33

6.7K 702 79
                                        

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

"Catalina, harus berapa kali aku mengulangi?" wanita dengan surai yang memutih itu melotot pada gadis muda yang bersusah payah menarik tali korset digenggamannya.

Netranya bergetar kala kembali melihat pantulan cermin sang nona yang menunduk dalam diam. Tak ada penolakan maupun teriakan, hanya ada ringisan pelan layaknya bisikan. Membuat jemarinya yang ingin bergerak itu terhenti seketika tanpa diperintah.

"Lihat ini baik-baik!" bersamaan dengan teriakan yang memenuhi ruangan, tubuhnya yang lemah terdorong dengan mudah.

"Mendongak Ornella! Kau harus menunjukkan kuasamu pada orang di luar sana!"

Ketika panggilan terdengar, gadis yang sejak tadi tertunduk itu mendongak. Melihat dengan benar bagaimana penampilannya hari ini. Tidak ada yang berbeda, ia tetap cantik seperti biasa. Semua orang mengakuinya, namun entah mengapa ayahnya tidak akan pernah merasa puas. Pria tua itu bahkan rela meminta pertolongan pada sang kakak untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan putrinya.

Ornella mengalihkan atensinya pada sang bibi yang kini menatapnya lekat.

"Terima kasih," ucapan tulus itu meluncur dengan mudahnya. Tidak ada rasa dendam yang mampu membuatnya membenci wanita yang tidak muda lagi itu. Ornella merasa beruntung masih ada yang memperdulikannya di kehidupan ini.

Sejak kecil, peran seorang ibu telah digantikan oleh bibinya. Wanita di hadapannya ini bukanlah sosok yang lembut, tapi Ornella tahu bahwa setidaknya tidak ada kebohongan dari wajah tegas itu.

"Urus sisanya, aku harus melakukan perjalanan," perintah sang bibi yang bersiap untuk kembali ke kediamannya. Namun, sebelum benar-benar pergi, ia menatap Ornella dengan sungguh-sungguh, "Tidak akan ada yang benar-benar melindungimu dengan baik selain dirimu sendiri, Ornella."

Setelah kepergian Countess Briela, Ornella tahu dengan pasti apa yang akan terjadi selanjutnya.

"My lady, Tuan Niall berada di depan." Baru setengah jam, tapi pria ini telah datang seperti dugaannya.

Niall Cattegirn of Romanova, anak tertua yang akan selalu memperburuk hidup orang di sekitarnya. Terkadang Ornella berpikir, mengapa ayahnya tidak melenyapkan aib keluarga yang satu ini?

Jika Niall berakhir tersisa nama, Ornella akan bersenang hati menggantikan posisinya dan menjadi penerus gelar bangsawan Romanova. Namun, seorang adik tentu tidak akan benar-benar ingin kehilangan kakaknya. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia lebih senang Niall berubah menjadi kakak yang baik.

"Biarkan dia masuk," putusnya yang memang tidak akan pernah mau menghindar dari semua kemungkinan terburuk yang akan terjadi karena perbuatan Niall.

Surai cokelat dengan netra yang senada dengan miliknya itu kini terlihat memasuki ruangan. Berjalan dengan angkuh tanpa perduli bahwa namanya telah lama rusak di mata para pelayan kediaman Romanova.

Duchess of ValtorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang