Halo halo.
Apa kabar? Sehat? Sehat donk.Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Fyi, dialog dalam hati Vyan akan Inay ganti dengan huruf miring. Supaya lebih berbeda ketimbang kalimat lainnya
So, happy reading!
Vyan dipulangkan setelah mendapat pemeriksaan berkali-kali dan memastikan dirinya memang sudah baik. Tentu saja itu bukan keinginan Vyan, itu semua keinginan keluarganya. Bagi Vyan, dirinya sudah sangat baik jika mengabaikannya balutan di tangan dan gips di kakinya.
"Aku bukan porselen rapuh yang akan pecah jika disentuh."
Mereka yang mendengar ingin sekali mengatakan, 'Ya, kamu memang porselen!' dengan keras.
Kepulangan Vyan disambut dengan baik oleh penghuni mansion yang lain. Bahkan, kepala pelayan yang biasanya bersikap selalu tenang, kini matanya terlihat berkaca-kaca, seolah menemukan penyelamat. Selain memang mengkhawatirkan sang tuan muda. Ada alasan lainnya.
"Apa yang aku lewatkan?"
Mereka yang mendengar tentu saja terus saja memasang mode 'i don't hear anything.'
Vyan tidak tahu saja, mansion Stuviealigh hampir dijungkir balikkan oleh para pemiliknya karena insiden dirinya yang membawa mobil sendiri yang berakhir dengan kecelakaan. Entah berapa pengawal yang mendapatkan hukuman akibat tindakannya tersebut. Dan tentu saja Vyan tidak tahu.
Semua kunci mobil disembunyikan. Tidak lagi terlihat di tempat semulanya. Vyan sudah memiliki kartu merah dan tidak lagi diizinkan untuk mengemudi mobil atau motor apapun alasannya. Bahkan, kini pengawal diperbolehkan melakukan apapun untuk menghentikan sang tuan muda guna mencegah hal tersebut terulang.
Vyan seolah tidak bisa lepas dari pandangan keluarganya. Sekarang, ia tidak bisa dibiarkan sendirian. Di manapun ia berada, akan ada sedikitnya satu dari keluarganya yang selalu stand by di dekatnya. Vyan tidak banyak berpikir, dan mencoba memahaminya, itu tidak memiliki dampak buruk baginya. Jadi, biarkan saja. Selain makan, bersantai dan tidur, tidak ada hal lain yang dilakukannya. Vyan curiga, keluarganya mungkin menganggapnya sakit parah.
Jika saja keluarganya tahu pemikiran, mungkin mereka bisa saja jantungan.
Untuk ke-sekian kalinya, Vyan mengambil izin sekolah untuk pemulihannya kali ini. Calix sangat terlihat enggan ketika harus berangkat sendirian. Vyan tidak bisa berbuat apapun, jika bisa, ia pun ingin pergi ke sekolah.
Calix akan pergi sekolah dengan wajah murung tapi ketika pulang akan memiliki wajah yang berseri dengan susu kotak dan beberapa camilan di tangannya. Setelahnya, ia akan bercerita tentang kegiatannya di sekolah.
Dan di bawah perawatan cermat keluarga, dan dokter yang hampir setiap hari di lihatnya datang untuk memeriksa. Kini, kondisinya mulai membaik dengan signifikan. Cidera di tangannya kini hampir sembuh, tangannya sudah bisa digerakkan tapi tetap harus berhati-hati. Diusahakan untuk beraktivitas ringan, tangannya tidak boleh terlalu dibebani. Luka di bagian kepalanya juga kering dengan cepat. Goresan di pipi kanannya sudah hilang di bawah perawatan sang ibu yang mengoleskan krim penghilang bekas luka setiap harinya. Tinggal gips di kakinya saja yang masih mencolok yang kemungkinan Minggu depan sudah bisa dilepaskan. Selama ini, selain menggunakan kursi roda, Vyan akan digendong di punggung secara bergantian oleh yang lain. Vyan sangat menolak digendong depan karena ia bukan lagi anak kecil dan bobotnya sendiri tidaklah ringan.
Di bawah naungan pohon rindang, Vyan dan kedua ayahnya duduk melingkari meja bundar, tiga Stuviealigh itu tengah menghabiskan waktu bersama untuk bersantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly!: Another NPC
Teen FictionBiasakan vote sebelum baca, yuk. Saling support. Bukan saling menyakiti. Komen tidak sopan, maaf langsung blok! ⏳⏳⏳⏳⏳ Vyan terbangun dengan dikelilingi orang-orang asing di sekitarnya. TING! Sistem: "Sistem berhasil diikat! Halo, Tuan Rumah!" Vyan:...