"Kita putus!"
Dengan sisa tenaga yang di milikinya, kata-kata itu Bella ucapkan bersahutan dengan suara hujan dan petir yang menggema. Tidak ada lagi air mata, pun dengan harapan yang sudah Bella kubur dalam-dalam.
Semua mimpinya hancur lebur bersamaan dengan hati dan mental yang tiada lagi berbentuk, tidak ada lagi wedding dream, tidak ada lagi bayangan masa depan dengan seorang pria yang berada di hadapannya saat ini.
"Maafkan aku, Bella. Aku tidak bermaksud menyakitimu."
Bella menggeleng pelan. Sialan! Saat ini Bella tidak ingin menangis, namun perkataan Aiden benar-benar menyakiti hatinya, melukai harga dirinya. Bella berdecih, tidak habis pikir, bagaimana bisa ia begitu mencintai pria jahat ini? Oh ayolah, ingin sekali Bella memaki pria itu, pria yang tega berselingkuh dan tidur dengan wanita lain di saat hubungannya dengan Bella sedang baik-baik saja. Namun, energinya sudah benar-benar habis, Bella hanya ingin tenang setelah melewati badai ini.
"Aku tidak butuh maafmu, Aiden."
"Aku tahu, tapi aku mencintaimu, perasaanku tidak akan berubah walaupun aku menikahinya."
Bella menutup kedua telinganya, ia sudah jengah dengan perkataan Aiden yang tidak masuk akal, bukankah jika Aiden mencintainya, pria itu tidak akan pernah mengkhianatinya?
"Shut up! Let me go, okay?!"
Ketika Bella akan berbalik, sebuah tangan menggapai lengannya, dengan sorot mata tajam Bella menatap tangan itu kemudian beralih pada wajah Aiden. Jujur saja, walaupun Bella ingin sekali marah namun ia tetap tidak tega ketika matanya mendapati wajah Aiden yang terlihat lelah, meskipun ingin Bella menahan dirinya untuk tidak menyentuh wajah itu.
Tatapan Bella melunak, tangannya tergerak merapikan rambut Aiden yang terlihat berantakan. "Hiduplah dengan baik bersama pilihanmu, Eden. Kau harus menjadi ayah yang baik, jangan mencariku karena aku tidak akan pernah kembali."
Setelah mengatakan itu, Bella pun berbalik melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Air mata yang sedari ia tahan pun keluar menerobos, membasahi pipinya menyatu dengan air hujan yang terasa dingin.
YOU ARE READING
After Not Being With Him
RomanceDia menghancurkanku ketika ku berikan hidupku untuknya. Dia memposisikanku sebagai pilihan ketika aku memilihnya menjadi bagian hidupku. Bagaimana aku menjalani hidup setelah aku sudah tidak lagi dengannya? Mampukah aku bertahan tanpanya setelah ham...
