Dan di tengah suara mesin pesawat yang stabil, Jisoo tidur nyenyak sementara Taehyung terus berjaga... seperti ksatria untuk dua harta berharganya.

---

Sesampainya di Bandara Jeju, para penumpang dari kabin bisnis mulai turun satu per satu. Namun, pasangan termanis itu—Jisoo dan Taehyung—masih duduk tenang di kursi mereka. Taehyung membiarkan semua orang turun lebih dulu, seperti biasa, agar Jisoo tidak terburu-buru.

“Ayo, sayang. Udah sepi,” ajak Taehyung sambil mengangkat tas ranselnya dan meraih Bunny dari pangkuan Jisoo.

Jisoo tersenyum tipis, lalu mulai berdiri dengan satu tangan memegang sandaran kursi.

Namun belum sampai sepenuhnya berdiri, wajah Jisoo tiba-tiba meringis, dan tubuhnya langsung terduduk kembali ke kursi dengan nafas yang memburu.

“Ahh...!”

“Jisoo?! Sayang??” Taehyung langsung meletakkan tas dan membungkuk panik ke arah istrinya. “Kenapa? Di mana sakitnya?”

Jisoo memegang sisi perut bagian bawahnya, matanya menutup rapat. “Aku... gak tahu. Kayak... ditusuk-tusuk. Sakit... banget...”

Taehyung refleks memeriksa suhu dahi Jisoo dengan punggung tangannya. “Panas enggak... tapi kamu pucat banget. Sayang, kamu bisa jalan gak?”

Jisoo menggeleng pelan. “Oppa... aku takut... ada apa ini...”

Taehyung langsung berdiri dan melambaikan tangan pada pramugari yang masih merapikan kabin. “Kami butuh kursi roda sekarang. Cepat!”

Pramugari langsung berlari ke depan kabin, sementara Taehyung menenangkan Jisoo yang mulai berkeringat dingin.

“Napas pelan, ya? Jangan panik. Aku di sini. Baby kamu baik-baik aja. Kita cek ke rumah sakit sekarang juga,” ucap Taehyung sambil menggenggam tangan istrinya erat.

Jisoo menggigit bibir, air matanya jatuh tanpa ia sadari. “Aku gak apa-apa, kan...?”

“Kamu dan baby kita harus baik-baik aja,” tegas Taehyung sambil mencium punggung tangan Jisoo.

Tak lama, petugas datang membawa kursi roda. Taehyung perlahan membantu Jisoo duduk, lalu ia sendiri yang mendorong kursi itu keluar dari pesawat, menolak bantuan dari petugas. Pria itu tidak ingin ada satu orang pun yang menyentuh istrinya saat ini. Hanya dia.

Di ruang VIP bandara, tim medis sudah bersiap memeriksa. Jisoo dibaringkan di sofa panjang sementara Taehyung duduk di sampingnya, tak berhenti menggenggam tangannya.

“Tenang ya, sayang. Ini bisa aja kram rahim... atau kelelahan karena duduk terlalu lama...”

Jisoo mengangguk pelan, masih menggigil. “Oppa... kalau ada apa-apa sama baby... aku gak kuat...”
“Jangan ngomong gitu. Baby kita kuat... kayak eommanya.”

Setelah beberapa menit, dokter memastikan kondisi Jisoo hanya kram ringan karena perubahan hormon dan posisi duduk terlalu lama. Tidak ada tanda keguguran, tapi ia harus istirahat penuh hari ini.

Taehyung menghela napas panjang penuh kelegaan. Ia menunduk dan memeluk perut Jisoo perlahan, berbicara lembut.

“Baby... jangan nakutin appa kayak tadi. Appa bisa mati berdiri, tahu?”

Jisoo tertawa kecil, meski matanya masih berkaca-kaca. “Aku juga takut... tapi... aku senang kamu ada di sini.”

Taehyung mencium kening istrinya. “Selalu, sayang. Sampai napas terakhir.”

Dan akhirnya, mereka keluar bandara menuju mobil pribadi yang sudah menunggu. Tujuan? Villa pribadi di pinggir pantai Jeju. Tapi hari pertama, Jisoo hanya ingin tidur di pelukan Taehyung... sambil memeluk Bunny... dan perut kecilnya yang mulai membawa kehidupan baru.

✨My husband my ajoshii ✨ (vsoo) 18++Место, где живут истории. Откройте их для себя