CHAPTER 29 ll NOAH'S SECRET TO VALENA

923 59 12
                                        

Seperti biasa gurls untuk para pecinta pak Noah, tolong vote dan tinggalin komentar kalian disini sebanyak-banyaknya.

Tandai yang typo! Share cerita ini ke siapapun.

⚠️ DILARANG PLAGIARISME ⚠️

ooOoo


Jari-jemari Noah perlahan bergerak kedua matanya samar-samar terbuka, suara mengerang kecil terdengar darinya ia menatap sekelilingnya, melihat orang-orang yang dia sayangi akhirnya selamat. Noah menatap satu-persatu tanpa bicara sedikitpun hingga tatapannya berhenti di satu titik, yaitu kepada Valena yang sedang duduk di kursi roda sembari tersenyum manis dan matanya seakan menahan air mata.

Noah mengangkat jari-jemarinya mengisyaratkan Valena harus mendekat, wanita itu paham akan isyarat Noah, "Margaretha tolong aku," Margaretha mengangguk lalu mendorong kursi roda agar Valena mudah menghampiri Noah.

Noah tak mampu berkata-kata ia hanya menatap Valena dengan sayu, namun lengannya tak henti membelai wajah wanita itu. Valena menggenggam tangan Noah dengan erat, air matanya tiba-tiba jatuh karena tak kuasa menahannya. "Kau, baik-baik saja ...," suara Valena nyaris hampir tak terdengar oleh Noah, isakan kecil itu membuat hatinya sakit.

Noah menyeka air mata Valena dengan lembut dan berkata, "berhentilah menangis, aku sudah menempati janjiku untuk kembali ...," ujar Noah berusaha bangkit dari tidurnya namun tak bisa, karena kondisinya tidak baik-baik saja.

"Demon kau jangan banyak bergerak, beristirahatlah sejenak." Ucap lonan sembari membenarkan posisi bantal yang sedikit miring itu. Noah mengangguk pasrah dengan kondisinya yang tidak baik saat ini, tapi semuanya terasa baik-baik saja setelah melihat Valena.

Tiba-tiba dokter masuk ke ruangan, ia menghampiri lonan untuk memberitahukan kondisi Noah saat ini, "tuan, kondisi tuan demon belum stabil dia butuh istirahat yang cukup, saya akan terus mengontrol kondisinya setiap hari, untuk kaki tuan demon kemungkinan besar dia tidak bisa berjalan beberapa saat ini, karena luka sayatan yang cukup parah hingga menembus ke pergelangan kaki tuan demon. Saya akan memberikan jadwal rutin agar tuan demon bisa berjalan lagi." Jelas dokter tersebut.

"Baiklah, saya serahkan semuanya kepadamu." Ucap lonan.

Dokter tersebut mengangguk lalu membungkukkan tubuhnya sedikit, "baik, kalo begitu saya permisi, untuk obat? akan segera di hantarkan kemari." Dokter itu langsung pergi setelah memberitahu kondisi kesehatan Noah.

"Jadi? Aku tidak bisa berjalan?" Tanya Noah kepada kakeknya. Lonan mengangguk cepat.

"betul, kau harus beristirahat dengan baik. Untuk sementara ini peperangan antara ayahmu di tunda demon, kesehatanmu lebih penting. Kau akan menikah bukan? Maka jaga dirimu dengan baik, Valena masih membutuhkan mu." Noah mengangguk, lalu menoleh ke arah Valena senyumnya kini terukir.

Tok! Tok! Tok!

Semuanya teralihkan kepada seorang suster yang sedang berdiri di pintu, lonan mengisyaratkan untuk masuk. "Sebelumnya maaf mengganggu kalian, saya harus membawa nona Valena untuk mengecek kondisinya." Ucap suster tersebut dengan tangan di ke depankan, sembari membungkuk.

"Oh? Baiklah aku akan pergi," ujar Valena mencoba melepaskan genggaman tangan Noah yang tak ingin lepas darinya.

"Bisakah kalian tinggalkan kami bertiga disini," pinta Noah membuat semuanya bingung.

"Siapa satunya?" Tanya lonan, Noah menunjuk suster tersebut. Semuanya mengangguk paham dan bergegas pergi keluar, setelah semuanya pergi Noah memberi isyarat kepada suster tersebut untuk mendekat.

BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang