Bulan dan Matahari sesuatu yang sangat berbeda, dua kerajaan yang saling membenci.
Namun kegelapan yang muncul seratus tahun sekali mengharuskan dua jiwa berbeda itu bersatu untuk melawan kegelapan dan membuat kedamaian dunia.
Dua kerajaan besar, Kerajaan Solaria dan Kerajaan Lunaris sudah bermusuhan selama ratusan tahun, hingga sekarang, setiap pewaris akan di beritahu kalau mereka bermusuhan dan di perintahkan untuk tidak saling mendekati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kerajaan Lunaris
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kerajaan Solaris
Namun, ramalan kuno menyebutkan bahwa dua pangeran dari matahari dan bulan harus bersatu demi menyegel kekuatan kegelapan yang bangkit Kembali dari seratus tahun sekali, yang membuat kedua kerajaan itu sebenanya benar-benar tidak percaya kalau mereka harus Bersatu.
karena yang ada dalam hati mereka hanya kebencian yang turun-temurun, dan sekarang mereka di paksa Bersatu.
Langit di Kerajaan Solaris selalu menyala terang. Bahkan saat malam datang, kota tak pernah benar-benar gelap. Pilar-pilar kristal api menyala di sepanjang jalan, dan bendera emas bergoyang ditiup angin hangat.
Pangeran Yeonjun berdiri di balkon menara tertinggi istana, mata menatap ufuk barat di mana matahari mulai tenggelam. Ia seharusnya ada di ruang dewan, tapi pikirannya masih terjebak pada naskah kuno yang dibacanya siang tadi.
"Darah matahari dan jiwa bulan... bersatu, maka segel pun tertutup."
Yeonjun mengepalkan tangannya.
"Kenapa harus aku?"
"Yang Mulia," suara seorang penasihat terdengar dari balik pintu.
"Utusan dari Kerajaan Lunaris... telah tiba."
Yeonjun menoleh cepat, ekspresinya mengeras.
Tentu saja. Pangeran Bulan.
Kerajaan yang dulu tersembunyi di balik kabut malam kini terpaksa keluar dari persembunyiannya. Lunaris, tempat di mana sihir air dan cahaya bulan mengalir dalam darah bangsawannya, dikenal sebagai wilayah yang damai... tapi juga penuh rahasia.
Pangeran Soobin turun dari kuda putihnya, jubahnya yang panjang berkibar tertiup angin. Di belakangnya, pengawal-pengawal Lunaris berbaris tenang, tak satu pun berbicara.
Sorot mata Soobin tetap datar saat gerbang besar Solaris terbuka. Ia tahu akan dihina. Dicurigai. Tapi demi dunia ini... ia datang.
Ruangan pertemuan istana Solaris dipenuhi cahaya, begitu terang hingga mata biasa akan menyipit. Tapi Soobin menatap lurus tanpa gentar. Di ujung ruangan, duduk dengan satu kaki disilangkan dan wajah setengah malas adalah Yeonjun, Pangeran Matahari, pewaris takhta matahari.
Mereka saling tatap.
Dan ruangan langsung terasa lebih sempit.
"Aku sebenarnya tidak ingin kakimu menginjak kerajaanku," ucap Yeonjun, nadanya tajam.
Soobin membalas dengan nada dingin, "Dan aku pun tidak sudi datang kesini dan bertemu dengan dirimu."
Beberapa penasihat saling pandang dengan panik.
Jenderal utama Solaris angkat bicara, "Yang Mulia, kalian dipanggil oleh pendeta tua. Sudah saatnya kalian... bekerja sama."
"Jangan berpikir aku percaya padamu," ucap Yeonjun tajam.
"Aku pun tidak diminta untuk mempercayaimu," jawab Soobin tenang
Di antara kutukan, kebencian turun-temurun, dan sihir purba yang mulai bangkit... dua hati mulai goyah.
Sudah seminggu sejak kutukan itu mulai menunjukkan wujudnya, retakan muncul di langit malam, makhluk-makhluk dari bayang-bayang mulai berkeliaran, dan tanah di perbatasan mulai kering dan retak.
Makhluk kegelapan juga mulai menyerang masyarakat termasuk masyarakat di dua kerajaan itu, membuat semua orang semakin resah, dan kerajaan harus segera bertindak sebelum kegelapan itu menguasai mereka.
Dulu, sebelum kerajaan-kerajaan besar lain terbentuk, dan dunia hanya terdiri dari dua kekuatan utama.
Cahaya matahari: api, panas, kuat, memberi kehidupan
air dan cahaya bulan yang lembut, menyembuhkan, menjaga keseimbangan
maka dari itu hanya keturunan murni yang bisa melawan kegelapan ini dengan bersatu.
Keduanya hidup berdampingan dalam harmoni, sampai... semua itu di hancurkan. Dan dunia pun retak, tidak ada kata damai di antara keduanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pangeran Bulan, tenang, dingin, namun ia juga seorang yang memiliki hati sangat lembut dan penyayang
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pangeran Matahari pribadi yang penuh energi seperti matahari, dan terbiasa bicara blak-blakan. Namun ia juga orang yang sangat berani, protektif melindungi yang berharga baginya.
Selamat membaca di cerita ku yang ke sekian kalinya, semoga suka yah guysss.🤗