30

13.5K 2K 197
                                        

Halo halo, apa kabar?
Sehat? Sehat donk.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Saat pertama kali Vyan datang ke dunia ini, ia mendapatkan informasi mengenai keluarganya. Sistem yang ada pun hanya menemaninya tanpa bisa membantu lebih. Vyan merasa keluarganya memperlakukannya dengan baik, dan ia mulai terbiasa hidup bersama. Dengan semua yang didapatkannya, ia perlu melakukan sesuatu untuk membalasnya. Jadi, Ia perlu mengingat informasi-informasi penting yang nantinya akan terjadi dan jika itu buruk, ia perlu mengingatkan atau mencegahnya. Tapi hari ini, Vyan melupakannya sesuatu yang penting akan terjadi.

Vyan tahu sesuatu yang buruk akan terjadi pada kakak kembarnya. Ia tidak lagi memikirkan di mana saat ini ia hidup. Apakah ini dunia dalam cerita atau memang dunia paralel. Yang jelas, semua yang didapatkannya nyata dan ia tidak bisa berdiam diri saja atau bersikap seolah tidak tahu sesuatu yang buruk akan terjadi.

Informasi itu mengatakan jika akibat kecelakaan itu, Ghoza meninggal untuk menyelamatkan adik kembarnya. Tapi kondisi Ghozi pun tidak jauh lebih baik, kakinya akan lumpuh. Dan imbas dari semua itu, Stuviealigh mengalami mendung yang berkepanjangan. Zelig memutuskan hubungan dengan dunia luar. Violet yang mentalnya terguncang tapi masih bersikeras bertahan untuk Ghozi. Jika menurut alur sebelumnya, Xulio masih tinggal di mansion di negara tertentu. Setelah mendapatkan kabar tersebut, ia kembali dan memutuskan untuk menetap di mansion Stuviealigh utama tempat adiknya tinggal. Xulio mengambil alih semua urusan adiknya yang terbengkalai karena duka kehilangan putra sulungnya dan kondisi si tengah yang juga jauh dari kata baik. Ditambah, seharusnya Vyan sudah meninggal. Seth kembali pun sudah kembali ke orang tuanya. Dan setelahnya, tidak lagi disebutkan lagi peranan Stuviealigh.

Bagaimana mungkin Vyan membiarkan itu terjadi?

Kini, Vyan hidup dengan mengambil alih sosok 'Vyan' yang seharusnya tiada. Karena dirinya masih hidup, ia perlu melakukan sesuatu untuk menghentikan tragedi tersebut.

Dirinya masih hidup, tapi ia tidak takut mati lagi untuk menukar hidupnya demi kedua kakak kembarnya. Vyan lebih memilih dirinya yang pergi dibandingkan ia kehilangan kakaknya. Jadi, karena Vyan tidak bisa mencegah tragedi, ia hanya bisa mengubah tragedi itu. Bukankah itu tidak buruk?

Pemikiran inilah yang membuat Vyan mengambil keputusan dan tidak ragu sedikitpun dalam memblokir laju truk. Jika harus ada yang pergi, Vyan tidak apa-apa. Tapi bukan giliran sang kakak saat ini. Dirinya yang sudah mati sekali merasa tidaklah buruk untuk menghadapi kematian ke-dua kalinya.

***

Vyan merasa tubuhnya terasa ringan dan berat dalam waktu bersamaan. Ia seperti mengambang. Ia tidak bisa mendengar sistem. Mungkin kali ini, ia benar-benar akan mati. Di saat rasa pasrah muncul, ia merasakan genggaman dari kedua telapak tangannya, lalu tubuhnya secara bertahap seperti ditarik.

Vyan membuka matanya yang terasa amat berat. Secara samar, ia melihat dua sosok tengah menarik dirinya. Di belakang sosok tersebut, terdapat cahaya yang amat menyilaukan. Jadi dia sosok itu hanya terlihat seperti bayangan saking silaunya.

Tubuh Vyan terlalu lemah untuk menolak dan hanya bisa pasrah ketika tubuhnya ditarik entah ke mana.

Mungkinkah dua sosok tersebut seorang malaikat?

Cahaya yang semakin dekat, mau tidak mau membuat Vyan ingin memejamkan matanya. Dan sebelum itu, ia seperti melihat dua sosok itu tersenyum. Ia ingin melihat seperti apa sosok mereka, tapi kuatnya cahaya membuatnya tidak bisa untuk terus membuka matanya. Ia akhirnya menutup matanya karena tidak lagi sanggup untuk mempertahankan kuatnya cahaya yang menyerang.

Suddenly!: Another NPC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang