Chapter 26

22.1K 2.7K 586
                                        

"Loh, kayaknya gak asing sama dia?" Ucap Banyu sambil menunjuk foto Ayana.

"Kamu pernah liat dia dimana?" Tanya Regan dengan penuh rasa penasaran.

Banyu memandanginya lagi dan dia baru ingat "dia mirip influenser di China, lumayan mirip se tapi ini lebih chuby" ucapnya yang mendapat helaan nafas lelah dari Regan.

"Jadi ini pasangan Dokter Dylan? tapi suami apa tunangan? Wah berat se ini pak, kalau dilihat lihat nilai kalian beda tipis. Dia gak kalah tampan dari bapak, dia juga......woah dia pemilik tambang minyak, ini Dewangkara yang itu? Woah....wah pak, ini berat, tapi bisa se bapak tikung sebelum janur melengkung" kaget Banyu membaca latar belakang keluarga Gales yang memang saingan perusahaan bosnya ini.

"Dylan istri Gales" jawab Regan yang mana Banyu langsung tersedak lemonteanya.

"Jadi bapak mau jadi pelakor?"

"Bukan"

"Terus apa namanya kalau bukan pelakor?"

Regan lagi lagi gemas ingin memukul kepala Banyu. "Gales ilang, karna keluarganya mau bunuh Dylan"

"Maksud bapak bunuh? Dibunuh beneran?" Kaget Banyu sampai matanya melotot.

"Iya, Dylan hampir mati dua kali, tapi aku juga gak tau apa yang Gales lakukan demi melindungi Dylan sampai seluruh keluarganya menghilang"

"Jangan bilang, bapak ikut nylametin dokter Dylan dan pak Gales nyuruh bapak lindungin dokter Dylan" Banyu itu cerdas dan bisa meberka keadaan, dan karna itulah sampai kepala HRD Regan tertarik.
"Jadi bener. Woah" Banyu meletakkan hp Regan diatas meja kemudian berpikir.

"Sudahlah, ayo pulang" Regan berdiri dan jalan lebih dulu.

"Tunggu pak" Banyu mengejar bosnya dan menghalangi jalannya "bapak tunggu!"

"Apalagi Banyu?"

Ternyata Banyu membungkus sisa makanan yang dipesannya tadi juga membeli makanan baru.
"Aku tidak mau mobilku bau"

"Kita antar makanannya buat dokter Dylan, dia baru makan sedikit, bapak harus mulai memperhatikan hal kecil dari dokter Dylan kalau mau ambil hatinya" ucapnya yang langsung mendapat izin membawa makanan kedalam mobil.

Setelah menitipkan makanan direpesionis, Regan langsung mendapat notif ucapan terimakasih dari Dylan sampai membuat Regan tersenyum.

"Apa saya bilang, pasti dokter Dylan seneng"

"Ekm...." Regan yang ketahuan kasmaran itu langsung memalingkan wajahnya. Sepertinya Banyu tak buruk, usianya yang terbilang muda pasti banyak ide segar untuk mendekati Dylan tanpa memaksa perasaannya.

.

Vin juga Ryo punya usaha fashion dan sepatu yang mana semakin maju ditahun kedua ini.

Mereka cukup sibuk dengan usahanya ditambah Ryo kini hamil muda.

Vin lega akhirnya Ryo mau ia nikahi. Pria manis itu menolaknya karna takut bercerai seperti kedua orang tuanya lalu ibunya meninggal karna tidak bisa hidup tanpa ayahnya yang sudah bersama wanita lain.

Vin bisa merasakan ketakutan itu tapi dia tidak hanya main main main dengan Ryo, dia ingin bersama Ryo sampai tua nanti.

"Vin, apa Gales udah ngubungin kamu?"

"Belum sayang"

"Aku sangat khawatir"

"Jangan berpikir berlebihan Ryo, inget, ada baby kita diperut kamu"

"Aku cuma kasihan sama Dylan, dia sudah sakit sendirian tanpa kita sadari dan itu semua gara gara ideku"

"Ryo...." Vin mengusap punggung sempit Ryo. Pasalnya merekalah yang membuat skenario karna tidak tau jika mereka saling mencintai selama ini.

[dering handphone bunyi]

Vin seketikan membuka matanya lebar karna perusahaan Gales yang menelpon.

.

Keduanya langsung keperusahaan Gales berharap bisa menemukan pria itu disana. Namun yang mereka temui hanya pengacara baru Gales yang tidak diketahui Vin sebelumnya.

Vin direkrut kembali dan diminta mengurus perusahaan induk sebagai pemimpinnya dan Ryo diminta membantu Vin juga mendampingi Dylan dalam kepemilikan tambang minyaknya sebagai wakil yang ditunjuk CEOnya (Gales) secara langsung.

Kontrak Gales yang dibuat dengan Dylan sudah mau berakhir dan kepemilikan 100% menjadi milik atas nama perorangan tanpa perlindungan hukum dan lain lain, agar tambang itu tidak berpindah pada orang lain, maka Vin harus menjadi pemimpin dan melanjutkan kontraknya dengan Dylan.

Masalah rumah, kendaraan, gaji dan tunjangan mereka sudah disiapkan.

"Tidak, kita tidak mau sebeum Gales muncul disini" ucap Ryo.

"Maaf ini wasiat yang ditulis Gales 2 tahun lalu tuan" jawab sipengacara.

"Lalu Gales dimana? Apa dia tidak menghubungi bapak?" Tanya Ryo.

"Maaf saya tidak bisa menjawab, hanya itu yang perlu saya sampaikan"

Pengacara itu menyiapkan semua berkas diatas meja juga kontrak untuk Dylan.

"Vin, apa yang ada diotak Gales" kesal Ryo dengan terpaksa mengikuti arahan pengacara yang ditunjuk Gales.

"Dan satu lagi, ini dokumen perceraian yang sudah ditanda tangani Gales, mohon untuk menyerahkannya pada tuan muda Dylan"

Vin semakin pusing dengan Gales yang benar benar menghilang tanpa jejak.

.

Dylan dikejutkan dengan kemunculan Ryo juga Vin dirumahnya.

"Dylan, ada sesuatu yang ingin kami sampaikan?"

"Apa, apa itu Gales? Dia ada dimana?" Antusias Dylan yang mana dia selalu semangat jika sudah menyangkut suaminya.

Mereka duduk diruang kerja Gales yang mana Vin memberikan dokumen lanjutan kontak tambang.

"Ini dari Galeskan?, dimana dia Ryo, Vin?"

"Dylan, kita tidak tau, kita juga baru dipanggil keperusahaan kemarin lewat pengacara yang sudah ditunjuk Gales dua tahun lalu, dia terus ingin melindungi kamu Dylan"

Dylan mendantangi kontrak itu dan masih berharap Gales akan pulang suatu hari nanti. Dylan akan terus menunggu entah sampai kapanpun.

"Dylan, sekarang kami sudah kerja lagi diperusahaan Gales, jadi jangan sungkan lagi jika butuh sesuatu, jangan diam lagi, aku tidak mau kamu menyesal untuk kedua kalinya, kita semua sangat peduli sama kamu Dylan. Ucap Ryo.

"Ryo, gimana kalau aku tidak kuat lagi?"

"Dylan kamu ngomong apa? Ada kita yang terus disisi kamu"

"Aku sudah tidak punya siapa siapa lagi, sekarang cuma Gales keluarga yang aku punya, hanya itu harapanku tetap bertahan sampai detik ini, aku vuma mau wujudin mimpi Gales, Ryo"

"Dylan" melihat kondisi psikis Dylan yang sensitif soal Gales, Vin tidak mengeluarkan berkas cerai yang kesekian kali dikirim Gales.

"Vin, jaga milik suamiku ya" ucap Dylan dengan mata berkaca kaca.

Ryo langsung memeluk Dylan dengan begitu erat. "Aku janji bakal temuin dimana Gales, kalau sudah ketemu, kita hajar dia sama sama"

Dylan mengangguk sambil menangis dipelukan Ryo.


.

TBC

Wattpad kalian pernah gak bisa dibuka? Td panik setengah mati woy, karna ad tulisan ulangi gt? Tp aku cari pke akun lain masih ada. 😭

Ramein dah pokoknya, dan terus ikutin alurnya, nikmatin aja, akan ada banyak kejutan didepan nanti, termasuk Banyu.

Dear HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang