TWITC - Dingin

232 42 8
                                        

Hari pertama syuting.
Udara Harbin menggigit kulit seperti ribuan jarum kecil, dan napas siapa pun keluar dalam bentuk asap putih tipis. Kru sudah sibuk sejak pagi, kamera dipasang, mic diperiksa, dan drone melayang di udara seperti burung musim dingin.

Xiao Zhan tiba di lokasi dengan jaket tebal warna krem, syal navy yang dililit longgar di leher, dan wajah sedikit pucat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiao Zhan tiba di lokasi dengan jaket tebal warna krem, syal navy yang dililit longgar di leher, dan wajah sedikit pucat. Hidungnya merah, mata sedikit sayu karena dingin dan sisa sakit flu yang belum hilang.

"Zhan, kamu yakin bisa?" tanya Zhang Jing pelan sebelum kamera mulai merekam.

Zhan mengusap hidungnya, senyum samar. "Bisa. Aku kan cuma disuruh hidup di salju, bukan mendaki Himalaya."

Beberapa kru tertawa kecil. Tapi begitu kamera menyala, Zhan duduk di kursinya, memperkenalkan diri dengan suara serak halus yang justru membuatnya terdengar lebih lembut dari biasanya.

"Halo semuanya, aku Xiao Zhan" katanya sambil menggigil, menggosok-gosok tangannya. "Hari ini suhu Harbin ramah sekali, ya." Semua tertawa. Tapi tawa itu cepat menghilang saat produser memberikan tantangan pertama, menyusun jenga sambil menunggu peserta lain datang.

Zhan mendesah kecil. "Jenga di suhu ini serius?" gumamnya, tapi ia tetap patuh. Ia menumpuk satu per satu balok kayu di atas meja lipat. Tangannya dingin, jari-jarinya kaku, dan begitu hampir selesai...

Brak.
Menara kayu itu rubuh dengan indahnya.

Zhan menatap hasil karyanya yang hancur, lalu bersandar di kursi dengan wajah datar. "Kamera cut, aku mau pulang."

Ia baru mau nyusun ulang saat suara langkah terdengar dari kanan. Langkah ringan tapi berirama, lalu suara salam yang familiar mengisi udara dingin itu.

 Langkah ringan tapi berirama, lalu suara salam yang familiar mengisi udara dingin itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo semuanya" suara itu dalam, tenang.
Zhan menoleh dan melangkah masuk frame kamera. Jaket hitam panjangnya kontras dengan salju putih di sekeliling. Hidungnya merah juga, tapi matanya tajam seperti biasa.

"Aku Wang Yibo" ia memperkenalkan diri dengan singkat, menatap kamera, lalu menunduk sedikit ke arah Zhan. "Xiao Zhan ge" katanya pelan, sopan, dan matanya menahan senyum.

This Wasn't In The Script ( On Going )Where stories live. Discover now