33

12.5K 1.9K 163
                                        

Halo halo
Apa kabar?

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Tubuh Vyan kaku saat sensasi dingin menggerayangi kulit tangannya.

"Ada apa dengan ekspresi Vyan? Bukankah dia lucu?" ucap Zelig dengan nada tenang tapi ada kilauan samar di matanya.

Vyan menatap sesuatu 'lucu' yang ada di tangannya.

"Dari mana kata lucu itu berasal?!"

Vyan merinding ketika melihat seekor ular piton berwarna putih dengan corak kuning sebesar paha orang dewasa yang merayap pelan di kulit tangannya. Untungnya, ia mengantisipasi dan sudah terbiasa dengan semua perilaku keluarganya yang sangat tidak biasa. Jadi, jantungnya masih aman untuk saat ini. Meski tidak pernah terbayangkan tapi ini bukan sesuatu yang mustahil jika itu keluarganya.

"Papa ... ambil 'hewan lucu' ini dari Vyan," ucap Vyan dengan tubuh yang masih kaku, tidak berani bergerak. Takut karena gerakannya akan menyebabkan hewan tersebut menyerangnya.

"Vyan tidak menyukainya?" Zelig mengambil  peliharaannya, lalu memainkannya di tangannya.

Vyan akhirnya bisa bergerak ketika ular tersebut diambil darinya.

Di sisi lain, Xulio menyilangkan tangannya sembari saling menatap dengan harimau putih yang ada di dalam kandang. Keduanya seperti sedang bertanding, siapa yang lebih mendominasi.

Vyan menatap dua ayahnya dengan pandangan yang rumit.

"Baiklah. Papa dan Daddy memang cocok dikatakan sebagai saudara. Perilaku keduanya memang sangat unik!"

Dua orang yang dibicarakan seketika menjadi kaku sesaat.

Xulio dan Zelig saling memandang ketika dicap 'unik' oleh Vyan. Pastinya, 'unik' yang dibicarakan Vyan tidak sesederhana itu, bukan?

"Jangan menakuti Vyan," ucap Xulio.

Zelig berdehem pelan, ia menyerahkan hewan peliharaan di tangannya pada bawahannya. Lalu, ia beralih posisi ke belakang Vyan untuk mengambil alih kemudi kursi roda yang tengah diduduki bungsunya.

"Vyan tidak menyukai di sini?"

Yang ditanya mengedarkan pandangannya ke sekeliling, selain dua binatang sebelumnya, ada juga singa, buaya, rusa dan lainnya.

"Apakah ini semacam kebun binatang?"

"Bisa dikatakan seperti itu. Sewaktu Papa muda, Papa suka mengoleksi binatang. Dan tanpa disadari ternyata sudah sebanyak ini."

"Papa merasa sayang jika melepaskan mereka. Jadi, bangun saja dan berikan tempat tinggal untuk mereka di sini."

"Apakah semua hewan yang ada disini legal?"

"Tentu saja legal! Papa juga warga negara yang baik. Semua hewan yang dilindungi di sini memiliki izinnya. Jadi, papa tidak melakukan sesuatu yang ilegal."

"Ah, begitu."

"Meski ilegal pun itu bukan sesuatu yang mengejutkan."

"Papa sudah mendapatkan izin!"

"Oh."

Zelig membawa bungsunya itu untuk mengelilingi tempat koleksinya berada.

Suddenly!: Another NPC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang