52

9.4K 1K 52
                                        

Usahakan untuk ngevote ⚠️⚠️
Typo bertebaran dimana-mana ⚠️⚠️


13.30

"Ughh" perlahan mata yang awalnya tertutup itu mulai terbuka dengan sempurna, netra bulat dan indah itu bergulir untuk menelisik sekeliling kamar yang ia tempati, ia mengerutkan keningnya bingung, yang terakhir kali ia ingat ia sedang menangis karena diabakan oleh mahen.

"Beratttt" lirih Devan dengan suara serak yang baru bangun tidur, dengan berusaha menggeser tangan kekar yang melilit perut ratanya.

"Mahennn, berattt" panggil Devan dengan menggoyang²kan tubuh Mahen, tapi Mahen bukan nya bangun malahan ia tambah mengeratkan lilitannya diperut Devan.

"Mahennn" lirih Devan dengan memandangi wajah Mahen yang masih terpejam, secara perlahan mata Mahen terbuka dan hal pertama kali yang Mahen lihat adalah wajah manis Devan yang memandangnya dengan sayu

"Kenapa hemmm" serak dan basah terdengar dikuping Devan pada saat Mahen membuka suara nya, sambil mengelus rambut Devan dengan sayang

"Lepass" cicit Devan dengan membenamkan wajahnya di dada bidang Mahen

"Lepas?"

"Kenapa memelukku" lanjut Mahen dengan kekehannya dan mencium rambut halus Devan

"Laperrr" cicit Devan

"Ahh ternyata bayi ku kelaparan" batin Mahen tersenyum tipis

"Mandi, aku akan menyiapkan makanan untuk mu sayang" ucap Mahen lembut dan langsung bangkit dari tidurnya

Mahen yang baru tersadar dengan kondisi Devan pun langsung menundukkan kepalanya dan tersenyum miring.

Devan yang mendengar ucapan Mahen pun hanya mampu menundukkan kepalanya, mau mandi gimana kondisi tubuhnya aja seperti ini, ia sangat kesal dengan keadaan nya yang seperti ini.

Tiba² tubuh Devan melayang, ternyata Mahen menggendong Devan dengan ala koala, Devan pun langsung melingkar kan kedua tangannya dan memeluk leher mahen dengan erat, dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher mahen.

"Maaf, sayang aku baru ingat jika kau tak bisa berjalan" ucap Mahen dengan senyum miringnya yang tak disadari oleh Devan, karena Devan asik mencium wangi tubuh Mahen

"Emm, gapapa" lirih Devan dengan mendusel² kan wajahnya di leher mahen

Mahen pun langsung turun dengan menggendong tubuh Devan, yang terbilang ringannya.

KOSAN SEAN

"Anj lah ini sebenernya Devan kemana sii, ditelpon gak diangkat²" kesal Sean, Sean sedang sendirian di kos²annya ia ingin mengajak Devan jalan² mumpung hari Sabtu mereka libur sekolah

"Ckk, Gilang malahan ada urusan keluarga lagi, Dean juga ini anak sok paling sibuk" kesal Sean yang terus berusaha menelpon kedua temannya yang tak diangkat²

"Apa gue ajak leo aja" pikir sean

"Ahh tapi gue males, nanti tu orang pasti ngintilin leo" ucap Sean dengan membaringkan tubuhnya dikasurnya

Sean dan Leo itu sebenernya berteman di SD, bahkan mereka teman dekat, dan bertemu kembali di SMA, tapi yang menjadi masalahnya Sean sudah lebih dekat duluan dengan Devan Gilang dan Dean, ia ingin mengajak leo untuk bergabung dengannya tapi yang ia lihat bara, teman dekat Mahen selalu saja mengintili leo, dari situ lah Sean jadi malas bertegur sapa dengan leo, ia malas ditatap tajam dengan bara, bahkan bisa dibilang ia dan leo seperti orang asing, tapi jika berpas²an ia dan leo akan saling seyum, iya hanya senyum.

DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang