Regan ikut kekampung halaman Dylan.
Pria itu langsung menghirup udara alami didesa itu.
"Ini rumah kamu?" Tanya Regan.Dylan mengangguk "ditempat ini aku dilahirkan dan dibesarkan Regan, baguskan?”
"Pantes aja ngasilin produk unggulan, tempat ini masih alami" jawab Regan yang mendapat senyuman dari Dylan.
"KAK DYLAN....!" Teriak anak gadis dari jalan setapak disisi rumah Dylan.
Atensi keduanya langsung tertuju pada gadis itu.
Dylan masih ingat gadis kecil ini, ini yang memberinya es buah waktu itu dan sekarang dia sudah memakai seragam SD, namun wajahnya masih terlihat lucu sama seperti dulu.
"Hai" sapa Dylan sambil menyamai tinggi anak itu.
"Kak Dylan apa kabar?" Tanyanya.
"Kakak baik, nama kamu Kila kan?" Dylan hanya memastikan karna takut salah. Namun gadis itu mengangguk mengiyakan.
"Oh iya, om Gales gak ikut?" Tanyanya dengan melihat Regan yang tampak asing. "Dulu om Gales juga kesini sendiri"
Mendengar itu jantung Dylan langsung bedetak kencang.
"kapan dia kesini Kila? Apa setelah kakak dan om kesini waktu itu"
Kila mengangguk.
Itu artinya Gales sempat kesini. "Kila kapan om Gales kesini?
"KILA!" Panggil seorang wanita yang wajahnya cukup mirip dengan Kila.
"Ibu" ucap Kila.
"Maaf mas, Kila harus les" ucap ibu Kila.
"Les apa bu? Kan Kila gak pernah empp" ibunya dengan cepat membungkam mulut anaknya.
"Permisi mas, pak" ucapnya sambil buru buru menggendong anaknya.
Dylan langsung lari kemakam orang tuanya yang disusul Regan dari belakang.
Dia melihat makam kedua orang tuanya yang tampak bersih dengan bunga mawar yang terawat diatas makamnya.
"Apa dia kesini?" Ucapnya diiringi dengan air mata yang mulai menetes. "Apa suamiku mengunjungi kalian?" Tanyanya sekali lagi. Tampak sekali wajah frustasi Dylan saking rindunya dia kepada suaminya.
Tangisnya pecah begitu saja, sampai tak bisa mengatakan satu katapun. Dylan butuh Gales disisinya.
"Dylan" Regan menghampiri lalu memeluk dan menenangkannya. "Its oke, nangis sepuasmu, aku akan selalu disisi kamu Dylan"
Sangat lama Dylan menangis sampai suaranya serak dan terbata bata. "Sudah tenang" tanya Regan.
Dylan mengangguk kecil dan masih terdengar isakan isakan kecil disana.
"A yo pu pu lang" ajak Dylan.
.
Dylan teringat ajakan Gales untuk memiliki satu anak, Gales dulu ternyata sangat menginginkannya sama seperti dirinya. Dia mengkunci rapat semua rumah lalu duduk disisinya itu memiliki arti yang dulu tak ia pahami sama sekali.
"Gales maafin aku""Dylan bangun" ucap Regan dengan mengusap rambut kepala Dylan yang berkeringat.
Dylan membuka matanya, bangun lalu keluar sambil memanggil nama Gales.
"GALES!"
"GALES!"
Dylan seperti orang kebinggungan digelapnya malam dihalaman luas rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Home
Teen Fictionsudah lima tahun lamanya Bumi Dylan Askara menjalani pernikahan tanpa rasa cinta sang suami. tiba tiba suami membawa perempuan cantik kerumah untuk dijadikan istri kedua Gales Alastair Dewangkara. "lebih baik kita cerai" Dylan . Farka Reagen Mahendr...