Hola semua... Guys aku up lagiiii...
Kalian pasti nungguin kan, kan kan kan? Ya sudah gays lanjut lah bacanya aku stop bincang-bincang nya di pembukaan ini, tapiii...
Nanti lanjut lagi di penutupan bincang-bincang nya.
SELAMAT MEMBACA 📖
TANDAI TYPO ⚠️
🌧️
"Aww sakit." Keluh Azell saat kakinya di urut.
"Tahan." Ucap cowok dengan nada dingin di depan gadis itu.
"Shh... Pelan-pelan Lo urut sahabat gue." Suruh Rara yang melihat kaki sahabatnya di urut oleh cowok paling di segani di sekolah.
Agra mengurut pelan kaki Azell yang terlihat membiru terutama di antara bagian jari kelingking sampai jari tengah.
Dengan telaten cowok itu memijat bagian biru dengan lembut, tidak ada kesan jijik yang di tunjukkan Agra. Melihat kaki mulus, putih bersih seperti beras itu Agra tidak merasa jijik sama sekali, terlebih kaki cewek di depannya juga halus bak kaki artis.
"Pelanin dikit." Minta Azell yang merasakan nyeri di kakinya.
Agra yang di minta memelankan pijatannya menurut saja, dirinya tidak ingin membuat gadis itu terus terusan mengatakan sakit.
Sebenarnya Agra tidak ingin melihat siapa yang terserempet oleh guru sialan itu, tapi karena mendengar korbannya adalah perempuan Agra langsung datang untuk menolong juga.
Flashback
"WOI ANAK KELAS 11 DI SEREMPET SI MUTAR DI DEPAN GERBANG!" Teriak satu cowok dari pintu kantin.
"Hah? Serius bro?" Tanya balik Raka si ketua basket kelas Xll IPA.
"Serius sat, ya kali gue hoax." Balas Bagas yang masih berdiri di depan pintu kantin.
"Anjing, gue mau liat." Ucap Raka dan langsung berlari keluar meninggalkan makan yang baru di pesannya.
"Dah, Lo pada liat gih." Suruh Bagas kepada penghuni kantin yang tersisa.
"Tuh ada cowok ngelawan si mutar, bantu tuh cowok ngebela temennya yang keserempet." Ucap Bagas lagi sebelum berbalik menyaksikan kejadian tadi.
Bagas berbalik keluar kantin, sebelum tubuhnya benar-benar menghilang dari sana Agra bertanya dari tempat duduknya.
"Cowok cewek yang keserempet?" Tanya Agra sedikit berteriak kepada Bages yang hampir menghilang.
"Cewek gra!..." Jawab Bagas ikut berteriak tanpa membalikkan badannya kearah cowok itu.
Mendengar itu Agra melirik dua sahabat nya dan mengangkat dagunya kearah luar, Bages dan Rama yang paham dengan gerakan itu langsung keluar mengikutin Agra.
"Aaaa!" Teriak Azell, tangannya reflek memukul dada Agra kerena merasa cowok itu mengencangkan pijatannya.
Agra yang tidak sengaja lantas tersenyum simpul, melihat ekspresi cewek di depannya yang kesakitan.
"Malah senyum lagi, SAKIT!" Ucap Azell kesal.
Rara yang melihat cowok kelas Xll yang tampak menjahili sahabatnya langsung berkata, "Cocok deh Lo pada gue liat." Celetuknya yang membuat salah satu cewek kelas Xll membalasnya.
"Cocok Lo bilang? Hah, cantikkan gue kali." Ucapnya memuji diri sendiri.
Mendengar itu satu cewek yang juga sedang menyaksikan Azell di pijat oleh Agra langsung berdecih tidak suka.
YOU ARE READING
Jejak Langit Yang Membasahi Bumi
Teen FictionJejak langit yang membasahi bumi, ini bukan tentang hujan. Tapi tentang seorang gadis yang mempunyai trauma tersendiri terhadap hujan. Ini bukan trauma takut hujan, tapi kalau melihat hujan gadis ini akan merasa sedih dan menangis karenanya... Buat...
