Gales POV
Ayana, gadis itu menagis dan lebih merasa terhianati karna Dylan. Dia mengadu dengan orang tuaku yang menentang pernikahan kami, tapi ditahun ketiga, mereka mulai menerima Dylan dan betapa senangnya aku melihat mereka mau hadir diwisuda Dylan atas bujukan dan rengekan Ayana.
Aku sebenarnya ingin sekali hadir disana, tapi aku takut hal itu malah membuat Dylan tidak nyaman dan menghancurkan acaranya.
Sekali lagi aku sangat bangga dengannya. Tapi hubungannya dengan Farka sepertinya semakin serius.
Karna Dylan mengajakku bercerai. Mendengar itu hatiku benar benar hancur. Istri yang sangat aku cintai dengan mudahnya mengajakku bercerai.
Dylan yang kabur kekampungnya tanpa pamit membuatku cepat cepat menyusulnya dan menyeretnya pulang, aku takut dia bertemu dengan Farka dan kabur dariku.
Disana dia melawan dan memukul wajahku, aku yang kalut membalasnya dan berhasil membawanya kepelukan ku lagi.
Berbagai cara dan alasan aku lakukan agar tidak bercerai dengannya, Aku sangat takut kehilangan Dylan, apalagi melihatnya pelukan dengan pria lain, aku tidak bisa, Dylan sudah menjadi bagian dari hidupku.
Dylan mulai menentang dan bicara lantang demi membela Farka didepanku.
Hal itu membuatku sangat marah ditambah mereka sering ketemu diam diam.
Aku yang khilaf melihat Dylan ingin satu mobil dengan Regan dan menyeretnya sangat kasar. Tapi mereka malah saling melindungi dan membuatku harus membawa Dylan kerumahku di London inggris.
Rasanya begitu sesak melihat istriku mencintai pria itu sampai depresi. Akupun juga divonis depresi ditambah jantung Ayana melemah turunan dari ibunya.
Orang tuaku tiba-tiba memohon untuk menyerahkan jantung Dylan. Aku tentu saja syok mendengar itu, dari mana mereka tau soal ini?
Ternyata mereka baik dengan Dylanku karna menganggap Dylan adalah cadangan hidup Ayana. Mereka ternyata menggunakn keluasaannya untuk mengetahui golongan darah pasien dibeberapa rumah sakit.
Aku tidak percaya mereka setega itu dimana mereka juga tau aku sangat sangat mencintai Dylan.
Aku yang ingin menemani Dylan tak bisa berlama lama karna harus mencari donor lain untuk Ayana. Aku terpaksa meninggalkan Dylan sendirian disana.
"Sayang maafin aku" aku terpaksa pergi dan menyuruh Ryo juga Vin karna hanya merekalah orang yang aku percaya bisa menjaga Dylanku dengan baik.
.
Aku sudah keberbagai negara mencari golongan darah P, namun tak kunjung ada hasilnya. Aku hampir putus asa, namun ada keajaiban kala Ayana membaik dan bisa sehat lagi.
Aku merasa lega dan langsung ke London untuk menjenguk Dylan lagi.
Aku yang kelelahan tidur disisinya sambil memandangi wajah manis itu."Dylan, aku mencintaimu, tolong lihat aku" ucapku sebelum aku benar benar terlelap. Dan paginya Dylan yang kaget malah terjatuh dan membuat kepalanya terbentur sampai berdarah.
Ryo memotong rambut yang biasa menutupi dahinya itu. Dylan semakin manis dengan potongan rambut itu. Aku terus memandanginya sampai Ryo menunjukkan hasil karyanya.
"Gimana? Dylan gantengkan?"
"Jelek" aku benar benar gugup karna Dylan benar benar indah, kata itu terucap begitu saja, sampai aku merutuki lidahku sendiri.
Untuk mencairkan suasana, Ryo mengajak kami kepacuan kuda milik keluargaku, dan betapa bahagianya aku bisa mendapat kesempatan dekat dengannya.
Selain pendiam, ternyata Dylan juga bisa berkuda, aku benar benar terpana melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Home
Teen Fictionsudah lima tahun lamanya Bumi Dylan Askara menjalani pernikahan tanpa rasa cinta sang suami. tiba tiba suami membawa perempuan cantik kerumah untuk dijadikan istri kedua Gales Alastair Dewangkara. "lebih baik kita cerai" Dylan . Farka Reagen Mahendr...