Gleen bertransmigrasi ketubuh seorang figuran yang bernasib malang, di campakkan oleh suami sendiri dan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya sendiri, Gleen bertekad akan mengubah nasib malang sang figuran.
Akankah Gleen berhasil mengubah...
"MOMMY, BANG MIGUEL NGOBROL SAMA CWEK." Teriak seorang gadis imut dengan suara cemprengnya.
Mindy yang tengah memasak pun terkejut, dengan cepat ia mematikan kopor, lalu berjalan kearah putrinya dengan wajah yang penasaran.
"Apa? kok bisa? ayok cerita sama mommy gimana bisa kakak mu yang kaku itu ngobrol sama cwek."
Gadis itu menghela nafas dengan pelan lalu menjelaskan semuanya yang terjadi "Abang ngga sengaja nabrak cwek itu, dan abang ngobrol sebentar, Mera ngga tau yang diobrolin mereka berdua."
"Yampun kamu ini, kirain ngobrolin apa, mungkin abang kamu minta maaf itu, kalo gitu mommy lanjut masak dulu ya."
"Iyaa mommy."
Setelah mendengar jawaban dari Mera, Mindy pun berjalan kearah dapur, sedangkan Mera gadis itu berjalan kearah tangga.
"SAYANGKU, AKU PULANG, KAMU DIMANA?"
Mindy yang mendengar itu pun menghela nafas dengan kasar, tadi putrinya yang berteriak sekarang suaminya.
"Mereka berdua itu sangat mirip suka berteriak, berbeda sekali dengan Miguel dan Leon yang sekarang semakin cuek dan kaku, padahal dulu kedua bocah itu sangat ceria."
Jujur saja kedua putranya itu sekarang sangat cuek dan kaku, kecuali pada keluarga, sedangkan pada orang lain mereka akan bersikap cuek dan kaku apalagi pada wanita.
"Sayangkuu, hari ini kita mam apa?" Tanya Liam yang mengejutkan Mindy bahkan pria itu memeluk Mindy.
"Yampun Liam, kamu mengejutkan ku." Ucap Mindy dengan kesal.
"Hehehe maaf sayang, aku kangen kamu tau, kamu kangen aku ngga?"
"Engga."
"Jahatt banget, masa kamu ngga kangen sama suamimu yang ganteng ini."
Mindy memutar bola matanya malas, suaminya ini sangat suka mendrama dan kepedean, oh iya satu lagi Liam itu sangat manja, kadang Mindy sangat pusing dengan tingkah Liam.
"Bercanda sayangku, aku selalu kangen sama kamu." Ucap Mindy dengan menoleh sekilas kearah Liam.
Liam yang mendengar itu pun menjadi salting, ia menyembunyikan wajahnya dibahu Mindy dengan sesekali mendusel.
"Ekhm, daddy, mommy." Panggil seorang pria tampan berusia 20 tahun.
Mindy yang mendengar suara putranya itu pun terkejut dan berusaha melepaskan pelukan, pelukan pun terlepas dan Liam terkejut.
"Jangan bermesraan didapur, nanti Mera melihat." Ucap Miguel lalu pergi begitu saja.
Pipi Mindy sudah memerah karena malu, ia pun menoleh kearah suaminya itu, lalu memukul lengan suaminya itu "Gara-gara kamu."
"Aduh, sayang sakit, kok kamu galak sih." Ucap Liam dengan wajah kesakitan.
Mindy memutar bola matanya malas, ia memukul lengan Liam dengan sangat pelan, tapi Liam bereaksi berlebihan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Daddy." Panggil Mera yang membuat Liam yang tengah meminum kopi tersedak.
"Eh, maaf daddy, Mera ngga sengaja ngangetin."
Liam menghela nafas dengan pelan, ia tidak bisa memarahi putrinya itu ia merasa tidak tega jika memarahi putrinya itu.
"Iyaa princess ngga papa."
Mera yang mendengar itu pun tersenyum "Daddy, boleh ngga Mera nonton bareng kak Nathan?"
Liam yang mendengar itu pun melotot "Engga, engga boleh." Ucap Liam dengan menggeleng.
Nathan adalah putra Cindy dan juga Deon, pemuda itu sangat jahil dan cerewet sama seperti kedua orang tuanya, Liam tidak suka dengan pemuda itu karena Nathan terkenal playboy.
"Ishh kok ngga boleh sih daddy, aku kan udah janji sama kak Nathan."
"Batalin aja." Celetuk Leon dengan duduk dikursi.
Liam pun mengangguk setuju, sedangkan Mera gadis itu terlihat sangat kesal "Daddy sama bang Leon ngeselin."
Mera pun berlari kearah tangga dengan air mata yang mengalami, bahkan gadis itu melewati Miguel begitu saja.
"Mera kenapa?" Tanya Miguel dengan menatap Liam dan Leon bergantian.
"Dia mau ngedate sama Nathan bang, jelas daddy sama gue ngga setuju, abang tau kan gimana sikap Nathan." Jelas Leon.
Miguel terdiam, ia pun sama khawatir seperti daddy dan adiknya itu, tapi jika dilarang Mera akan ngambek dan ngambek gadis itu sangat lama.
"Daddy izinin aja, nanti Miguel sama Leon temenin Mera, kalo nggak dizinin pasti Mera ngambek."
Liam dan Leon yang mendengar itu pun menoleh kearah Miguel, yang dikatakan Miguel memang benar, jika Mera ngambek pasti akan sangat lama.
"Yaudah daddy izinin, tapi kalian jagain yang bener."
Selesai.
Segitu aja ya extra chapter nya, sampai jumpa lagii.