Halo halo, apa kabar?
Sehat? Sehat donk.Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Vyan membuka matanya, mendapati dirinya terbaring di atas ranjang. Cahaya di dalam ruangan terlihat redup. Entah hari masih siang atau sudah menjelang malam. Sebab, tidak terlihat jelas. Semua jendela dan pintu tertutup rapat.
Vyan menurunkan kakinya, memakai sandal rumahan berbentuk boneka panda yang terlihat sangat lucu. Sandal itu dibelikan sang ibu. Dan Vyan tidak terlalu peduli dengan apa yang dipakainya. Jadi, apa yang diberikan padanya ia akan memakainya tanpa bertanya.
Ketika ingin membuka pintu, tiba-tiba saja, pintu kayu yang memiliki ukiran unik berubah menjadi dinding uang yang sangat tebal.
Pemandangan ini mau tidak mau membuat Vyan tercengang.
Di mana pintunya?
Kenapa berubah menjadi tembok uang?
"Sayang, apakah kamu ingin ke keluar?"
Tiba-tiba saja suara familier datang dari arah belakangnya. Vyan menoleh dan mendapati semua keluarganya sedang duduk di sofa yang ada di kamarnya.
"Kalian datang dari mana?" Vyan bertanya dengan bingung.
Violet tidak menjawab, hanya ada senyum cantik di bibirnya yang bisa dianggap sebagai tanggapan.
Kali ini, sebuah ponsel tiba-tiba muncul di tangan kanan Vyan.
Untuk ke-dua kalinya Vyan tercengang.
Ada apa dengan situasi ini?
Apakah dirinya masih tertidur? Jelas ini mimpi!
"Habiskan uang kami, baru kamu bisa keluar, Son," ucap Xulio tiba-tiba.
"Huh?"
"Tunggu apa lagi? Cepat habiskan," timpal Zelig.
"Benar, habiskan saja." Arley menambahkan.
"Ayo, Vyan!" Calix menatap Vyan dengan tatapan berbinar.
"Kak Za sudah menambahkan."
"Begitupun kak Zi."
Dalam keadaan terdesak seperti itu, Vyan tanpa sadar mengikuti kemauan keluarganya. Ia menghabiskan banyak uang dan pintu uang itu menipis sesaat sebelum menjadi lebih tebal.
"Kenapa ini menebal kembali?" Vyan menunjuk ke arah pintu uang yang terlihat semakin tidak bisa ditembus.
Vyan bisa melihat keluarganya tersenyum lalu berubah menjadi tertawa kecil.
"Kalau begitu, habiskan lebih banyak."
Vyan ditarik Calix untuk duduk di atas ranjang.
"Beli ini!"
"Ini juga!"
"Ah, ini juga bagus!"
"Ini...."
"Ini...."
Tolong, siapapun bangunkan aku!
Dengan napas yang sedikit cepat, Vyan akhirnya berhasil terbangun dari mimpi buruknya. Beberapa keringat terbentuk di atas dahinya.
"Sayang, kamu sudah bangun," Violet masuk dengan segelas air hangat di tangannya.
Secara refleks, Vyan menoleh ke arah pintu. Untungnya, pintunya masih terbuat dari kayu dengan ukiran rumit, yang memberikan kesan unik nan estetik. Pintu kamarnya tidak berubah menjadi tembok uang. Ini membuatnya sangat lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly!: Another NPC
Teen FictionBiasakan vote sebelum baca, yuk. Saling support. Bukan saling menyakiti. Komen tidak sopan, maaf langsung blok! ⏳⏳⏳⏳⏳ Vyan terbangun dengan dikelilingi orang-orang asing di sekitarnya. TING! Sistem: "Sistem berhasil diikat! Halo, Tuan Rumah!" Vyan:...