan seperti itu."

"Tapi aku...,"

Ucapan Taeyong terhenti oleh ciuman dari Jaehyun.

"Aku tidak ingin mendengar keraguanmu. Cukup katakan iya atau tidak." Ucap Jaehyun.

"Beri aku waktu." Balas Taeyong pelan dengan kedua pipi bersemu merah.

"Memberimu waktu bukan termasuk dari dua jawaban yang aku sediakan."

"Aku memaksamu."

"Baiklah...," Jaehyun menyerah karena Taeyong bersikeras.

.

.

.

"Kau masih melakukan hal tidak berguna ini?"

"Galen!"

ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)Where stories live. Discover now