BAB 30 : Keributan

10K 1.3K 254
                                        

Arjuna hari ini galau berat, ini kan hari sabtu dimana sekolah mereka libur, ini hari bebas dimana dia harusnya berkencan dengan pasangannya. Tapi kenapa gadis itu tidak bisa di hubungi? Kenapa ribuan pesan darinya tidak di balas?

"Kamu hari ini ikut papa ke kantor ya, ikut rapat agar kamu belajar sedikit demi sedikit, bagaimanapun kamu itu pewaris papa satu-satunya"

Dewan yang tengah memegang tablet menoleh ke arah Arjuna karena tidak mendapat respon, "Kamu dengar apa yang papa bilang?"

"Iya, papa" Arjuna menjawab malas-malasan, namun hari itu, hari yang harusnya libur karena wekeend harus dia relakan untuk memantau bisnis papanya di Jakarta, dia duduk tegak bak Dewan versi dewasa yang tegas, memberikan pendapatnya tentang proposal yang di ajukan, hari itu diak tidak seperti anak kecil manja yang merengek pada induknya.

Dia nampak berwibawa, dan mendapatkan pujian dari semua orang, bahwa calon pewaris perusahaan adalah orang yang hebat.

Lalu setelah rapat itu selesai, Arjuna duduk di sofa ruang ayahnya sambil kembali memeriksa ponsel, wajahnya cemberut karena tidak menemukan satu pun balasan dari pacarnya.

Arjuna melemparkan ponsel itu ke atas meja, dan mendesah panjang karena kesal. Dewan yang tengah memeriksa berkas melirik, "kenapa lagi kamu?"

"Zetta" gumam Arjuna pelan.

"Ada apa dengan Kirana?"

"Dia gak balas pesanku dari tadi pagi, gak angkat telfon juga, kesal kesal kesal!" Ujarnya sambil menendang-nendang udara kosong dengan kaki.

Alis Dewan terangkat saat melihat tingkah anaknya, "mungkin dia sedang sibuk"

"Sibuk ngapain, ini kan wekeend"

"Sibuk dengan laki-laki lain maksudnya"

Dan wajah Arjuna langsung cemberut, alisnya menukik menatap Dewan dengan kemarahan, "papa jangan ngomong sembarangan"

Perhatian Arjuna teralihkan saat ponselnya yang berada di atas meja berbunyi, bergegas dia meraih ponsel tersebut dan kenyataan pahit saat Canitta lah yang mengirim pesan membuat cowok itu makin kesal.

Andai ada Zetta disini, cowok itu pasti sudah menangis deras sampai air matanya memenuhi ruangan kantor Dewan.

"Susul saja ke rumahnya"

Dewan muak sekali melihat drama anaknya, jadi dia mengusir Arjuna dari sini.

"Boleh? Aku gak ikut rapat sore ini dong?"

"Kamu pergi saja, tapi lain kali kamu wajib ikut, paham?" Kali ini Dewan berkata tegas, "ada banyak hal yang harus kamu pelajari"

Dan tanpa basa-basi, Arjuna berdiri meninggalkan ruangan Dewan, dia menyetir ke rumah pacarnya dengan segera, dia sempatkan mampir untuk membeli bunga mawar berwarna pink yang cantik di toko pinggir jalan.

Arjuna sudah berharap di sambut dengan kasih sayang atau pelukan penuh kerinduan, namun yang dia temukan adalah rumah Zetta yang kosong. Tidak ada satupun penghuni di rumah tersebut sampai Arjuna harus menelan pil kecewa.

Kedua telinga macannya yang tadi bergerak-gerak ingin di belai Zetta kini jatuh dengan layu di samping telinga.

Kasian sekali memang bocah ini.
__________________________

Malam itu ulang tahun Gerald di adakan secara privat di villa, ada kue ulang tahun, berbagai macam makanan yang telah mereka persiapkan juga beberapa alkohol yang langsung di pelototi Zeus.

Zetta berdiri di samping Cristy sambil menyanyikan lagu ulang tahun untuk Gerald yang bertepuk tangan bak anak kecil.

Di samping kanan, Zeus berbisik, "masih pusing?"

"Enggak sih, cuma agak mual aja kayaknya masuk angin" balas Zetta sambil merapatkan jaketnya, jaket berbulu tebal milik Zeus yang cowok itu keluarkan dari kopernya.

Zeus memperhatikan wajah Zetta, "kalau mau muntah bilang---"

"Nyanyi woi, bukan malah bisik-bisikan, ngomongin apa? Bisikin aku juga dong?" Rajen berteriak dari kejauhan dan Zeus langsung memutar bola mata jengah.

Sedangkan Zetta tertawa kecil, sebelum kemudian suara nyanyian ulang tahun untuk Gerald berubah menjadi semakin ramai, tidak-tidak, itu bukan karena Zeus ikut bernyanyi, melainkan suara tamu lain yang datang dari arah pintu villa.

Ada Arjuna, Haru juga Jeano bersama Kevin Liu yang meringis pada Gerald, dan dia berucap, "gue udah berusaha nutupin, tapi mereka..." Kevin tidak menyelesaikan perkataannya, namun baik Gerald dan Rajen sudah tahu jawabannya.

"Pantesan kamu gak bisa di hubungi dari pagi ternyata lagi asik disini?" Arjuna melangkah ke arah Zetta yang langsung di tarik tubuhnya oleh Zeus, Arjuna menatap tajam cowok yang menyembunyikan Zetta di balik tubuhnya, "jangan ikut campur urusan gue sama pacar gue"

"Pacar? Dia mantan lo"

"Kita gak pernah putus!"

"Oh, tapi lo lupa kalau lo punya tunangan?" Zeus menyeringai kecil, "mau di kemanain tunangan lo?"

"Jangan ikut campur" Arjuna ingin meraih tubuh Zetta, namun tangan Zeus menahan gerakannya, "menyingkir brengsek"

"Gak, lo yang harus pergi dari sini, lo gak di undang"

"Gue bakal pergi dari sini setelah Zetta ikut sama gue"

"Dia tetap sama gue" Zeus menatap tajam Arjuna.

Di belakang tubuh Zeus, Zetta sungguh kebingungan ingin melakukan apa, kenapa jadi mereka yang bertengkar?

Arjuna mendesis, "lo ini emang benar-benar cari masalah sama gue"

"Lo yang cari-cari masalah, ngapain lo ngurusin mantan lo?" Balas Zeus datar, "kenapa Jun? Bilang aja kalau lo gak terima di putusin, lo maunya lo mutusin Zetta, iyakan?"

Dan Arjuna langsung melayangkan tinjunya pada pipi Zeus, cowok itu terbanting ke arah kanan sehingga dia menyingkir dari hadapan Zetta, tangan Arjuna meraih sebelah tangan Zetta, ingin membawanya pergi dari sana, namun Zeus berhasil menahan, Zeus ikut melayangkan tinjunya pada pipi Arjuna sehingga mereka berdua sama-sama terlibat perkelahian.

Saling berhadapan, melayangkan pukulan demi pukulan yang membuat Zetta berteriak ketakutan, baik Gerald dan Rajen juga Jeano dan Haru membantu memisahkan, sedangkan Kevin Liu membawa Zetta pergi dari sana.

Suara keributan dari dua orang itu menghilang saat Zetta sampai di sebuah ruangan bersama Kevin yang menggandeng tangannya.

Kevin nampak khawatir dan berkata, "Zee, lo harus jauhin dua-duanya!" Dia meremas rambutnya sendiri lalu berkata, "gue gak nyangka akhirnya bakal begini, Zee!!"

"Apa maksud lo?"

"Arjuna! Gue pikir selama ini dia cuma main-main sama lo, gue pikir setelah pertunangannya sama Canitta dia bakal mutusin lo dan gak bakal sama lo lagi, ternyata gue salah besar?" Ujarnya bertanya-tanya dengan diri sendiri, "dan Zeus, lo gak sadar kalau selama ini Zeus suka sama lo?"

Mulut Zetta menganga, "sejak kapan?!"

"Udah lama bahkan sebelum lo kenal sama Arjuna, sebelum lo pacaran sama Arjuna, Zeus udah suka sama lo" Kevin menatap Zetta, "kita semua tahu rahasia itu, Arjuna juga tahu tapi dia milih nutup mata dan tetap pacaran sama lo"

Kevin memengangi kedua bahu Zetta dengan tegas, "Zee, mereka gak baik buat lo, jauhin mereka berdua, Zee"
______________________________

Hmmmmmm....

Sepertinya kita butuh tumbal??

Mau baca duluan? Silahkan ke karyakarsa yaa teman-teman.

Spam next disiniiiiiiii 🔥🔥🔥

Boys With Luv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang