BAB 33 : Video manis

9.9K 1.3K 271
                                        

"Arjuna Laksamana, mau kemana kamu?"

Dewan bersuara sambil melirik Arjuna yang kini sudah berdiri meraih jaketnya, dia nampak tergesa-gesa dan panik, "papa, aku mau ke sekolah"

"Tidak, urusan kamu disini, jangan kemana-mana, sebentar lagi rapat akan di mulai" Suara tegas Dewan membuat Arjuna meringis sesaat, jarang sekali papanya berbicara tegas padanya, tapi ini kan untuk menemui sang pujaan hati tersayang.

"Aku janji ini yang terakhir" Arjuna memohon, dia menatap Dewan serius, "habis dari sekolah aku bakal kesini lagi"

"Kamu tidak bisa meninggalkan rapat ini Arjuna, kamu sudah berjanji kemarin" Dewan mengambil satu dokumen di atas meja, memeriksanya dengan tenang tanpa memperdulikan Arjuna yang kini mendesah kecil.

"Papa, aku mohon"

Dewan akhirnya meletakkan dokumen itu kembali, melepas kacamata miliknya dan menatap Arjuna tajam sambil bersuara dingin, "Berikan satu alasan kenapa kamu harus pergi? Dan alasan itu harus penting"

"Zetta lagi berantem sama Canitta" Arjuna menunduk, "mereka berantem pasti karena aku"

Alasan konyol menurut Dewan, sejak kapan anaknya jadi sebodoh ini hanya karena perempuan?

"Jadi gara-gara perempuan?" Dewan tertawa sinis, "Arjuna kamu bergelar Laksamana, harusnya perempuan manapun tidak akan menggoyahkan hati kamu, ini rapat penting, kamu tahu itu"

"Perempuan itu juga penting" Arjuna membalas, "dia perempuan milikku, jadi sudah seharusnya aku menjaga dia"

Dewan memutar bola mata malas, pada akhirnya sorot mata Arjuna yang memohon membuatnya tidak tega, dia memang begitu menyayangi anak laki-lakinya, "pergi kamu, selesaikan dengan cepat dan kembali lagi kesini"

Arjuna mengangguk dua kali, "terimakasih papa"

Lalu dengan segera Arjuna keluar dari ruangan kantor Dewan dengan langkah cepat, mata Dewan memperhatikan Arjuna yang berlari sambil menelfon seseorang di seberang sana. Saat tubuh Arjuna menghilang di balik pintu, Dewan mengambil ponsel miliknya di atas meja.

"Halo pak Basuki, boleh kita bertemu siang nanti? Ini soal pertunangan Arjuna dan Canitta"
__________________________

"Kamu gak papa kan Zee? Ada yang luka? Kamu di apain sama setan itu? Sayang, jawab aku dong" Arjuna menatapi Zetta dari atas sampai bawah, nafas cowok itu tersenggal karena dia berlari sepanjang gerbang, bahkan dia ngebut saat menuju sekolah, dia mengemudi dengan kecepatan gila-gilaan yang membuat sopir di sebelahnya tidak berhenti mengucapkan istighfar.

Zetta memutar bola mata mendengar lebaynya Arjuna yang kini berdiri di hadapannya, cowok itu memeriksa setiap inci tubuh Zetta dengan panik dan khawatir, padahal lebih mengkhawatirkan Arjuna yang kini berkeringat deras kayak abis mandi.

"Aku gak papa, Jun"

Tangan Arjuna berhenti memeriksa tubuh Zetta, dia menarik nafas panjang seolah lega, lalu setelahnya dia dengan segera membawa Zetta ke dalam pelukannya, "maaf aku lama datangnya" bisiknya sambil mengecupi kening Zetta, "aku bakal marahin Canitta nanti"

Hening melanda mereka, Zetta hanya diam, tangannya tidak membalas pelukan Arjuna, namun Arjuna memeluknya begitu erat, lama dan panjang, sedangkan bibir cowok itu tidak berhenti mengecupi pucuk kepalanya dengan sayang.

"Lepas, Jun" Zetta akhirnya tidak tahan.

"Kenapa?"

"Ini di sekolah"

Arjuna melepaskan pelukan itu dengan tidak rela, "kamu akhir-akhir ini jadi ngindarin pelukan aku"

"Kamu tahu kenapa aku ribut sama Canitta?" Zetta bertanya sambil menatap wajah Arjuna yang muram, "karena kamu, Jun"

Boys With Luv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang