DEVANO ATTARIK [BL]

48. 21+

Usahakan untuk ngevote ⚠️⚠️

Typo bertebaran dimana-mana ⚠️⚠️

Apert

Tubuh Devan sudah terbaring di atas kasur milik Mahen, pakaian sudah Mahen ganti dengan yang lebih nyaman, dan luka dikaki lutut dan telapak tangan Devan sudah Mahen obatin.

Tampak dari cara tidur devan, Devan sedang sangat gelisah.

"Ughhh mau pulang" lirih Devan dalam tidur nya dengan keringat yang sudah membasahi dahi mulus Devan

Ceklek

Mahen yang baru saja dari dapur dan langsung kekamar pun bingung saat Devan menyebutkan Kalimat yang aneh menurut Mahen.

"Mau pulangggg" lirih Devan, Mahen langsung duduk disamping Devan sambil menggenggam tangan Devan dengan lembut

"Devan, gue mau pulang" Mahen yang mendengar ucapan dalam tidur Devan pun mengerutkan keningnya, ia bingung kenapa Devan seperti berbicara dengan orang lain, tapi anehnya ia menyebutkan namanya

"Kamu gak akan kemana² Devan" ucap Mahen dengan menatap tajam ke arah Devan

"Kamu gak boleh tinggalin aku Devan, kamu itu milikku akan tetap menjadi milikku" ucap Mahen tak terbantah, padahal orang yang diajak bicara sedang tertidur tapi ini Mahen ia akan lebih banyak bicara pada saat lawan bicaranya sedang tak sadar sama seperti Devan yang sedang tertidur

Mahen pun yang ingin bangkit dari duduknya tak jadi meranjak karena ucapan Devan.

"Devan gue Raka, gue gak bisa jadi Lo" lirih Devan dalam tidur nya yang nampak gelisah itu, Mahen langsung menatap Devan yang tertidur

"Raka, siapa Raka" ucap Mahen dengan masih menatap Devan dengan intens

Mahen pun langsung pergi meninggalkan kamarnya ada sesuatu yang harus ia cari tau.

•

•

•

Mahen saat ini sedang berada diruang tamu sambil memikirkan ucapan Devan.

"Raka, Raka, Raka"

"Siapa Raka" ucap Mahen dengan mengusap wajahnya

"Semalam waktu aku menemukan Devan ia juga mengucapkan nama Raka" batin Mahen

"aku harus cari tau siapa Raka itu" ucap Mahen, setelah itu ia langsung bangkit dari duduknya untuk melihat apa Devan sudah terbangun apa belum

•

•

•

Kediaman Garrix

"Laura gue ngerasa bersalah sama Devan" ucap leo, nampak dari wajahnya jika leo merasa sangat bersalah

"Bukan salah Lo, ini semua salah gue, karena gue yang buat ini rencana" ucap Laura penuh penyesalan

"Kalian itu gila tau gak, gak seharusnya kalian buat kayak gini" ucap vio kesal terhadap pikiran teman²nya ini, masih ingat kan jika vio tak diberi tau apa rencana yang dibuat oleh teman²nya ini

"Kalau akhirnya kayak gini, mana mau gue ngebuat rencana kayak gini" ucap Laura sambil menutup kedua matanya dengan lengannya

"Kita harus minta maaf sama Devan" ucap aily yang dari tadi hanya menyimak

"Iya gue ngerasa bersalah banget sama Devan" ucap leo

"Gue juga, dah Lo gak sah sedih besok kita jumpai Devan terus kita minta maaf, kita jelasin semuanya" ucap laura menenangkan Leo yang nampak sangat bersalah itu