Chapter 18 daymare

35.9K 3.3K 1.2K
                                        

Tarik Nafas dulu sebelum membaca.....

.

Gales yang mendapat kabar mobil Dylan tertabrak, langsung pulang dan mencari istrinya.

Vin juga Ryo juga ikut mencari.

Gales punya satu tujuan, yaitu Regan.
Pria itu langsung menuju ketempat pria itu berada dan berharap melihat Dylan disana.

Dengan langkah panjang juga amarahnya. Gales tak segan segan langsung memukul wajah Regan dan mencengkeram kerah kemejanya.

"Katakan, dimana istri gue?"

Regan yang tidak tau apa apa jelas kaget dengan apa yang dimaksud Gales.

"Dylan ilang?" Tanya balik Regan.

"Lu gak usah pura pura bego, gue tau ini lu pasti yang ambil Dylan dari Gue, gak ku, gak keluarga lu, semua gila harta, katakan, dimana Dylan sekarang!”

Dengan keras, Regan menyingkirkan keduatangan Gales dari kerahnya.
"Sebangsat bangsatnya gue, gue gak akan nyulik Dylan apa lagi maksa Dylan kaya lu Gales, apalagi demi tambang, otak lu yang udah dicemari kekuasaan Gales. Bagus kalau Dylan kabur dari bajingan

Gales memukul wajah Regan satu kali lagi
"Lu gak tau apa apa soal gue sama Dylan Regan!" Teriaknya.

Hp Gales bunyi dan itu dari Ryo.

"Gales, cctv diarena Dylan ilang sudah ada yang ambil" ucapnya yang membuat Gales sudah bisa menebak siapa pelakunya sekarang.

"POKOKNYA TEMUIN DYLAN DAN JANGAN SAMPE LECET SEDIKITPUN!" Tangan Gales langsung bergetar sampai HPnya terjatuh.

Regan tau sesuatu yang buruk tengah menimpa Dylan saat ini.

"Gales, dimana Dylan?" Reganpun ikut panik melihat raut pucat Gales. "Gales! GALES JAWAB!" Kali ini Regan yang meneriaki Gales.

"Kita cari Dylan" ucap Gales dengan lirih.

Pupil mata Regan langsung mengecil karna tau langsung tau maksud Gales. Dylan dalam bahaya sekarang.

Regan langsung menelpon darurat seseorang untuk mencari Dylan. "Cari Dylan disetiap sudut kota ini" ucapnya penuh penekanan.

.

Gales dengan lemah langsung kerumah orang tuanya. Pria itu bersimpuh didepan mereka dengan air mata yang terus keluar.

"Jangan ambil Dylan dariku, kumohon" ucapnya dengan lemah.

Plak

Ibunya langsung menampar Gales dengan keras. "Jadi kamu lebih memilih pria itu daripada ponakan kamu sendiri Gales? Kalau bukan karna kamu, sekarang orang tua Ayana masih hidup Gales, jangan lupakan hal itu, kau tau hari ini pasti akan terjadi, bahkan mama muak melihat kamu sama pria itu"

Gales terisak mendengarnya "aku sangat mencintainya ma, jangan ambil dia dariku, kumohon" Gales kali ini benar benar bersujud dan mencium dikaki ibu yang terus menyalahkannya atas kematian kakaknya, bahkan sampai berulang kali tidak diakui.

"Cukup Gales, aku bukan mamamu, sebentar lagi Ayana akan sembuh, kamu bisa mencari orang lain selain pria itu" ucapnya yang tidak goyah lagi. Padahal Gales sedang proses mencari donor lain untuk Ayana, Gales akan terus mencari dan meminta waktu pada ibunya sebentar lagi.

“Papa, kumohon, kemana kalian bawa Dylan?”

“Gales, maaf, kamu bisa jatuh cinta dengan siapapun nanti, tapi nyawa Ayana cuma satu”

Mendengar ituGales semakin terisak, dia sangat mencintai Dylan sejak pertemuan pertamanya. Pria itu sudah tertarik dengan Dylan bahkan mengikatnya dengan berbagai Alasan.

Dear HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang