60. HARQEEL

2.6K 139 12
                                        

Stephie menatap layar ponselnya yang gelap. Sesekali, dia senyum kecil. Bukan karena ada pesan lucu. Bukan juga karena sedang jatuh cinta.

Senyum itu… lebih mirip kemenangan.

Aqeela belum sadar. Terbaring lemah di ruang ICU, dan semua orang di sekeliling cewek itu sudah kalang kabut. Dia tahu, dari media sosial. Dari story yang mulai simpang siur. Dari beberapa akun gosip yang mulai mengendus tragedi misterius itu.

Tapi yang bikin Stephie tenang adalah satu hal: tak ada yang tahu itu ulahnya.

Semua sudah dia atur. Dari mobil sewaan tanpa pelat nomor resmi, rute jalan yang penuh blind spot, sampai penempatan waktu—semuanya perfect. Bahkan dia sempat memastikan CCTV di dekat kejadian rusak.

"Smart, right?" bisiknya ke diri sendiri, masih menatap bayangan wajahnya di layar ponsel yang memantulkan cahaya lampu meja.

Namun, seiring waktu berjalan… ada satu kegelisahan kecil yang mulai menggerogoti pikirannya.

Harry.

Sialnya, Stephie sempat lupa.

Dia terlalu fokus ke Aqeela, terlalu terobsesi lihat cewek itu menderita, sampai-sampai dia lupa satu fakta penting: Aqeela dikelilingi oleh dua cowok—dua hacker, dan dua-duanya jatuh cinta padanya.

Noel.

Dan… Harry.

Stephie sempat tahu soal Harry dari hasil stalking-nya terhadap Noel. Dia tahu Harry bukan cowok biasa. Dia tahu Harry punya akses ke tempat-tempat yang nggak sembarang orang bisa masuk. Dia pernah lihat percakapan di forum hacker underground yang nyebut nama Harry sebagai ShadowFox, salah satu infiltrator paling gila dalam jaringan keamanan.

Tapi saat dia menyusun rencana menabrak Aqeela, hal itu lenyap dari pikirannya.
Entah karena terlalu senang, atau terlalu yakin dirinya bisa kabur dari semuanya.

"Lagipula… dia kan cuma anak SMA. Bisa apa, sih?" gumam Stephie saat itu.

Dan sekarang—gumaman itu terdengar seperti lelucon murahan yang mengancam akan menelannya bulat-bulat.

Karena malam ini, entah kenapa, Stephie merasa ada yang ngawasi.

Layar laptopnya sempat berkedip. Notifikasi sistem error yang biasanya nggak muncul, mendadak muncul. Beberapa password-nya tiba-tiba harus direset.
Dan yang paling aneh…

Alarm pintu rumahnya tiba-tiba nyala sendiri. Padahal tak ada siapa pun di luar. Dia cek, semua CCTV mati.

Stephie mencoba menenangkan diri.

"Jangan paranoid, Steph. Jangan ge-er. Belum tentu dia tahu."

Tapi instingnya berkata lain.

Harry mungkin belum bertindak. Tapi jejaknya… mulai terasa. Seperti bayangan yang membuntuti dari belakang. Tak bersuara. Tak tampak. Tapi menyesakkan.

Dia tahu, ketika hacker memutuskan untuk diam, artinya mereka sedang menunggu saat paling menyakitkan untuk menyerang balik.

Dan satu-satunya hal yang lebih mengerikan dari hacker profesional…

Adalah hacker yang sedang marah, karena orang yang dia cintai dilukai.

Stephie duduk di ranjangnya. Mulai resah.

Ini bukan tentang Aqeela lagi.

Ini tentang dia, dan kesalahan fatal yang dia buat.

Karena sekarang dia sadar…

Yang dia tantang bukan cuma seorang cewek yang dia benci. Tapi dua laki-laki yang bisa menghancurkan hidupnya hanya dengan satu baris kode.

Dan dia—baru saja membuka pintu neraka sendiri.

HARQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang