Pagi ini Arshie merasakan perut nya terasa sangat sakit, Ia rasa mungkin karna kebanyakan makan mie kemarin tapi rasa sakitnya ini sejak semalam tak berkurang sedikit pun.
Akhir nya siang nanti ia akan pergi ke dokter, ia juga sudah membuat janji dengan salah satu dokter kenalan nya.
"Shh...sakit bangett lagi, Masa cuma gegara makan mie 12 bungkus Doang udah sesakit ini, perasaan biasa nya juga ga kenapa-napa"
Arshie terus merintih di sofa sembari memegangi perut nya.
Jam berlalu dengan cepat tak terasa kini sudah masuk pukul 11.23 siang, dan sebentar lagi adalah janji pertemuan dengan dokter kenalan nya yang tak lain dan tak bukan merupakan sahabat Arshie.
Arshie sudah siapa dengan menggunakan Kaos putih di padukan dengan jaket berwarna hitam dan rok dengan warna senada yang panjang nya hanya sebatas 5 cm di atas lutut.
Arshie juga menggerai rambut hitam nya dan di tutupi dengan topi berwarna hitam.
Setelah di rasa siap Arshie mengambil kunci mobil milik nya dan segera bergegas ke rumah sakit karna rasa sakit di perut nya kian menjadi.
Tak butuh waktu lama Dari gedung apartemen nya ke rumah sakit milik sahabatnya, kini Arshie sedang berada di ruang tunggu khusus untuk yang memang sudah membuat janji bertemu.
Saat memasuki ruangan kondisi nya cukup seli jadi Arshie tak perlu menunggu lama.
Hingga tak lama nama nya di panggil.
'Arshiella Laurens'
Nama nya di panggil oleh salah satu suster yang berjaga di luar ruangan.
Tok. Tok. Tok
Arshie mengetuk pintu nya 3x lalu tak lama terdengar suara seorang pria yang menyuruh nya untuk masuk ke dalam.
"Masuk"
Perlahan tangan nya mendorong gagang pintu itu perlahan, lalu terlihat seorang pria dengan jas putih khas seorang dokter yang membaluti tubuh nya—Reano Arkatama, Sahabat Arshie dari orok.
"Kenapa lagi? Hm?" Tanya rean sembari menatap dengan lembut ke arah Arshie yang baru saja duduk di kursi yang berada di depan nya.
"Perut gue sakit, dari kemarin, dan sakit nya ga berkurang sama sekali, yang ada malah nambah sakit" jelas Arshie.
"Kok bisa? Lo makan apa kemaren? " tatapan yang semula lembut kini berubah menjadi tatapan penuh selidik.
"Gue makan mie instan doang"
"Berapa bungkus? Ga mungkin cuma 2 atau 3 lo pasti lebih, iyakan?"
"Ga banyak kok, cuma 12 bungkus sama mie gelas nya satu"
Rean yang mendengar jawaban dari sahabatnya ini hanya mampu menepuk jidat.
Dengan geram rean menyentil kening milik Arshie dengan cukup keras.
"Awsh! Sakit Rean!"
"Itu karna lo bandel! Baru seminggu kemarin lo operasi usus buntu sekarang udah makan mie dengan jumlah yang ga berprikeperutan, gila aja lo sumpah! Entah harus bagaimana lagi hamba menasehati dan menceramahi makhluk mu yang satu ini tuhan!" Sungguh rean amat sangat frustasi jika sudah di suruh berhadapan dengan Arshie.
Baru seminggu kemarin gadis itu melaksanakan operasi usus buntu dan dilarang untuk mengonsumsi makanan bernama 'Mie instan' selama proses penyembuhan dan sekarang makhluk ciptaan Tuhan ini datang ke hadapan nya mengadu karna sakit perut dengan alasan memakan hal yang memang belum bisa ia konsumsi untuk beberapa waktu kedepan di tambah dengan porsi yang luar biasa.
Entah harus bagaimana lagi rean menasehati gadis di hadapannya ini.
Rean pun dengan kemas mengajak Arshie ke ruang lain untuk mengecek keadaan organ dalam nya terutama di bagian usus.
Dan setelah beberapa waktu melakukan pengecekan, hal yang rean sudah duga bahwa usus dan beberapa organ pencernaan gadis itu mengalami masalah.
"Huft.., buat 3 hari ke depan lo cukup minum obat ini dengan teratur dan sesuai takaran, jangan aneh-aneh dan macem-macem, gue mohon kali ini sama lo arshiella Laurens" pinta nya pada Arshie.
Dengan malas Arshie mengangguk-angguk kan kepalanya, ia tahu apa yang rean lakukan ini untuk kesehatan dan kesembuhan dirinya namun sahabat nya ini terlalu posesif akan kesehatan nya.
Setelah berbincang singkat dengan rean kini Arshie sudah dalam perjalanan kembali menuju ke apartemen nya.
Tapi saat di jalan perutnya tiba-tiba kembali mengalami sakit yang luar biasa.
Dengan terburu-buru dengan fokus yang terpecah antara tas juga keadaan jalan, Arshie dengan cepat mencari obat-obat yang rean berikan padanya.
Saat membaca keterangan obat itu, Arshie mengumpat geram. Karna 6 buah macam obat yang rean berikan padanya baru boleh di minum saat dirinya sudah makan.
Termasuk obat pereda nyeri, namun karna sudah tak tahan akan sakit yang di alami perut nya dengan tergesa-gesa Arshie mengambil 3 pil sekaligus dan langsung menelan nya.
Untuk beberapa saat sakit di perut nya perlahan kian menghilang namun kepalanya nya yang justru bermasalah, kepalanya mendadak menjadi pusing dan mata nya kian memberat hingga rasa sakit luar biasa menyerang kepala juga perut nya secara bersamaan membuat Arshie membanting stir mobil nya asal, dan berakhir kecelakaan.
________________________________________________
TBC.
Mohon maaf klo ada informasi atau beberapa hal yang tidak sesuai tolong di koreksi dan tolong juga tandain klo kalian nemu typo di sepanjang bacaan.
Jangan lupa terus dukung Author dengan memberikan vote dan komen yang melimpah juga jangan lupa buat ikutin akun Author yup!.
Byebye
—AUTHOR
YOU ARE READING
ASHERA
Teen FictionTerdampar di sebuah Novel Ciptaan sepupunya, sebagai seorang Figuran yang hanya muncul di beberapa bab Awal cerita, sebagai Sepupu dekat dari protagonis pria. Bagaimana Arshie akan menjalani kehidupan baru nya sebagai ASHERA RENOLOVA ALGATARA? apak...
