BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING

CHAPTER 23 ll MEMBENCI DARAH DAGING SENDIRI

hai, sayang-sayang ku, peringatan untuk chapter ini seperti biasa ada kekerasan dan unsur lainnya yang kurang enak. So, kalian baik-baik ya bacanya, semoga paham oke.

Tekan vote dulu dong! Sebelum baca.

Jangan lupa putar lagu doubt/again menggunakan headset/earphone biar lebih nyata dan asik lagi.

Jangan lupa vote target 100 komen 50

ooOoo

Jack terdiam, ia menoleh ke arah Noah tidak percaya bahwa dia adalah anak Aberforth musuhnya sendiri. Rasa bingung, murka, jengkel menjadi satu, Jack mengepal kuat kedua lengannya. "Kau mengkhianatiku, Noah!" Geram Jack tidak bisa di pungkiri lagi oleh perkataan.

Aberforth, menembak betis Jack hingga dia tumbang. "Berhentilah, bajingan!" Tegas Noah kepada ayahnya. Aberforth seakan tuli ia memerintahkan kepada bodyguardnya untuk menembakkan obat bius kepada Noah agar pingsan.

Fuck! Umpat Noah, karena punggungnya terkena tembakan obat bius.

Kedua matanya mulai samar-samar dan perlahan berubah menjadi gelap, Noah menggelengkan kepalanya untuk menahan obat bius yang diberikan oleh bodyguard ayahnya. Ia memukul kepalanya, berteriak begitu menggelegar. "Aku benci kau, fuck!" Umpatnya berusaha menahan obat bius yang merangsang ke tubuhnya.

Sementara itu, terlihat Valena berhasil di seret oleh kedua bodyguard aberforth, Jack mengumpat dan berusaha menghampirinya dengan cara merangkak, karena betisnya terluka akibat luka tembakan.

Erick berusaha berdiri, namun sayangnya tidak berhasil. "Satan ...!" Umpat Erick. Kal terlihat tidak sadarkan diri di lantai ruang private, kepalanya mengeluarkan banyak darah. Dan Margaretha beserta Anna yang tak sadarkan diri juga oleh ulah bodyguard Aberforth.

Noah di seret oleh ayahnya, pandangannya tidak lepas menatap Valena yang menjerit dan menangis itu. "Valena," ucapnya lemah.

Aberforth tersenyum miring, "ternyata kau begitu kuat dengan obat bius buatan ku!"

"Lepaskan Valena, sialan." Ucap Noah berusaha melepaskan cengkraman tangan ayahnya yang menyeret tubuhnya.

Kini mereka sampai, di sebuah perusahaan yang begitu besar. Terlihat Valena dan Noah di seret oleh kedua bodyguard aberforth, mereka berdua di bawa ke ruang private.

Brughh!

Noah jatuh tersungkur di lantai begitu juga dengan Valena. Aberforth menutup pintu sembari menguncinya, hanya terdapat dirinya, dan istrinya berserta Valena dan Noah di dalam ruangan privasi. Aberforth melonggarkan dasinya ia berjalan menghampiri Valena yang berusaha menjauhinya. "Berhenti mendekatinya, jika kau menyentuhnya. Kau mati!" Ucap Noah serius. Namun, tidak di gubris oleh Aberforth.

"Berhentilah, persetan. Atau aku bunuh istrimu!" Langkah aberforth terhenti, ia menoleh ke belakang menatap anaknya yang murka itu.

"Kau sangat berani, demon. Aku menciptakan mu terlalu buas, hingga kau tidak punya hati nurani sedikit pun kepada orang tua mu..." Ucap aberforth, Noah tersenyum smirk ia meludah ke sembarang arah.

"Kau orang tua yang bajing—" aberforth meninju wajah anaknya, pria tua itu menghajarnya habis-habisan tanpa ampun, tidak peduli putranya sudah tak berdaya, dan banyak darah yang mengalir dari kepalanya.

Bugh!

Layangan tinju ke wajah Noah berhasil, kali ini ia tidak melawan hanya menerima pukulan ayahnya. "Kau tidak pantas bicara seperti itu, iblis rendahan!" Umpat Aberforth melayangkan tendangan ke wajah Noah begitu keras, hingga Noah menyemburkan darah dari mulutnya dan terkapar di lantai.