Chapter 27 ❤️

25.3K 2.8K 844
                                        

Regan dibantu Banyu terus mendekati Dylan dengan cara yang selalu membuatnya terkejut dan tersenyum.

Sekarang mereka memancing dikolam ikan dan kebetulan sedang ada perlombaan yang mana Dylan juga Regan menjadi team dibantu Banyu (sebelumnya mereka memaksa Dylan ikut).

Regan yang sok bisa itu menggandalkan pancingan mahal yang mana itu tidak berpengaruh sama sekali.

Ditambanh Banyu juga ikut sok tau dan membuat keduanya terus berdebat.

"Ini semua gara gara pancingan bapak yang mahal, kan ikannya jadi insecure pak"

"HOREEEE" tim lawan sudah mendapat ikan namun bukan maskot (ikan yang berukuran besar) yang menjadi penentu pemenang.

"Kok jadi nyalahin pancing saya?" Balas Regan tidak terima.

"Loh ya jelas, ini ikan lele pak, bukan salmon, jadi ikannya gak biasa ngliat pancing mahal bapak"

"Justru mereka harusnya seneng, bisa dipancing pake yang mahal"

"Buang aja, pancing gak guna" Banyu melempar pancing puluhan juta itu namun ditangkap oleh Dylan.

"Sini biar aku aja" Dylan waktu kecil sering mancing seperti ini, tapi disungai. Jelas mereka tidak dapat ikan, orang yang dipake umpan itu hanya lumut saja.

Dylan lalu membeli cacing dan menjadikannya umpan.

Regan dan Banyu mundur dengan kompak kala Dylan memegang cacing yang masih hidup itu.

Dylan tersenyum melihat tingkah keduanya dan ya, pancingnya langsung bergerak.

"Aku dapat, aku dapat" heboh Dylan saat ada ikan yang memakan umpannya.

Ketiganya teriak heboh yang mana hal itu terus terjadi berulang kali sampai pemancing yang lain menatapnya aneh.

"Dylan, Dylan, ini pasti maskotnya" kini giliran Regan yang memegang gagang pancingnya.

"Tarik pak, jangan diem aja" teriak Banyu.

"Berat, bantuin" jawab Regan , karna yang makan umpannya kali ini maskot yang berukuran besar dengan berat kurang lebih 10 kilo itu.

Banyu malah hampir terjebur kolam karna ikannya terus bergerak cepat.

Dylan lagi lagi mengulum senyumnya melihat keduanya lagi lagi berdebat, dia yang sudah pelatihan mengangkat pasien langsung memegang kendali dan dengan kekuatannya, Dylan bisa memenangkan perlombaan mancing itu.

Ketiganya teriak begitu heboh dan saling pelukan.
"KITA MENANG!" teriak Regan. "Ini pasti karna pancing mahalku"

"Norak, ini semua karna dokter Dylan yang berani pegang cacing" sanggah Banyu yang langsung membuat Regan menatapnya datar.

Tapi pemenang utama mendapat kambing jantan berukuran besar dan jelas ketiganya binggung.

"Udah kasihkan kejuara yang lain saja" jawab Regan.

"Enak aja, ini jerih payah dokter Dylan. Biar aku yang ngomong sama panitia"

Banyu tampak diskusi dengan sipemilik penyelenggara, sementara itu Regan juga Dylan menunggu diparkiran.

Untuk sejenak, Dylan melupakan masalahnya dan itu berkat Regan lagi dan lagi.

"Makasih sudah mengajakku bersenang senang lagi"

"Inilah gunanya teman, dia selalu ada bukan hanya saat bahagia saja tapi disaat terburuk sekalipun"

"Regan, kamu orang sangat baik, kenapa harus aku?"

Dear HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang