𝐖𝐈𝐍𝐆𝐒-𝐇𝐀𝐋𝐈𝐋𝐈𝐍𝐓𝐀𝐑 & 𝐆𝐄𝐌𝐏𝐀

Prolog

𝗗𝗶𝘀𝗰𝗹𝗮𝗶𝗺𝗲𝗿
cerita ini hanya karya fiktif belaka, BoBoiBoy hanya milik Monsta, author hanya meminjam karakternya sebagai hiburan semata tanpa ada niatan merusak citra animasi original. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kesamaan kata, nama, maupun tempat dalam cerita.
 

Obra escrita
 

『••✎••』
✧༺🌙༻✧
➳༻❀✿❀༺➳
 
 

Di sebuah negeri bernama Elear, negeri dimana kabut hitam menutupi langit yang menjadi sumber harapan makhluk hidup yang ada di negeri ini. Tanah nya retak karena kering, air berubah menjadi hitam, matahari tak pernah terlihat lagi, bahkan untuk membedakan siang dan malam pun sulit. Semua makhluk perlahan-lahan mulai punah, ini semua terjadi karena para penjaga cahaya yang menjaga keseimbangan di bumi menghilang satu persatu.

Tak ada yang tahu bagaimana caranya mengembalikan keadaan seperti dulu lagi. Hingga suatu ketika, seorang pria tua tanpa sengaja menemukan kotak di lemari milik keluarganya. Di kotak itu terdapat sebuah catatan yang berisi cara untuk mengembalikan dunia seperti sedia kala, 1000 tahun yang lalu juga pernah terjadi penggelapan bumi sama seperti waktu sekarang.

Pria tua itu pun pergi ke tengah desa dan memberitahukan perihal catatan itu pada semua orang.

Ada cara yang bisa dilakukan oleh manusia dibumi saat terjadi kabur gelap. Yaitu, mereka harus menumbalkan seseorang yang terlahir dengan sayap di punggungnya. Bawa orang itu ke puncak sebuah gunung yang bernama Gunung Caerith, karena konon katanya gunung itu menjadi tempat 'awal dari dunia' yang kini tersembunyi oleh kabut. Dengan begitu, dunia akan kembali seperti semula.

Sayangnya, yang akan ditumbalkan tidak ada di tempat mereka. Sehingga mereka kembali putus asa.

Hingga 80 tahun kemudian, secercah harapan muncul diantara keputusasaan yang tiada habisnya. Tapi, secercah harapan itu justru harus menerima pahitnya takdir.
 
 

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Note Author: Makasih udah baca, maaf kalo ada kesalahan dalam episodenya, jangan lupa vote agar aku lebih semangat buat menulis cerita ini.

Story idea by: Honoka Katanobi
Writer: Kogitsune Mizuki