Ulang tahun Alexander di adakan di sebuah rumah mewah di Jakarta, Saat memasuki rumah tersebut, ada banyak sekali hiasan balon-balon berwarna-warni dan juga penampilan badut yang tengah melakukan aksi sulapnya. Zetta sudah tahu sejak awal kalau bocah kecil itu anak orang kaya, tapi mengadakan pesta semewah ini dan di hadiri oleh kalangan atas rasanya terlalu berlebihan.
Beberapa orang menyapa Arjuna yang berdiri di samping Zetta, dan saat Zetta bertanya siapa mereka, Arjuna dengan pelan menjawab kalau mereka adalah rekan bisnis papanya.
Ulang tahun bocah berusia lima tahun dengan mengundang kalangan elit seperti ini rasanya agak aneh.
Benar-benar aneh..
Mereka sampai di depan Alexander yang kini duduk di depan acara bak pangeran kecil, di sampingnya kedua orang tuanya mendampingi.
Alexander berteriak senang saat melihat kehadiran Zetta, dia berceloteh dengan suara mungilnya yang manis.
"Mama, ini kakak cantik yang aku ceritakan, yang kak Gio bilang calon pacarnya itu mama"
Perempuan itu menatap Zetta dengan senyum manis, "oh ya? Terimakasih sudah datang kesini" lalu dia menoleh ke arah Arjuna, "ini kakak kamu?"
Sejak Alexander mengatakan kalau Gio menyebutnya calon pacar, Zetta sudah merasakan tangannya di genggam erat, sekarang Arjuna merengkuh pinggangnya erat dan berkata dengan suara tegas, "bukan, saya pacarnya"
Situasi sekejap berubah canggung.
Mama Alexander nampak salah tingkah dan kebingungan, sedangkan Alexander masih asik mencari-cari kedua kakaknya. Lalu bocah itu berteriak saat matanya menemukan Gio yang tengah melangkah ke arah mereka, "kak Gio!!"
Tentu saja tingkah Alexander di tegur oleh mamanya, namun bocah kecil itu nyengir dan berkata, "kata kak Gio kalau kakak cantik datang harus cepat-cepat panggil dia"
Ohh betapa polosnya bocah ini..
Zetta meneguk ludah, merasakan kalau suasana hati Arjuna yang tadinya damai kini sudah ribut seperti angin puting beliung besar.
Saat Gio sampai di dekat mereka, tepat di depan Zetta, cowok itu menyapa ramah, "Hai, gue pikir lo gak bakal datang" ujarnya sambil tersenyum manis, sadar kalau Zetta tidak sendirian, Gio menatap Arjuna, dia berpikir sejenak lalu menyodorkan tangan pada Arjuna, "gue Gio"
"Arjuna" balas Arjuna malas-malasan, kesal sekali dia melihat cowok ini mencoba ramah pada Zetta.
Gio perhatikan tampang mereka berdua lumayan mirip, sepertinya mereka berdua adalah kakak-beradik.
Tapi kenapa Gio merasa pernah melihat cowok ini ya? Ah lupakan, itu tidak penting, malam ini dia harus menunjukkan betapa hebatnya seorang Sergio di hadapan Zetta.
"Mau gue ajak keliling pesta? Atau kalian mau makan dulu?" Tawar Gio pada keduanya, "acara potong kue masih setengah jam lagi sih"
Gio akan gunakan kesempatan ini untuk membuktikan pada Arjuna kalau dia adalah sosok adik ipar yang baik dan bisa di andalkan.
Mama Alexander menggigit bibir, dia memberikan kode pada Gio untuk berhenti, namun Gio malah mengabaikan kode itu dan bergegas menarik keduanya menuju salah satu meja yang tersedia di sana.
"Kak Arjuna sekolah dimana?" Ujarnya sok sopan dengan memanggil Arjuna dengan sebutan 'kak' toh cowok ini akan menjadi kakak iparnya.
Arjuna menatap datar, "sama kayak Zetta"
"Kak Arjuna beda berapa tahun sama, Zee?" Gio kembali mencari topik obrolan, sambil tangannya menggeser sebuah kue coklat ke hadapan Zetta, "cobain deh, enak tahu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With Luv
FantasyZetta Maharani hanya seorang gadis yang ingin memperjuangkan masa depannya. Dia bahkan rela meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpi serta cita-citanya. Tapi bagaimana kalau dia tiba-tiba saja memasuki sebuah novel dark romance yang set...